banner-detik
SELF

Sleep Strategies For Working Mother

author

fiaindriokusumo23 Nov 2015

Sleep Strategies For Working Mother

Sudah rebahan di tempat tidur, tinggal memejamkan mata, tapi kok ya rasa kantuk nggak datang-datang. Dan, nggak sadar hari sudah semakin larut. Familiar dengan kondisi  seperti ini?

Buat saya, bisa tidur sehari delapan jam itu adalah hal yang langka atau barang mewah. Seringnya paling hanya 6 jam (sigh). Masalah kekurangan waktu tidur ini kayaknya menjadi masalah berjamaah untuk para mommies pekerja (yeaaay.... I am not alone babyyyy) – setidaknya dari beberapa mommies yang saya tanya. Padahal, seperti kita tahu, saat tubuh kekurangan waktu beristirahat secara terus menerus maka akan membuat kita lebih rentan terkena stress, mudah kehilangan konsentrasi saat bekerja,  memicu timbulnya obesitas hingga membuat kondisi kulit tidak sehat.

capek kerja-2

Setelah menelaah lebih lanjut (cieeeeeeh), biasanya yang membuat saya susah tidur adalah banyaknya hal yang saya pikirkan menjelang tidur. Nggak tau kenapa, begitu merebahkan diri di tempat tidur kok ya malah berbagai macam planning, ide dkk muncul satu per satu. Akhirnya otak malah makin susah beristirahat. So, gimana cara menyiasatinya, biar kantung mata nggak makin gelap dan mata nggak terlihat seperti Garfield akibat kurang tidur?

  • Tuliskan semua planning yang mau kita kerjakan di esok hari. Mulai dari urusan rumah, anak, pekerjaan dan lainnya. Semakin detail perencanaan yang saya buat, semakin tenang hati saat pergi tidur.
  • Menyiapkan semua perlengkapan yang akan digunakan untuk esok pagi. Mulai dari baju kerja, tas kerja hingga perlengkapan sekolah anak. Ini untuk mengurangi kemungkinan rusuh di pagi hari dan saya tahu bahwa besok pagi saya bangun saya tinggal mandi.
  • Satu jam sebelum tidur saya menghindari melakukan aktivitas yang membuat otak berpikir, seperti menonton televisi atau membaca buku. Jadi otak pun lebih rileks.
  • Memastikan kondisi kamar nyaman. Nyaman di sini berarti suhu ruangan saya pastikan tidak terlalu panas atau terlalu dingin, dan lampu saya matikan. Menurut Michael J. Breus, penulis buku Good Night: The Sleep Doctor’s 4 Week Program to Better Sleep, suhu ideal untuk tidur adalah antara 20 sampai 25 derajat celcius.
  • Nah, poin yang ini baru saya mulai satu minggu belakangan. My bedroom should be only for two things: sleep and sex. Jadi, saya mengeluarkan TV dari kamar saya :D.
  • Ciptakan rutinitas tidur. Maksudnya, kalau saya punya jadwal tidur rutin untuk anak-anak saya, mengapa saya tidak melakukan hal yang sama untuk diri sendiri. Menjelang tidur, saya akan mematikan semua alat elektronik termasuk wifi di rumah. Anggap saja semacam digital detox bagi saya.
  • Kadang-kadang, saya juga mengoleskan Young Living Oil Peace and Calming di tengkuk belakang leher, area kanan dan kiri kening serta telapak kaki.
  • Your life as working mom is busy. You need your rest to function at your best. So go get some sleep.

     

     

    Share Article

    author

    fiaindriokusumo

    Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan