banner-detik
PRODUCT REVIEW

Ngemil Bersama, Ciptakan Kehangatan Keluarga

author

adiesty19 Feb 2016

Ngemil Bersama, Ciptakan Kehangatan Keluarga

Nggak usah bingung mencari cara menciptakan kehangatan bersama keluarga. Dengan camilan favorit hal ini bisa kita dapatkan dengan mudah. Asalkan....

Jauh sebelum menikah saya sudah punya keinginan, kelak kalau berkeluarga dan punya anak harus  punya ritual yang bisa dilakukan bersama-sama. Saya percaya, dengan ritual seperti ini bisa menciptakan bonding dan  kenangan indah yang kelak akan dingat ketika anak saya, Bumi, sudah dewasa.

Paling nggak hal ini sudah saya buktikan sendiri. Semasa kecil Mama hampir selalu membacakan buku cerita menjelang tidur, selain itu kenangan lain nggak yang nggak bakal saya lupa adalah momen bersama. Apalagi kalau menjelang Lebaran, ritual bikin kue kering nggak pernah terlewat. Kalau dulu saya suka kesal karena merasa dipaksa untuk ikut, tapi ternyata  bayangan itu malah berubah.

Syukurnya keinganan saya ini bisa terwujud. Kalau bersama suami, hampir setiap malam kami berusaha melakukan ritual pillow talk, sementara dengan  Bumi kami punya ritual morning hug dan ngemil bersama. Kok, ngemil? Iya, saya dan suami percaya kalau lewat ngemil bersama bisa jadi ice breaking, membantu hubungan keluarga jadi makin hangat dan lebih mencair.

Aaah.... saya jadi ingat zaman kecil dulu Mama sering ‘memancing’ saya bercerita dengan makanan favorit. Iya, entah kenapa ketika perut sudah senang saya bisa merasa lebih rileks. Kalau semula ogah-ogahan ngobrol sama Mama, kondisi ini pun bisa berubah dengan sekita. Kini, saya pun akhirnya melakukan hal serupa. Menjadikan camilan favorit sebagai senjata untuk mencairkan suasana dan membuat Bumi lebih rileks.

Tanpa diminta sambil ngemil Bumi pun mulai bercerita mengenai aktivitas dan perasaannya. Buat saya, momen seperti ini sayang untuk dilewatkan dan bisa saya manfatkan untuk saya belajar memahami keinginan Bumi. Supaya momen ini makin berkualitas, tentu saja puasa memegang gadget Jangan sampai momen ini rusak dan anak protes kalau mata kita tetap menatap ke layar smartphone. Selain itu saya pun berusaha untuk mililih kalimat tepat yang memancing Bumi bercerita.

Lucunya kalau ingin ngemil bareng, Bumi selalu bilang, “Kita bikin suasana lebih enak enak, yuk, bu.” Tandanya, saat itu anak saya kasih kode ingin ngemil. Camilan yang dipilih pun nggak macam-macam, paling banter, pisang dan roti bakar, kentang goreng, pisang goreng, atau bakwan jagung. Berhubung kami sekelurga juga doyan cokelat, camilan favorit lainnya adalah makanan yang terbuat dari cokelat seperti LOTTE Choco Pie.

Apalagi saat ini  LOTTE Choco Pie hadir dalan kemasan baru yang lebih premium. Soal rasa tentu saja enak. Perpaduan cake vanilla, marshmallow dan cokelatnya benar-benar pas. Buat saya, sih, lapisan marshmallow yang bikin kenyal-kenyal saat digigit memberikan sensasi berbeda karena tidak pernah ditemukan di produk lainnya.  Meskipun secara kualitas lebih premium, harganya masih mendekat kemasan lama, kok.

 

Lotte Choco Pie (1)*penampakan LOTTE Choco Pie, menggoda, ya? :)

Choco pie

Belum lama ini LOTTE Choco Pie menggelar acara media dan blogger gathering di Gran Mahakam. Waktu itu, Hanifa Ambadar selaku CEO Female Daily Network dan Maudy Koesnaedi Brand Ambassador Lotte Choco Pie hadir dan berbagi pengalaman. Sebagai perempuan bekerja mereka mengakui harus bisa menciptakan momen kebersamaan bersama anak. Dengan begitu komunikasi efektif antara ibu dan anak pun bisa dilakukan dengan baik. Caranya, ya, bisa dengan ngemil bersama.

Paham kalau momen kedekatan ibu dan anak akan selalu menjadi kegiatan yang menyenangkan karena bisa memperkuat hubungan, LOTTE Choco Pie memang berupaya menjembatani terciptanya kebutuhan ini. Oci C. Maharani sebagai Brand Manager Lotte Indonesia mengatakan bahwa sebagai salah satu produk favorit legendaris di seluruh dunia, LOTTE Choco Pie  memang ingin membantu hubungan ibu dan anak menjadi kian hangat melalui momen kebersamaan yang spesial.

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan