Catatan Kehamilan Mingguan sang Bumil

Ditulis oleh: Monik Wulandari

Buat calon mommies, nggak ada salahnya lho bikin catatan kehamilan minggu demi minggu seperti yang saya lakukan. Seru kok. Mau coba?

Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, bagaimana proses kehamilan saya terhambat karena PCOS, maka saat akhirnya saya dinyatakan hamil setelah melalui program bayi tabung, selain rasa senang yang luar biasa, saya juga semangaaaaat banget untuk mengatur minggu demi minggu yang bisa saya lakukan sebagai ibu hamil, yeaaaay. Nah, ini catatan dan perencanaan minggu demi minggu a la saya.

*Gambar dari sini

Minggu ke-4.

Di minggu ini saya mulai merasakan perubahan dalam tubuh yang sesuai dengan ciri-ciri kehamilan yang saya baca atau dengar dari teman-teman. Mulai deh hari-hari saya dipenuhi oleh morning sick, buang air kecil lebih sering dan payudara terasa lebih lembut sekaligus sensitif dari biasanya. Setelah positif hamil, saya juga mulai menjalani pola hidup yang lebih sehat. Buat mommies yang bekerja, nggak usah khawatir karena ada tips-nya kok mengatasi keluhan-keluhan kehamilan ini.

Minggu ke-6

Berhubung saya mengikuti program bayi tabung, jadi dari awal saya memang sudah memilih dokter kandungan, Nah, buat mommies yang mungkin saja baru tahu kalau sedang hamil di minggu ke-6 ini, jangan lupa untuk segera membuat janji dengan dokter kandungan. Cari tahu kualitas dokter yang Anda pilih, siapkan pertanyaan yang mau diajukan dan jangan lupa ceritakanapa saja yang Anda rasakan beberapa minggu ini. Biasanya di minggu ini Anda diberi resep obat penguat kandungan dan vitamin, pastikan juga kalsium dan asam folat menjadi salah satunya.

Minggu ke-10

Masuk minggu ke-10 ini saya kembali merasakan perubahan pada tubuh. Perut saya semakin membuncit, dan area leher agak mulai menggelap (oh noooooo) dan pastinya berat badan yang semakin montok, hehehe. Saya berencana untuk mengatur kenaikan berat badan. Bukannya mau sok keren dan tampil ala Victoria Beckham di saat hamil sih, tapi lebih kepada karena saya mau menghindari obesitas dan kolesterol tinggi di saat hamil. Oh satu lagi, emosi saya mulai naik turun nggak jelas. Gampang nangis kalau nonto drama Korea yang menyentuh dikit plus merasa cepat lelah.

Minggu ke-14

Saat ini kehamilan saya memang baru masuk minggu ke -13, tapi bersyukurnya frekuensi mual sudah mulai berkurang. Walaupun dari cerita teman-teman saya, lamanya morning sick di setiap ibu hamil itu berbeda-beda. Saya hanya berharap nggak seperti teman saya yang mengalami mual hebat sampai minggu ke 24. I cant imagine. Tetap jaga asupan nutrisi dan serat agar terhindar dari konstipasi adalah rencana saya di minggu ini. Oh iya, jika perut sudah semakin besar, jangan lupa  memakai treatment oil atau cream untuk mencegah terjadinya stretch mark!

Apa rencana untuk minggu ke-16 hingga minggu ke-40? Cek laman selanjutnya.

Minggu ke-16

Ini merupakan saat yang tepat untuk mempersiapkan tubuh untuk kelahiran nanti. Saya sih berencana untuk melahirkan normal. Makanya saya ingin di minggu ini mulai aktif berenang atau yoga prenatal. Masalahnya, yoga prenatal di daerah Jakarta Barat itu susah banget dicari. Mungkin mommies ada informasi buat saya? Intinya, di minggu ini mari rutin berolahraga yang aman untuk bumil. Jangan lupa juga menghadiri seminar atau workshop untuk calon orangtua. Ajak suami juga biar dia ikut belajar.

Minggu ke-20

Dengan kondisi perut yang akan semakin berat, otomatis bisa menjadi tugas berat bagi pinggang dan punggung untuk menyangganya. Makanya penting memilih pakaian hamil yang nyaman. Untuk celana saya berencana membeli celana karet yang nyaman di pinggang dan mungkin menggunakan penyangga perut itu lho. Informasi yang saya dapat juga adalah, memasuki minggu ini supply darah semakin banyak sehingga bumil akan gampang merasa gerah.

Minggu ke-24

Saatnya tur keliling Rumah Sakit yang mungkin telah direkomendasikan. Bersama suami, saya telah membuat catatan atas fasilitas, lokasi dan biaya dari Rumah Sakit yang mau kami kunjungi. Ini memudahkan saya untuk memutuskan di mana saya akan melahirkan. Hal penting yang akan saya tanyakan adalah, apakah sang bayi bisa tidur di dalam kamar yang sama, apakah rumah sakit itu pro ASI dan IMD.

Minggu ke-28

Selamat calon Ibu! Sebentar lagi saya akan bertemu dengan bayi mungil saya. Di Indonesia, biasanya ada tradisi tujuh bulanan yang bertujuan untuk mendoakan sang calon ibu dan bayi agar lahir dengan selamat. Semacam baby shower. Bisa kok membuat baby shower yang ramah di kantong. Nah, minggu ini juga ada yang akan membuat saya senang karena saya sudah bisa hunting alias SHOPPING  beragam keperluan bayi. Mulai dari kamar, tempat tidur, pakaian dan perlengkapan lainnya.

Minggu ke-32

Saya harus bersiap dengan perut yang semakin membulat yang bisa jadi membuat saya semakin sulit berjalan. Belum lagi dengan kaki yang membengkak dan harus berganti alas kaki satu nomor lebih besar. Oh, jangan lupa persiapan menyusui. Mulai dari membeli bra menyusui, baju menyusui, ikut kelas laktasi dsb. Sudah memiliki nama untuk bayi Anda? Coba buat daftar nama yang Anda sukai dan simpan beberapa nama cadangan.

Minggu ke-36

Kini banyak rumah sakit yang sudah memiliki fasilitas penyimpanan stem cell yang bisa jadi berguna untuk membantu bayi kita kelak. Jika Anda memikirkannya, coba cari tahu informasi sebanyak-banyaknya mengenai fasilitas dan biaya yang diperlukan. Hal lain yang tak kalah penting, siapkan tas yang akan Anda bawa sewaktu-waktu ketika harus ke Rumah Sakit.

Minggu ke-40

Antara 38 hingga 42 minggu, bayi biasanya sudah siap lahir dan berada di ‘jalurnya’. Cobalah tetap tenang dan fokus pada keadaan kalian berdua. Perhatikan tanda-tanda kelahiran, seperti kontraksi atau pecah air ketuban. Minta suami untuk mempelajari rute tersingkat ke Rumah Sakit. Dan terakhir, tak lupa berdoa untuk keselamatan Anda dan sang bayi. Selamat menjadi Ibu, untuk saya dan Anda semua.