banner-detik
FITNFAB MOMMY

Jazzercise, Olahraga Fun dan Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

author

adiesty20 Apr 2016

Jazzercise, Olahraga Fun dan Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Jazzercise nggak cuma fun karena setiap kali latihan kita selalu ditemani lagu-lagu yang sedang hits. Asiknya lagi, olahraga ini ternyata bisa membakar hingga 800 kalori setiap kali latihan. Ada yang mau mencoba?

Siapa di antara Mommies yang senang dance? Senang dengan olahraga yang nggak monoton sehingga saat melakukannya terasa sangat menyenangkan? Nah, kalau Mommies tipe yang seperti ini, tentu akan jatuh hati dengan Jazzercise. Mungkin istilah Jazzercise ini masih cukup asing di telinga, ya? Maklum saja olahraga yang termasuk dalam kategori total body workout ini memang baru hadir di Indonesia beberapa bulan lalu. Tapi sebenarnya dance fitness ini sudah lahir sejak tahun 1969, lho!

Saya sendiri sebenarnya sudah cukup lama mengetahui Jazzercise sudah hadir di Jakarta. Maklum, hampir setiap hari saya melewati studionya yang berada di Jalan Terogong Raya no 14E Cilandak, Jakarta. Kebetulannya lagi, ada dua teman dekat saya, Rosa dan Nisa, yang sudah ikut bergabung menjadi member di sana.

Menurut cerita kedua teman kuliah saya ini, mereka sudah merasakan banyak manfaat setelah rutin Jazzercise. "Badan gue, sih, rasanya jadi lebih fresh, Dis... tidur juga jadi lebih nyenyak," ujar Rosa. Sementara Nisa menimpali, "Kalau gue, baju dan celana lama yang udah nggak muat sekarang jadi bisa dipakai lagi, lho. Badan rasanya lebih kebentuk".

???????????????????????????????

Wiiih... perempuan mana coba yang nggak tertarik punya shape badan yang ok? Jadilah saya makin penasaran dengan olahraga ini. Akhirnya, beberapa hari lalu saya sempat  trial dan ngobrol dengan Helen Irawati. Perempuan yang berprofesi sebagai penari dan koreografer yang akhirnya menjadi instruktur Jazzercise pertama yang memiliki sertifikat resmi. Begitu ikutan, saya sih merasa fun, ya! Lah wong, sambil olahraga saya pun bisa sambil bersenadung bahkan berteriak bersama, hahahaha. Seru, deh!

Waktu saya datang, ternyata ada salah satu member yang sedang merayakan ulang tahun. Dari sini, saya juga bisa melihat kalau hubungan antar member cukup dekat. Yaaa.... bisa mewakili hashtag yang sering dipakai di social media belakangan ini, apalagi kalau bukan #pertemanansehat :)

Ada penasaran dengan Jazzercise, berikut kutipan obrolan saya dengan sang instruktur yang kerap disapa Kak Helen.

Jazzercise ini sebenarnya olahraga apa, sih? Dan apa yang yang membedakannya dengan aerobik atau olahraga sejenisnya?

Jazzercise ini sebenarnya dance fitness program dari Amerika, dan  sebenarnya di sana sudah ada dari tahun 1969,  tapi untuk di Indonesia sendiri  memang baru masuk November tahun lalu. Sebenarnya sama dengan dance fitness, basic-nya sama. Latihannya ini selama satu jam, biasanya 15-16 lagu. Tapi jazzersice ini ada grafiknya, semua lagu dan gerakan disusun dari grafik tersebut. Dari pemanasan, lama-lama akhirnya naik semakin cepat dan akhirnya pelan-pelan. Di akhir juga ada strength part. Nah, jazzersice ini disebutnya total body workout karena yang dikerjakan atau dilatih  itu semua dari atas sampai bawah, semua muscle-nya ‘kena’.

Kenapa di Indonesia bisa lama?

Nah, itu juga sebenarnya yang jadi pertanyaan saya, kenapa di Indonesia lama banget baru ada. Padahal di negara tetangga seperti Malaysia juga sudah ada belasan tahun, lho. Tapi mungkin karena sistemnya franchise yang membuat akhirnya di Indonesia ini cukup lama, karena untuk menjadi instruknya prosesnya juga lebih ribet. Untuk jadi instruktur, saya harus melalui beberapa tahapan tes lebih dulu, pertama test online, kemudian kita juga harus punya cpr certificate, sehingga kalau ada apa-apa di kelas kita bisa langsung bantu. Saya pun juga harus ikut audisi, dilihat apakah gerakan saya sudah memenuhi standar apa belum.

Jadi instruktur yang memiliki sertifikat di Indonesia memang baru Kak Helen saja?

Iya, baru saya. Kebetulan belum lama ini ada satu instruktur cowok yang baru lulus. Dia first male instruktur di Indonesia.

Kok, kepikiran untuk mendalami dan membuka Jazzercise?

Saya basic-nya ini menari, hampir 20 tahun nari. Terus setelah saya berhenti bekerja, dari sana saya kepikiran untuk melakukan sesuatu, tapi saya ingin tetap menari dan bisa juga sebagai bisnis. Dan saya rasa ini cukup oke, karena sebelumnya saya juga sudah survey dan ternyata masyarakat di sini senang dance, lagipula Jazzercise kan memang belum ada. Jadi saya pikir peluangnya besar. Sudah buka hampir 6 bulan, lumayan, sih, banyak juga yang ikut. Sejauh ini sudah ada 35 member yang aktif.

Oh, ya, Jazzersice ini kan memadukan unsur beberapa olahraga. Olahraga apa, saja, sih?

Iya, ada pilates, kick boxing, yoga, hip hop, kadang juga ada tarian latin dan jazz. Semua gerakan memang tergantung dari genre lagu yang dipilih saat latihan.

Manfaatnya apa saja?

Mafaat, pasti bikin sehat karena inikan latihan kardio, jadi bisa melatih jantung dan juga kalau aim-nya ingin menurunkan berat badan, ini cocok banget untuk nurunin berat badan. Jadi kalau memang ingin menurunkan berat badan, disarankan latihan 2 sampai 3 kali dalam seminggu dan paling nggak latihannya selama 3 bulan.

Siapa saja yang bisa melakukan jazzercise ini, ada batasan usia atau penyakit tertentu yang tidak boleh mengikuti Jazzercise?

Sebenarnya untuk range umur itu besar sekali karena dari 13 tahun juga boleh ikutan jazzercise, sampai umur 60 tahun ke atas juga masih boleh. Sebelum  ikut jazzcersice, setiap yang baru mau latihan akan diminta untuk isi form lebih dulu. Jadi dicek dulu latar belakang kesehatannya, apakah ada sakit pinggang, apakah sedang minum obat darah tinggi, atau ada bekas operasi yang masih terasa sakit, jadi form-nya itu agak panjang dan cukup lengkap. Ini untuk menjaga sehingga saya pun bisa melihat, kondisi secara personal. Soalnya bisa saja dari luar  kelihatannya baik-baik saja tapi ternyata mengalami back pain. Jadi nggak mungkin juga ikut latihan yang high impact. Jadi kalau memang ada gerakan yang high impact, saya bisa kasih alternatif gerakan yang lain.

Mengingat jazzercise ini ada dibeberapa negara apakah untuk gerakan dan lagu yang dipilih sama?

Iya, uniknya jazzercise ini memang punya gerakan yang sama di mana pun. Misalnya lagu Love yourself-nya Justin Bieber, mau di Amerika, Jepang dan Indonesia itu gerakannya sama. Jadi kami sebagai instruktrur nggak boleh ngarang gerakan sendiri. Misalnya, meskipun saya ada latar belakang koreografer tapi gerakan harus sama, ikut pakem yang sudah ada. Makanya, aku bisa bilang olahraga jazzercise ini aman, karena semua gerakan setiap lagu  pasti sudah diuji. Mereka sudah tahu gerakannya apa, mereka buat untuk melatih otot yang mana. Mereka juga tentu memperhatikan segi keamanan karena sudah ada pakemnya.

jazzercise2

*saya nyempil di antara member Jazzercise yang sudah keringetan setelah latihan :D

Untuk gerakan dan lagunya akan selalalu di- update berapa lama?

3 bulan sekali kita pasti ada update gerakan dan lagu baru tentunya. Untuk playlist sebenarnya tergantung instrukturnya, jadi setiap latihan pasti memang ada perubahan lagu.

 Kelasnya kapan saja, sih?

Di sini saya buka kelas 5 kali seminggu. Kelas pagi 3 kali, Selasa, Jumat dan Sabtu, sementara untuk  kelas malam 2 kali, Selasa dan Kamis. Mungkin bulan depan saya mau buka kelas baru karena kan juga ada instruktur baru.

Bagaimana dengan biaya?

Ada joining fee 250 ribu. Untuk biayanya, monthly and unlimited Rp 600 ribu, kalau twice a week, 500 ribu, untuk yang mau coba ada single visit juga, biayanya 150 ribu perdatang. Tapi selama bulan Mei ada program free trial, jadi kalau ada yang mau datang dan nyobain bisa datang.

Ada yang penasaran dan  mau mencoba?

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS