banner-detik
HEALTH & NUTRITION

Cara Menumbuhkan Kecintaan Anak Terhadap Olahraga Futsal

author

adiesty28 Feb 2016

Cara Menumbuhkan Kecintaan Anak Terhadap Olahraga Futsal

Bagaimana cara menumbuhkan kecintaan anak terhadap olahraga khususnya futsal? Berikut penjelasan Doni Zola, Head of PUMA Coaching Coaches.

bumi main bola

Ketika Bumi masih duduk di bangku TK A, wali kelasnya pernah bertanya ke saya, "Bu... Bumi itu nggak boleh main lari-larian, ya? Soalnya pernah saya ajak main bola di lapangan sekolah bersama teman-temannya, Bumi bilang nggak boleh sama Ibu dan Bapaknya karena nggak boleh main panas-panasan dan terlalu capek."

Waktu mendengar pertanyaan sang wali kelas, saya cukup kaget. Soalnya saya dan suami memang sama sekali nggak pernah melarang Bumi untuk bermain lari-larian, terlebih melarang untuk olahraga. Biar bagaimanapun, selain gizi yang cukup, aktivitas fisik buat anak-anak seusia Bumi perlu diperhatikan. Mengingat suami saya juga wartawan olahraga, suami saya pun termasuk getol mengajak Bumi untuk olahraga bersama. Memang, sih, saat Bumi sedang sakit, saya pernah berpesan supaya anak saya ini membatasi main lari-larian. Tapi bukan melarangnya.

Dari dulu, saya dan suami pun punya keinginan yang sama, mau memasukkan Bumi ke dalam  klub olahraga. Misalnya berenang, softball ataupun futsal. Berhubung suami paling gemar main futsal, sepertinya olahraga inilah yang akan dipilih. Kami percaya, semakin dini anak dikenalkan, maka kecintaannya pun bisa tumbuh. Hal ini jugalah yang diakui oleh Doni Zola, Head of PUMA Coaching Coaches.

puma

Belum lama ini saya memang sempat bertemu dengan salah satu pelatih futsal Tanah Air ini di acara peluncuran sepatu futsal evoPOWER 1.3  di bilangan Kuningan. Sepatu evoPOWER 1.3 ini merupakan  seri sepatu sepak bola dan sepatu futsal terbaru. Di mana sepatu-sepatu berwarna kuning terang tersebut dilengkapi dengan kombinasi sol luar berteknologi baru dan bahan upper yang memberikan keluwesan pergerakan kaki yang lebih baik.

Memang, ya, saat ini perkembangan olahraga futsal selama beberapa tahun terakhir sangat pesat. Buktinya, saat ini lapangan futsal pun kian menjamur. Hal ini jugalah yang mendorong PUMA untuk menghadirkan inovasi teknologi canggih sepatu-sepatu PUMA yang sudah ada, namun diterjemahkan dan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan permainan futsal. Waktu itu Doni Zola mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para orangtua. Apa saja?

Kenali olahraga sejak dini

Dunia anak-anak tentu saja dunia bereksplorasi. Untuk itulah, anak-anak butuh dikenalkan dengan berbagai jenis olahraga, mulai dari lari, sepeda, renang, badminton ataupun futsal. “Semakin dini anak mengenal berbagai jenis olahraga, akan semakin baik karena minat anak-anak pun bisa ditubuhkan dari sana.

Jangan pernah memaksa

Waktu itu Doni Zola mengatakan, banyak sekali orangtua yang berambisi anaknya untuk bergabung pada sebuah klub seperti klub futsal. Parahnya lagi, tidak sedikit juga para orangtua yang terlihat memaksakan diri agar anaknya bisa menjadi pemain inti. Padahal langkah pertama yang harus diperhatikan para orangtua agar anaknya mencintai olahraga adalah jangan pernah memaksaan kehendak pribadi. “Kenalkan saja dulu pada anak-anak, jangan sampai memaksakan.  Sebisa mungkin lihat dan kenali minat olahraga anak-anak,” ungkapnya.

Berikan contoh

Anak adalah mesin fotokopi orangtua. Jadi bagaimana mungkin anak-anak mencintai olahraga futsal kalau orangtuanya sendiri nggak suka? Intinya, kalau ingin anak-anak mencintai olahrga, kita sebagai orangtua pun harus mencintai olahraga lebih dulu. Kalau suami saya, sih, memang sering mengajak Bumi untuk olahraga bersama. Harapannya, Bumi bisa termotivasi untuk berolahraga.

Oh, ya, sebagai wujud nyata komitmen PUMA terhadap olahraga futsal, PUMA telah  menyelenggarakan program PUMA Coaching Coaches yang diresmikan pada 22 Februari 2016. Bertujuan untuk menyempurnakan kualitas pelatih-pelatih sepakbola dan futsal yang ada di Indonesia, program ini akan melibatkan 20 pelatih dari seluruh Indonesia.

Wah, dengan pelatih yang semakin terampil, tentu mereka pun akan lebih mudah dan pintar mengarahkan anak-anak kita. Setuju, dong, ya!

 

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan