banner-detik
KINDERGARTEN

Pentingnya Pendidikan Sains dan Teknologi Bagi Anak

author

adiesty10 Nov 2015

Pentingnya Pendidikan Sains dan Teknologi Bagi Anak

Pernahkah terbersit dalam pikiran Mommies, seperti apa persaingan generasi anak kita nanti?

Zaman sekarang saja, kita dituntut untuk bisa bersaing hampir dengan 7 miliar orang. Bayangkan ketika anak kita sudah besar nanti? Jumlah saingannya tentu akan berkali-kali lipat. Bisa-bisa jumlahnya belasan miliar orang. Dari sini, saya pun semakin yakin kalau anak-anak wajib dibekali pengetahuan dan keterampilan yang terbaik sesuai dengan potensi mereka masing-masing.

Pentingnya Pendidikan Sains dan Teknologi Bagi Anak

Tahun 2011 lalu, Biro Statistika Tenaga Kerja Amerika Serikat juga menyebutkan kalau dalam 10 tahun ke depan lapangan pekerjaan yang membutuhkan kompetensi science, technology, engineering, dan math (STEM) akan meningkat 17%.

Faktanya, data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 justru menunjukkan kalau tenaga kerja di Indonesia masih didominasi oleh tenaga kerja yang kurang terampil,  yakni sebanyak 88 juta orang.

STEM Adalah Masa Depan

Pertanyaannya, sudahkah kita memberikan modal yang cukup untuk anak-anak kita? Melihat data ini, saya seakan ‘disentil’ dan kembali diingatkan kalau pembekalan ini harus dimulai dengan mencari jalur pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan yang mau dikembangkan. Salah satu yang harus dipertimbangkan bagaimana kurikulum sekolah tersebut. Paling tidak, jika anak-anak kita punya bekal pendidikan berbasis STEM yang matang, mereka bisa jadi generasi muda yang berdaya saing lebih di skala global.

Saat ini, salah satu sekolah yang sudah menerapkan kurikulum Internasional berbasis STEM adalah  Sampoerna Academy. Institusi penyedia pendidikan terpadu ini sudah diterapkan sejak tahapan taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas. Asiknya lagi, siswa di sini punya kesempatan besar untuk melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat dengan lebih cepat lewat program FASTRACK•USA.

Amerika Pelopor Pendidikan Berbasis STEM

Impiannya, sih, ingin bisa menyekolahkan anak ke Amerika Serikat. Seperti yang sudah kita ketahui kalau sistem pendidikan di sana sudah sangat baik, bahkan bisa dibilang terbaik di dunia. Buktinya, Times Higher Education World University Rankings pada tahun 2015 menyebutkan Amerika Serikat memilki 14 universitas yang masuk dalam 20 besar universitas terbaik di dunia.

Sayangnya persaingan untuk masuk ke universitas Amerika serikat nggak mudah. US College Board menyebutkan kalau jumlah mahasiswa dari luar Amerika Serikat yang diterima di Universitas Amerika Serikat pada tahun pertamanya sebagai mahasiswa tahun pertama hanya 5% saja. Sedangkan untuk tingkat kelulusan sarjana hanya mencapai 50%.

Peluang Meraih Gelar dari Amerika dengan Lebih Cepat dan Hemat

Sementara, dengan mengikuti  FASTRACK•USA dari Sampoerna Schools System, anak-anak kita sebagai pelajar Indonesia punya peluang besar untuk belajar di Amerika.  Soalnya, sistem pendidikannya terintegrasi dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan pendidikan yang cepat dan fleksibel untuk mendapat gelar sarjana (bachelor’s degree) dari Amerika Serikat.

Jadi, melalui FASTRACK•USA, siswa SMA yang beraspirasi tinggi dapat memperoleh gelar S-1 dari Amerika Serikat, namun proses pendidikannya dimulai di Indonesia. Di mana pada tahun pertama program yang dinamakan “Foundation Year”, akan mempelajari mata kuliah tingkat pendidikan tinggi lebih awal yang menghasilkan SKS terakreditasi secara internasional.

Baru, di tahun ketiga, siswa akan meraih associate degree yang juga terakreditasi internasional, sehingga dapat melanjutkan ke tahap bachelor’s degree di universitas pilihan mereka di Amerika Serikat atau di Indonesia yaitu di Sampoerna University. Menariknya, siswa akan masuk sebagai mahasiswa transfer di tahun ketiga sehingga hanya menghabiskan waktu dua tahun untuk memperoleh bachelor’s degree. Pendidikan ini bisa memangkas biaya pendidikan sampai dengan 40%. Asik, ya?

Kalau biasanya, proses pendidikan dari SMA ke perguruan tinggi di Indonesia bisa memakan waktu sampai tujuh tahun, berbeda dengan program FASTRACK•USA. Program ini mampu memangkas masa studi hanya sampai lima tahun saja. Untuk bidang studi juga ada banyak pilihan. Contohnya, jika anak kita memilih program studi teknik, Sampoerna University sudah bekerja sama dengan Louisiana State University, dan program studi bisnis dengan Oregon State University.

Lewat program FASTRACK•USA, anak-anak kita tentu akan punya kompetensi yang baik. Dengan begitu, ia akan punya bekal untuk bersaing di tingkat global. Setuju?

 

 

 

 

 

 

 

 

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan