Sorry, we couldn't find any article matching ''
Mitos dan Fakta Seputar Lutut yang Wajib Anda Ketahui
Untuk Mommies yang sering naik turun tangga di kantor, tahukah kalau beban yang akan ditumpu oleh badan mencapai 2,5 berat badan? Agar tidak salah memperlakukan lutut, kenali dulu mitos dan fakta seputar lutut!
Image: www.kneepain.com
Terkadang dalam kegiatan sehari-hari kita tidak menyadari, ada kegiatan yang bisa membahayakan kesehatan, contohnya saja seperti yang sempat saya singgung di atas tadi. Ternyata ketika seseorang menaiki anak tangga, ada 2,5 berat badan yang harus ditanggung oleh lutut. Pernyataan ini saya dapatkan dalam sebuah acara yang diadakan RS Pondok Ondah, dari dr. L. Andre Pontoh Sp. OT (K), Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Sport Medicine dari Jakarta Knee & Shoulder Orthopedic Sports Center (JKOSC) dan Jakarta Spine Clinic (JSC) di RS Pondok Indah.
Terus terang saja, saat ada di tengah acara tersebut jadi teguran keras untuk saya. Pasalnya saya itu termasuk yang senang memilih tangga daripada naik lift, jika lantai gedung yang saya tuju tidak terlalu banyak. Namun jika Mommies terpaksa menghadapi situasi ini, solusi yang paling memungkinkan, menurut dr. Andre Mommies sebisa mungkin berpegangan, agar beban badan Anda terbagi. Untuk menghindari kesalahan dalam memperlakukan lutut, mari simak mitos dan fakta seputar lutut dari dr. Andre berikut ini:
MITOS 1: Perkapuran sendi lutut kerena kebanyakan konsumsi kalsium
FAKTA: Perkapuran itu bukan osteoporosis, melainkan osteoarthritis. Jadi para perkapuran itu yang terjadi adalah kerusakan pada tulang rawan – tidak ada urusan dengan Kalsium.
Dengan kata lain, perkapuran sendi lutut karena kerusakan tulang rawan (cartilage).
MITOS 2: Naik turun tangga itu baik untuk kesehatan
FAKTA:
TETAPI, perlu diperhatikan:
Pada keadaan naik dan turun tangga, fakta yang terjadi pada lutut kita adalah beban pada lutut menjadi 3,5 X berat badan kita, terutama pada saat turun. Berikut ini rinciannya:
Berjalan : 0,5 berat badan
Naik tangga : 2,5 berat badan
Squat : 7,5 berat badan
Kesimpulan: naik turun tangga sangat baik untuk kesehatan, tapi dapat merusak lutut khususnya bagian tempurung – jadi harus sangat hati-hati. Disarankan untuk berpegangan, agar beban berat badan terbagi pada pegangan tadi.
MITOS 3: Sakit lutut karena kurang cairan, atau masyarakat awam sering menyebutnya sebagai “oli.”
FAKTA: Justru pada sakit lutut, terjadi kelebihan cairan dan berakhir dengan peradangan.
Pada lutut yang sakit biasanya terjadi karena perkapuran, gejalanya adalah nyeri, kaku, mulai berbunyi jika digerakkan. Dan pada tahap akhir mulai terjadi pembengkakan. Pada keadaan ini, akan dibarengi dengan peradangan yang akan menyebabkan cairan pada tulang rawan menjadi berlebihan.
“Jadi pada sakit lutut itu bukan kekurangan “oli”, justru “oli”-nya berlebihan. Yang dibayangkan oleh orang awam, keadaan lutut ini seperti engsel pintu, kalau bunyi berarti “oli”nya kurang, padahal pengandaian itu jauh berbeda untuk situasi lutut,” jelas dr. Andre.
MITOS 4:
Olahraga terbaik untuk menurunkan berat badan adalah lari.
FAKTA:
MITOS 5:
Kalau dilakukan ganti lutut, nantinya lutut tidak bisa ditekuk.
FAKTA: Operasi ganti tempurung Total Knee Replacement, ini adalah salah satu pilihan untuk pengobatan perkapuran. Operasi ini hanya dilakukan pada kasus perkapuran yang berat, dan tidak semua kasus harus operasi.
Sebelumnya saya juga pernah membahas mitos dan fakta seputar tulang belakang, silakan dibaca ya, Mommies. Mari, lebih peduli dengan kesehatan tulang tubuh, supaya bisa menikmati masa tua dengan sehat dan bugar :)
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS