Sorry, we couldn't find any article matching ''
Money Talks: Keuangan Keluarga yang Sehat
Ditulis oleh: Prita Hapsari Ghozie, SE, Mcom, GCertFP,CFP®, QWP – Chief Financial Planner ZAP Finance
Secara sederhana, keuangan keluarga dapat dikatakan sehat berdasarkan beberapa indikator berikut ini.
Di masa produktif seperti usia 20-an tahun hingga 40-an tahun, keluarga kecil kita seringkali dihadapi dengan berbagai kebutuhan dan pastinya keinginan. Meski pun penghasilan terus bertambah, namun bukan pertanda bahwa keuangan keluarga tergolong sehat.
*Gambar dari sini
Bagi keluarga yang masih punya utang, maka ada kewajiban membayar cicilan pinjaman setiap bulannya. Ukuran ideal berutang yang sehat adalah jika pembayaran cicilan maksimal hanya mengambil porsi 1/3 atau 30% dari penghasilan bulanan. Apabil setiap bulan pembayaran cicilan lebih dari alokasi ideal, maka besar kemungkinan keuangan menjadi tidak sehat. Terlebih jika mayoritas pinjaman adalah utang konsumtif seperti utang kartu kredit, maka hal ini menjadi sangat berbahaya bagi kesehatan keuangan.
Setiap bulannya, penghasilan yang diterima sebaiknya dialokasikan untuk pos menabung guna mencapai tujuan finansial keluarga. Setidaknya, alokasikan 10% dari penghasilan bulanan untuk keperluan menabung dan berinvestasi. Apabila kemampuan lebih, maka meningkatkan jumlah investasi masa depan adalah pilihan yang sangat bijaksana.
Saldo Dana Darurat adalah hal wajib yang harus dimiliki oleh setiap keluarga. Kita tidak pernah tahu musibah apa yang mungkin terjadi di kemudian hari atau pun pengeluaran mendadak apa yang harus segera dibayarkan. Jumlah kecukupan dana darurat minimal 1 kali pengeluaran rutin bulanan keluarga. Apabila jumlahnya di bawah ini atau bahkan nol, maka keuangan keluarga menjadi tidak sehat.
Selain dana darurat, setiap keluarga juga sebaiknya dilindungi secara finansial dengan bantuan produk proteksi. Produk proteksi penting untuk keluarga semisal asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.
Cara untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan adalah dengan melakukan financial check up. Mommies, financial check up sebaiknya dilakukan secara berkala, setidaknya satu kali dalam setahun. Apabila ada salah satu indikator menunjukkan kondisi kurang sehat, maka segera cari solusi agar keuangan kembali menjadi sehat. Live a Beautiful Life!
Prita Hapsari Ghozie adalah seorang perencana keuangan independen, penulis buku laris “Cantik, Gaya, & Tetap Kaya” serta “Make It Happen,” pembicara, dosen dan ibu dari 2 orang anak. Sebagai Founder dan Chief Financial Planner di ZAP Finance – sebuah konsultan perencanaan keuangan independen di Indonesia. Berpengalaman lebih dari 8 tahun sebagai perencana keuangan dan didukung latar belakang edukasi di bidang keuangan, Prita memiliki kompetensi untuk memberikan saran dan rekomendasi dalam hal keuangan
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS