banner-detik
SELF

Catatan Pagi Saya, Si Ibu Bekerja

author

Mommies Daily09 Feb 2016

Catatan Pagi Saya, Si Ibu Bekerja

Ditulis oleh: Waristi Amila

Saya, Ibu dari dua anak – Atar (14 tahun, 3 SMP, biasa dipanggil kiddo) dan Elora (4 tahun, Preschool) – dan saya seorang Single Parent yang bekerja dengan jam kerja yang sangat dinamis (nasib “orang event”) dan beginilah pagi hari saya yang paling normal.

4.30 WIB

Must wake up. I must wake up. Kemacetan Jakarta nggak masuk akal kalau berangkat terlalu siang. Nanti kena 3 in 1. Masih bisa bikin sarapan buat kiddo juga nih.

4.31 WIB

Elora kok tidurnya meluk kaya guling gini? Bergerak pelan-pelan, She must not wake up.

4.32 WIB

Gagal! Anak ini punya sensor apa sih? “Good morning mommy…” dengan suaranya terdengar senang. “Masi terlalu pagi, Gorgeous. Ayo tidur lagi”.

4.33 WIB

Mencoba menidurkan kembali Elora.

4.45 WIB

Masih belum berhasil. Mencoba menghubungi susternya lewat handphone supaya bangun dan datang ke kamar. Berbisik-bisik agar si kecil tidak mengira saya mengajak dia bicara.

4.50 WIB

Berhasil. Suster turun. Tag team, saatnya dia yang menjadi guling untuk Elora. Waktunya membangunkan Kiddo.

4.57 WIB

Kiddo bangun. Nggak sempat untuk bikin sarapan heboh. Roti saja, dan pisang. Mandi dulu. Harus berangkat paling lambat jam 5.15 WIB

5.10 WIB

Selesai Mandi. Berjingkat-jingkat ke kamar mencoba memilih baju ditemani cahaya handphone supaya Elora tidak terbangun.

5.13 WIB

Gagal, lagi. Elora terbangun dengan mata yang lebih besar. “Good Morning, Mommy

5.15 WIB

Mencoba memakai baju dan bersiap-siap dengan menjawab pertanyaan berulang Elora, “Mommy kerja ya?“ Dan setiap dijawab dengan iya, akan dibalas dengan rengekan, “No, Mommy, di rumah saja, nggak usah kerja, tomorrow saja mommy.“ Dan dimulailah pembicaraan Mommy harus bekerja supaya bisa mencari uang untuk sekolah Kiddo dan Elora, supaya Elora bisa jadi pembalap saat besar nanti (kenapa pembalap? Nanti kapan-kapan saya jelaskan ya mommies.)

Catatan pagi ibu bekerja

5.20 WIB

Oh my! Sudah lewat 5 menit dari jam berangkat. It’s OK masih bisa kalau jam 5.30 keluar rumah.

5.21 WIB

Kiddo masuk ke kamar, mulai dengan ritual: Aku ada jadwal tambahan (yang mengharuskan adanya uang jajan tambahan) untuk hari ini.

5.23 WIB

Mengajak kiddo ke dapur sambil membawa buku penghubung Elora. Pembicaraan ini bisa dilakukan sambil bikin roti dan membaca laporan harian Elora. Berkali-kali harus meminta Kiddo mengulang karena perhatian sedikit terpecah. I really need coffee.

5.35 WIB

Pembicaraan selesai. Kiddo bisa sarapan. Dia baru akan berangkat jam 6 nanti. Ok, saatnya ambil tas, hidupkan mobil dan berangkat

5.37 WIB

Mommy kerja ya?“ Ah iya! Anak kecil ini masih ada dan sekarang berdiri manis di depan pintu kamar. "Iya nak“ tetap tersenyum agar mood anak tidak berubah – dan mood saya tetap baik

5.38 WIB

Air mata mulai turun, “No mommy, besok aja. Elora sekolah hari ini” Dan kembali lagi dengan pembicaraan kenapa mommy harus bekerja.

5.40 WIB

Ok I must go. Or else ini sama saja dengan 3 jam di jalan.

5.40 WIB

Suddenly kiddo baru ingat kalau ada PR nya yang harus dicek ulang oleh mommy (dan entah kenapa, dia jarang sekali ingat ini saat malam). Sebagai ibu yang bertanggung jawab agar anaknya tidak malu dengan hasil PR yang jelek hanya karena mommynya tidak memeriksa secara benar, tentu dengan sangat serius melihat satu demi satu jawabannya sambil berdandan (biasanya bisa berdandan di kantor kalau bisa tiba lebih cepat, yang tentunya gagal - lagi – pagi ini)

5.55 WIB

Mulai merasa putus asa, mempersiapkan diri untuk menghabiskan waktu terlalu lama di mobil pagi ini. Minta tolong suster untuk buat kopi dan taruh di tumbler.

5.56 WIB

Suster datang dengan kopi, tapi juga dengan berbagai hal yang harus dibayar hari ini dan entah kenapa dia benar-benar harus menjelaskannya satu demi satu.

6.05 WIB

Berdiri di ruang tengah, “Ok semuanya, mommy really have to go. Kiddo kamu juga ayo berangkat.

6.06 WIB

Kiddo berangkat dengan tenang, tapi Elora berteriak. “Elora mau mam sama mommy dulu. Kasihan Eloranya mommy.” Ok, buat roti saja dengan susu dan temani makan sebentar. “Masih bisalah berangkat jam 6.30” mencoba membatin dalam hati.

6.10 WIB

Papa dan mama yang tinggal di sebelah rumah, datang. Karena anak perempuannya ini selalu tiba di rumah terlalu malam (bahkan seringnya tidak pulang) mereka senang sekali bertemu anaknya dan bersemangat untuk bercerita apapun yang mereka pikir saya harus tahu tapi terlewat. „Tidak apa, pikir saya, saya punya waktu sampai 6.30. Dengarkan dulu mereka, jangan sampai mereka merasa diacuhkan.

catatan pagi ibu bekerja

6.33 WIB

Elora selesai makan, Papa dan Mama berhenti bercerita karena saya terlihat terburu-buru. Cium Elora, peluk Elora, salam dan cium papa mama sambil memberikan wejangan ini itu untuk Suster.

6.38 WIB

Finally, masuk mobil juga. Mari berangkat.

6.43 WIB

Tentunya!!! Handphone masih dicharge di pinggir Kasur. Roti juga ketinggalan. Harus. Putar. Balik.

6.48 WIB

Kembali sampai di rumah. Suster berhasil mengendap keluar dengan handphone dan roti. Elora sedang asyik main lego biasanya.

7.00 WIB

Akhirnya menyetir ke kantor. Energi terkuras sekitar 15 – 20 %, tapi menghela napas lega. Setidaknya tidak ada drama yang terlalu berlebihan hari ini. Mari dengarkan musik supaya bisa boost up mood. Dan yak! saya lupa pisang dan air minum saya!

Walau rusuh dan tidak pernah bisa keluar rumah dengan santai, saya menikmati setiap paginya bersama anak-anak, karena ketika pekerjaan menuntut saya untuk meninggalkan mereka beberapa hari, saya ingin cepat kembali ke rumah dan menikmati riuhnya pagi.

So how’s your morning, mommies?!

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan