banner-detik
BEHAVIOR & DEVELOPMENT

Meningkatkan Nafsu Makan Anak yang Menurun

author

Mommies Daily11 Feb 2016

Meningkatkan Nafsu Makan Anak yang Menurun

Ditulis oleh: Anna Urbinas

Hi Mommies, apakah buah hati Anda pernah memasuki fase tidak nafsu makan atau gangguan makan? Sebagai seorang Ibu saya sempat mengalami fase anak saya susah makan.

Sepertinya memang ya Mom ada masanya anak itu susah makan (atau ini perasaan saya aja? Hahaha). Wah khawatirnya luar biasa, mulai dari takut asupan gizinya tidak terpenuhi dengan maksimal hingga jika ia jatuh sakit. Padahal dengan asupan gizi yang tepat, tidak hanya membuat tubuh sehat, namun ada makanan-makanan yang juga bisa meningkatkan kecerdasan si kecil.

Solusi pertama yang saya lakukan adalah memberikan susu satu gelas lebih banyak dari konsumsi susu biasanya dan juga satu sendok madu pada siang hari. Ternyata madu cukup mengatrol sedikit nafsu makan putri semata wayang saya. Tetapi jujur saja hal ini tidak serta merta menghilangkan kekhawatiran saya.

Ada satu artikel di website yang membuat saya tertarik karena anak saya pada saat sulit makan berusia empat tahun, dan menurut artikel tersebut usia anak 3-4 tahun adalah fase di mana anak menunjukan ke-aku-annya atau biasa disebut juga negatifistik sehingga mengakibatkan kecenderungan anak tidak nafsu makan. Terdapat juga artikel yang menulis kecenderungan anak menolak makanannya karena terlalu banyak makanan selingan sehingga perut terasa kenyang setiap makan makanan inti. Bahkan salah satu artikel yang sepertinya cocok dengan kondisi anak saya adalah anak yang sulit makan atau biasa disebut picky eater dikarenakan keterlambatan orangtua mengenalkan makanan bervariasi, yang ternyata statement itu mitos!

Meningkatkan nafsu makan pada anak

Faktanya ada kecenderungan pada beberapa anak yang mengalami gangguan oromotor sehingga mengakibatkan anak kesulitan mengunyah dan menelan sehingga anak cenderung pilih-pilih makanan dan menolak makanan berserat, seperti sayur daging bahkan nasi. Walaupun sebenarnya saya belum pernah membawa anak saya berkonsultasi dengan dokter anak, apakah anak saya memiliki gangguan oromotor tetapi ciri-ciri picky eater sangat cocok dengan kondisi anak saya.

Akhirnya saya mulai berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan teman-teman saya yang pernah mengalami hal serupa, selain itu saya juga banyak membaca mencari informasi tentang nafsu makan anak di berita-berita online. Ada banyak tawaran penambah nafsu makan anak dari bentuk vitamin, herbal bahkan dalam bentuk jamu, saya pribadi tidak anti terhadap hal tersebut hanya saja, saya memilih untuk memberikan asupan tambahan berupa makanan sehari-hari dibandingkan suplemen.

Karena pilihan saya tidak memberikan suplemen dan hanya memberikan madu maka saya mulai putar otak agar nafsu makan anak saya dapat meningkat. Tentu saja saya melibatkan anak saya dalam hal ini dan tidak menjadikan anak saya sebagai objek. Saya selalu berusaha memasak makanan kesukaanya, dan melibatkannya turun ke dapur untuk mengenal jenis-jenis sayuran atau lauk pauk.

Sampai suatu hari anak saya merayakan ulang tahun temannya dan mendapatkan goodie bag berupa satu set tempat makan motif Hello Kitty. Tanpa diminta oleh saya, anak saya mulai mengatur menu makannya sendiri, dia bilang ingin makan sayur yang ada kuahnya karena ingin menggunakan mangkuk Hello Kitty juga ingin makan ayam, ikan atau lauk-lauk lainnya menggunakan piring dan sendok garpu Hello Kitty dan tidak lupa dia juga minta juice buah di gelas Hello Kitty-nya!

Wow…saya pikir ini solusi jitu, tanpa saya minta dan berkat kerjasama yang baik serta mulai pahamnya anak saya terhadap fungsi peralatan makan, dia sudah mulai mengatur menu makannya dan dengan lahapnya dia sudah dapat menghabiskan makannya sendiri. Dan yang lebih penting lagi saat ini anak saya sudah tidak mengalami kesulitan makan.

Kebahagiaan orangtua adalah ketika anak menyampaikan “Mommy, you are a good chef! Can I get more food after I finished this?” Rasanya seperti terbang dan yang lebih membahagiakan lagi adalah melihat anak makan dengan lahap menu makanan yang kita masak sendiri dengan kandungan nutrisi yang tepat untuk anak-anak kita. Well, being a mom is a full time job without instructions! Tetap semangat 

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan