Sorry, we couldn't find any article matching ''
Plus Minus Website Peer to Peer Lending
Ditulis oleh: Prita Hapsari Ghozie, SE, Mcom, GCertFP,CFP®, QWP – Chief Financial Planner ZAP Finance
Perkembangan teknologi finansial di Indonesia atau yang akrab disebut Fintech (Financial Technology) semakin berkembang. Saat ini, hadir beberapa perusahaan start-up fintech di bidang penawaran kredit yang memperkenalkan konsep Peer to Peer Lending. Berikut plus minus yang dari sisi peminjam dan pemberi pinjaman
Merujuk pada website investopedia, peer to peer lending adalah metode pembiayaan kredit yang memungkinkan masyarakat untuk pinjam- meminjam uang tanpa perantara resmi dari industri keuangan sebagai perantara.
Fintech peer to peer lending berperan sebagai perantara antara peminjam (debitur) dan pemberi pinjaman (kreditur). Sebagai perantara, pihak Fintech akan mempertemukan kreditur dan debitur di dalam platform website dan juga memberikan analisis risiko kredit atas profil calon debitur kepada kreditur demi mengurangi risiko kredit atas dana yang dipinjamankan. Dengan kata lain, mereka menjadi marketplace antara penyalur dana dan peminjam dana.
Anda dapat menikmati layanan peer to peer lending baik sebagai penyalur dana (kreditur) mau pun sebagai peminjam dana (debitur). Sebelum ikut terjun kedalamnya, mari kita pelajari sisi plus dan minusnya.
Analisa untuk Penyalur Dana
Kelebihan (+):
Kekurangan (-):
Analisa untuk Peminjam Dana
Kelebihan (+):
Kekurangan (-):
Live a beautiful life!
Prita Hapsari Ghozie adalah seorang perencana keuangan independen, penulis buku laris “Cantik, Gaya, & Tetap Kaya” serta “Make It Happen,” pembicara, dosen dan ibu dari 2 orang anak. Sebagai Founder dan Chief Financial Planner di ZAP Finance – sebuah konsultan perencanaan keuangan independen di Indonesia. Berpengalaman lebih dari 8 tahun sebagai perencana keuangan dan didukung latar belakang edukasi di bidang keuangan, Prita memiliki kompetensi untuk memberikan saran dan rekomendasi dalam hal keuangan.
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS