banner-detik
SPONSORED POST

3 Cara Memastikan Lantai Kamar Anak Selalu Higienis

author

?author?05 May 2016

3 Cara Memastikan Lantai Kamar Anak Selalu Higienis

Apakah Mommies sudah yakin dengan kebersihan lantai di rumah, khususnya lantai kamar si kecil? Pastikan dengan beberapa cara berikut ini, supaya kesehatan si kecil dan seluruh keluarga selalu terjaga ya Moms.

3 Cara Memastikan Lantai Kamar Anak Selalu Higienis

Perkara kebersihan lantai di rumah, saya adalah orang pertama yang paling bawel! Maklum ya, saya masih punya anak yang berusia kurang dari 2 tahun, Jordy. Dan saya sendiri punya alergi debu, saya nggak mau main-main dengan urusan “bebersih” lantai ini. Terlebih Jordy, sering sekali bermain di lantai, merangkak , berjalan, dan sesekali mengambil mainan yang terjatuh. Terbayang, kan, betapa pentingnya meyakinkan lantai terbebas dari bakteri dan kumannya lainnya.

Selain itu, menurut saya, ibu manapun akan menaruh perhatian yang sama kok dengan persoalan kebersihan rumah. Kami nggak mau mempertaruhkan kesehatan anggota keluarga, padahal cara mencegahnya tergolong mudah. Jadi buat apa, menyesal di kemudian hari, ya, nggak Mommies?

Untuk urusan lantai ini, biasanya saya memberlakukan beberapa hal berikut ini – untuk mewujudkan tempat bermain yang higienis dan bebas bakteri.

  • Menyapu & mengepel dengan benar!
  • Sering kali kegiatan menyapu disepelekan oleh sebagian orang, padahal tahap ini akan menentukan tingkat kebersihan mengepel. Menurut saya sebaiknya, menyapu secara bertahap untuk setiap ruangan. Artinya setelah selesai menyapu satu ruangan, kotorannya langsung dibuang, lalu lanjutkan ke ruangan lainnya. Untuk ruangan yang lebih kotor, misalnya dapur, biasanya saya menggunakan sapu yang berbeda.

    Lalu dilanjutkan dengan mengepel, biasakan mencuci alat pel terlebih dahulu sebelum digunakan. Dan jemur di bawah sinar terik sinar matahari setelah digunakan, untuk melumpuhkan sisa kuman dan bakteri. Setelah itu, pastikan komposisi air dan cairan pembersih tidak timpang. Karena kalau terlalu banyak cairan pembersih, lantai akan lengket, dan jika terlalu sedikit akan ada aroma anyir yang muncul. Mulai mengepel dari ruangan yang paling kotor. Dan ganti air jika sudah terlihat keruh, karena percuma saja dong, kalau mengepel dengan air yang sudah kotor?

  • Pilih cairan pembersih yang tepat untuk setiap ruangan
  • Poin ini ibarat langkah pamungkas! Kalau sudah paham teknik menyapu dan mengepel tapi salah memilih cairan pembersih bisa-bisa malah semakin kotor deh, lantai rumah Mommies. Terutama untuk kamar anak, saya memilih cairan khusus untuk mengepel dari Mr. Muscle Pembersih Lantai Kamar Bayi & Anak. Formulanya mengandung bahan alami dari ekstrak tumbuhan membuat lantai higienis, tanpa meninggalkan residu berbahaya di lantai. Dan teruji secara klinis (dermatology tested) ramah untuk kulit anak bahkan bayi.

    Alasan lainnya saya jatuh cinta dengan Mr. Muscle Pembersih Lantai Kamar Bayi & Anak ini, karena komposisinya dilengkapi dengan Tea Tree Oil yang berfungsi sebagai antiseptik alami. Setelah mengepel, akan tercium aroma wewangian lembut khas bayi dan anak-anak yang pasti disukai ibu dan anak. Setelah mengepel menggunakan Mr. Muscle, saya jadi yakin kalau lantai kamar anak saya bisa menjadi arena bermain yang aman, nyaman dan menyenangkan. Itu artinya, saya juga turut mendukung tumbuh kembang si kecil di berbagai fase – mulai dari merangkak, berjalan hingga berlari. Hmmm, tenang rasanya hati ini.

  • Perhatikan bukaan cahaya matahari
  • Paparan sinar matahari itu terbukti ampuh membunuh bakteri dan kuman, termasuk yang menempel pada lantai, jadi pastikan bukaan sinar matahari rumah Mommies dalam keadaan baik. Sempatkan membuka jendela-jendela selebar mungkin pada pagi hari. Selain “mempersilakan” sinar matahari masuk, kita akan mendapatkan bonus sirkulasi udara yang baik. Menjelang sore saya akan menutup kembali, supaya nyamuk nggak ikutan mampir ke setiap ruangan rumah saya. Kalau rajin melakukan kegiatan ini setiap pagi, bersamaan dengan kegiatan mengepel, hasilnya akan lebih cepat kering loh, Mommies.

    Jika Mommies ada tambahan lainnya, silakan bagi ke kami ya kiat-kiatnya :)

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS