banner-detik
LABOR & DELIVERY

Teknologi untuk Menekan Angka Kematian Ibu di Daerah Terpencil

author

ketupatkartini20 Jan 2016

Teknologi untuk Menekan Angka Kematian Ibu di Daerah Terpencil

Tahukah Anda bahwa Angka Kematian Ibu melahirkan di Indonesia saat ini masih yang tertinggi di Asia Tenggara? Dan teknologi MOM mencoba untuk memperbaiki hal ini. 

Menekan angka kematian ibu hamil

Perihal Angka Kematian Ibu (dan bayi) biasanya menjadi domain pemerintah, terutama Kementrian Kesehatan. Bahkan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi program prioritas pertama bagi Kemenkes saat ini. Tetapi sebagai Ibu dan perempuan Indonesia tentu kita perlu tahu dan peduli mengenai hal ini, yang sebenarnya sangat relevan, karena ini berbicara tentang kita, sesama perempuan.

Rilis terakhir dari Kementrian Kesehatan adalah AKI pada tahun 2012 adalah 359 (per 100.000 kelahiran), dan tidak menunjukkan angka penurunan berarti hingga tahun 2014. Padahal, Indonesia memiliki target untuk menekan AKI menjadi 102 pada tahun 2015, yang ternyata tidak tercapai (walaupun belum didapatkan angka pasti AKI tahun 2015). Kematian Ibu dan bayi di Indonesia terutama terjadi di desa-desa tertinggal, daerah terpencil yang jauh dari kota.

Sebab utama tentu saja karena akses yang tidak memadai terhadap layanan kesehatan. Puskesmas terdekat bisa berjarak beberapa jam perjalanan, belum lagi ketersediaan dokter terutama dokter spesialis yang sangat kurang. Biasanya segelintir bidan yang biasanya menjadi ujung tombak tenaga medis, yang mau berkunjung hingga ke daerah-daerah terpencil.

Bisa dibayangkan, ibu hamil di area seperti ini bisa jadi hanya mendapatkan satu-dua kali kunjungan bidan selama kehamilan, bahkan tidak sama sekali. Di daerah-daerah ini, bisa mendapatkan pemeriksaan USG adalah sebuah 'kejadian langka'. Akhirnya, kehamilan berisiko tidak bisa dideteksi sejak dini. Para Bidan ini menceritakan, kehamilan beresiko tinggi biasanya diketahui pada saat-saat menjelang kelahiran, sehingga bidan ataupun dokter terkaget-kaget pada saat persalinan. Inilah yang masih banyak terjadi di buanyaaaak wilayah Indonesia.

Adanya problem menahun seperti ini, menjadi latar belakang Philips Indonesia untuk mengembangkan program Mobile Obstetrical Monitoring (MOM), sebuah solusi berbasis ponsel pintar yang didesain untuk mengidentifikasi komplikasi kehamilan berisiko dan ujungnya bermanfaat untuk memperbaiki Angka Kematian Ibu. Karena salah satu solusi penting atas masalah tersebut adalah bagaimana mendeteksi risiko tersebut sesegera mungkin.

Menekan angka kematian ibu hamil2

Bidan yang biasanya berhadapan langsung dengan ibu hamil tidak memiliki kapasitas selayaknya dokter spesialis kandungan, menyangkut risiko kehamilan. Solusi MOM ini memungkinkan para bidan di area terpencil untuk mengirim data pengukuran dan observasi, gambar ultrasonik mobile kepada dokter kandungan di Rumah Sakit yang lebih besar, serta bekerjasama dengan mereka agar dapat menentukan perawatan yang lebih tepat dan cepat selama periode kehamilan.

Menekan angka kematian ibu hamil 3

Jadi saat berkunjung untuk melakukan pemeriksaan kepada Ibu hamil, para bidan ini dilengkapi dengan seperangkat alat dalam backpack yang isinya antara lain timbangan portable, fetal doppler atau portable USG, BP apparatus, termometer, medical history, alat pengukur urine protein, hemoglobin level, dan gula darah. Bidan melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil dan langsung menginput data-data hasil pemeriksaan melalui aplikasi MOM di smartphone. Dokter spesialis yang telah bekerjasama di rumah sakit daerah bisa mengakses data ini melalui aplikasi maupun portal web MOM untuk memantau kondisi kesehatan para ibu dan mengidentifikasi kehamilan dengan risiko tinggi.

Menekan angka kematian ibu hamil 4

Philips Indonesia telah melaksanakan pilot project program ini di Padang, Sumatra Barat selama satu tahun pada 2015 lalu. Dan kini program MOM segera dilaksanakan secara bertahap di kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat sebagai daerah pertama yang menerapkan aplikasi ini secara menyeluruh. Dengan karakter alam dan masyarakat yang masih banyak tinggal di wilayah terpencil dan tidak terjangkau layanan kesehatan, harapannya program MOM ini bisa meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil dan menekan AKI di daerah Sijunjung dan sekitarnya. Untuk membayangkan bagaimana kondisi ibu hamil disana dan penerapan aplikasi MOM, kita bisa melihat video yang sangat menginspirasi ini.

Sudah saatnya kita peduli kepada sesama perempuan di manapun mereka berada :).

 

 

 

 

 

Share Article

author

ketupatkartini

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan