Sorry, we couldn't find any article matching ''
7 Kalimat Pembunuh Karier Secara Perlahan
Well, life is not fairy tale, kita semua tahu itu. Jadi jangan berharap hidup kita akan FAIR. Bukan berarti di sini kita harus diam saja kalau memang merasa ada sesuatu yang tidak adil yang kita alami di pekerjaan. Misal, Anda merasa kalau seharusnya yang mengisi posisi manager adalah Anda, tapi ternyata atasan memilih orang lain. Daripada sekadar marah-marah sambil bilang It’s not fair, mending tanyakan langsung ke atasan Anda, apa alasannya melakukan hal tersebut dan tanyakan di mana letak kekurangan Anda.
Selama ini selalu begini, kok” atau “Waktu zamannya si A sih ya begini"
Saat saya baru pindah ke sebuah majalah baru dan menempati posisi Managing Editor, ada beberapa kebijakan yang saya ubah. Dan saya paling kesal kalau kemudian ada tim saya yang bilang bahwa dari dulu sudah terbiasa melakukan A. Karena apa? Karena saya merasa dia tidak berminat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan dia tidak siap menerima perubahan.
Jadi enaknya gimana?
Biasakan diri untuk memiliki inisiatif terlebih dahulu sebelum melempar persoalan ke atasan Anda. Jadi gini, misalnya Anda memiliki tugas untuk menulis tentang sebuah artikel yang membutuhkan narasumber ahli dan sudah ditentukan bersama saat meeting. Let say si narasumber itu berhalangan. Nah, daripada Anda masuk ke ruangan atasan Anda hanya dengan laporan bahwa si narasumber pilihan tidak bisa, terus meminta atasan Anda untuk melakukan sisanya, masuklah ke dalam ruangan dengan alternatif. Katakan bahwa narasumber pilihan berhalangan, tapi ada dua narasumber lain yang bisa kita coba. Minimal atasan Anda tinggal memilih di antara dua nama.
..... mungkin ide ini nggak terlalu bagus sih, tapi....
Baiklah, mau sehebat apapun ide yang Anda berikan, tapi kalau kalimat pengantar yang Anda gunakan adalah seperti kalimat di atas, maka seluruh orang yang mendengar akan langsung bisa menangkap rasa tidak pede yang Anda miliki. Don’t be your own worst critic. Kalau Anda saja nggak pede dengan ide Anda, gimana orang lain akan yakin dengan diri Anda?
*Gambar dari sini
Dia tuh pemalas, Dia tuh nggak kompeten, Dia tuh penjilat dsb
Nggak usah sibuk memberi penilaian tentang rekan kerja Anda kalau memang nggak diminta oleh atasan. Apalagi sibuk berbicara ke semua orang di kantor. Kalau memang orang tersebut benar-benar nggak kompeten atau menyebalkan, pada saatnya akan kelihatan kok dengan sendirinya, tanpa harus Anda katakan terus menerus.
Akan selalu ada orang di manapun kita bekerja yang memiliki sifat buruk atau kemampuan kerja yang tidak maksimal. Kalau kita tidak memiliki kemampuan untuk membantu atau mengubah orang tersebut, then nggak ada gunanya kita sibuk mem-broadcast tentang keburukannya. Tapi kalau apa yang Anda ucapkan selama ini tidak terbukti, you are the one who ends up looking like a jerk.
Ini nggak ada di job description saya lho
Nggak jarang atasan sengaja memberikan tugas yang memang tidak ada di dalam jod desc Anda. Ada beberapa alasan, di antaranya, ingin tahu kemampuan Anda dan ingin melihat sejauh mana Anda bisa diajak bekerja sama. Sebenarnya hal ini bagus untuk perkembangan karier Anda. Tapi kalau memang Anda merasa sudah berlebihan dan mengakibatkan main job Anda terganggu, segera sampaikan ke atasan dan mungkin meminta revisi ulang tentang job desc Anda dengan penyesuaian gaji tentunya.
I hate this job
Hal terakhir yang ingin didengar oleh atasan dari mulut Anda adalah betapa bencinya Anda dengan pekerjaan yang Anda miliki saat ini. Ouch..... wait, bukannya Anda yang mengirimkan lamaran dan bersedia diwawancara serta menerima tawaran pekerjaan yang diberikan? Terus menerus mengucapkan betapa bencinya Anda dengan pekerjaan Anda hanya membuat Anda dilabeli sebagai negative person oleh perusahaan dan Anda menjadi orang yang memberikan dampak negatif pada seluruh divisi. Bosses are quick to catch orang-orang seperti ini and they know that there are always enthusiastic replacements waiting just around the corner.
So, be careful with what you say yaaaa.
Sumber: www.forbes.com
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS