banner-detik
PARENTING & KIDS

Orangtua yang Bahagia Akan Menghasilkan Anak yang Sehat

author

?author?13 Jun 2015

Orangtua yang Bahagia Akan Menghasilkan Anak yang Sehat

Selalu merasa bahagia selama proses kehamilan sangat penting, karena dapat memengaruhi tumbuh kembang janin dan bahkan menentukan lancar tidaknya produksi ASI saat menyusui.

IMG_0114

Saat perempuan hamil adalah masa ketika banyak perubahan yang akan dilalui oleh si calon ibu ini. Di antaranya adalah perubahan homon yang berdampak pada mood harian si ibu hamil. Saya jadi ingat waktu hamil dulu, perubahan yang paling signifikan adalah perasaan saya sangat sensitif, ujung-ujungnya jadi mudah sekali terharu dan bahkan menangis tanpa sebab yang jelas. Untungnya hal ini tidak berlangsung lama, karena saya sadar kalau begini terus bisa memengaruhi pertumbuhan janin. Jalan keluarnya saya harus bisa menciptakan suasana yang bahagia – perasaan bahagia ini juga dapat membantu melancarkan produksi ASI loh Mommies.

Akhir Mei lalu, saat menghadiri “Happy Mommy, Healthy Baby” di Hong Kong Cafe Jakarta, persembahan Transpulmin dan Kamillosan bekerja sama dengan Mommies Daily – saya seperti kilas balik dan nostalgia masa-masa hamil dulu. Tema yang diusung sangat tepat bagi para calon ibu maupun ibu yang sedang menyusui. Di awal acara Verra Oktaviani selalu Product Manager Transpulmin dan Kamillosan memberikan kata sambutannya. Di antara dua produk ini saya adalah pengguna setia Transpulmin – balsam khusus untuk bayi dan anak-anak yang mengandung bahan alami eucalyptus dan chamomile yang bermanfaat meredakan flu atau pilek. Biasanya saya gunakan di daerah leher, dada dan punggung Jordy, anak saya yang berusia hampir satu tahun. Dan Kamillosan, dapat digunakan untuk meredakan luka ringan yang dialami puting payudara pada masa menyusui, ruam pada kulit bayi akibat penggunaan popok sekali pakai atau alergi ringan pada kulit bayi.

Lantas apa korelasi antara kepercayaan diri orangtua dengan anak yang sehat?

Korelasi Kepercayaan Diri Orangtua dengan Anak yang Sehat

IMG_0194

Setelah Mbak Verra menyapa para peserta talkhow, dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Anna Surti Ariani, Spsi, Msi, Psi – Psikolog Anak dan Keluarga atau akrab dengan sapaan Nina dengan tema “Percaya Diri, Pondasi Orang Tua Bahagia.” Dalam sesi ini, wawasan saya jadi lebih terbuka perihal betapa pentingnya menumbuhkan kepercayaan diri agar menjadi orangtua yang bahagia, karena jika orangtua yang bahagia akan menghasilkan anak yang sehat. Menurut Mbak Nina, “Jika orangtua sudah percaya diri, maka ia akan yakin dan mantap melakukan sesuatu. Sehingga level keberhasilannya semakin tinggi, hal inilah yang bisa membuat orangtua bahagia,” jelas Nina. Nah, pertanyaannnya sekarang, apa hubungannya sih antara kepercayaan diri orangtua dengan menghasilkan anak yang sehat? Nina memberikan ilustrasi berupa kasus penerapan aturan mandi terhadap anak – persoalan klasik yang pasti dihadapi setiap orangtua :D *ayo ngaku Mommies :D

Tak jarang orangtua harus berjibaku berjam-jam untuk membujuk si kecil mandi, padahal tidak perlu sampai seperti ini jika orangtua si kecil memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk menuntaskan misinya ini. “Karena orangtuanya tidak cukup percaya diri untuk meyakini aturan mandi itu butuh diterapkan dan akan berdampak baik. Kalau orangtua tidak percaya diri menerapkan aturan, anak tidak belajar aturan, karena anak tidak belajar aturan baik, maka dia akan cenderung menjadi pribadi yang kurang teratur.” Tutur Nina. Dan ternyata anak yang tidak dibiasakan dengan aturan ini akan berdampak secara jangka panjang:

  • Cenderung menjadi pribadi yang kurang teratur
  • Menjadi pribadi yang kurang mandiri
  • Tidak bisa mematuhi aturan dalam masyarakat saat beranjak dewasa
  • Menyusahkan masyarakat dengan kemauannya sediri
  • Jika menjadi penguasa, berpotensi menjadi penguasa yang merasa paling benar dengan aturan yang ia buat sendiri
  • Jika posisinya adalah anak buah dia tidak akan bertahan lama bekerja pada sebuah perusahaan
  • Pada akhirnya, pribadi yang seperti di atas tidak akan bahagia, karena tidak terbiasa untuk mengatur emosinya sendiri sejak dini, tidak paham komposisi antara hak dan kewajiban. Dan sebaliknya, anak yang memiliki orangtua sehat akan menjadi anak yang bahagia, karena tidak menemukan kesulitan mengatur emosinya.

    IMG_0230

    O, ya Mommies di sela-sela acara Mbak Ninan juga menghadirkan games yang seru dan pastinya sarat dengan nilai-nilai parenting, seperti menuliskan harapan terhadap si kecil di kemudian hari dalam sebuah kartu maupun harapan untuk diri sendiri – ingin menjadi orangtua yang seperti apa untuk anak-anak.

    Selanjutnya giliran dr. Yohmi membagi ilmunya untuk para Mommies

    IMG_0248

    Setelah sesi Mbak Nina rampung, disambung dengan sesi presentasi dari dr. Elizabeth Yohmi, SpA –Ketua SATGAS ASI IDAI.  Dr. Yohmi menitiberatkan pada tema “Menyusui dan ASI adalah Anugerah Baik Bagi Ibu dan Bayi”, tentunya tetap dikaitkan dengan menimbulkan kepercayaan diri pada ibu menyusui agar bayinya sehat dan bahagia. Yang perlu diingat menurut dr. Yohmi adalah ada beberapa masalah di tengah proses menyusui yang dapat menurunkan tingkat kepercayaan diri si ibu. “Misalnya Asi yang terlambat keluar, jadi mereka menganggap kalau hari pertama menyusui itu ASI keluarnya seperti air keran, padahal kalau baru keluarnya sedikit itu hal yang normal. Dan pada umumnya semua ibu mengalami hal tersebut.” Kata dr. Yohmi. Solusinya calon ibu sebaiknya mengikuti kelas antenatal, yaitu kelas yang dipersiapkan untuk pada ibu pra-hamil, ibu hamil dan ibu menyusui.

    Dengan mengikuti kelas terebut calon ibu sudah memiliki bayangan hal-hal apa saja yang akan dihadapinya di hari awal mereka menyusui. Misalnya bagaimana posisi menyusui yang benar, agar bayi bisa menghisap ASI ibunya dengan maksimal. Kuncinya adalah persiapan yang baik, menggali ilmu sebanyak mungkin tentang menyusi supaya begitu bayi lahir si ibu sudah memiliki kepercayaan diri yang maksimal untuk menyusui. Manfaatnya? Asupan ASI bayi akan terpenuhi dengan maksimal sehingga menjadi anak yang sehat dan bahagia.

    IMG_0323

    Setelah semua expert selesai membagi-bagi ilmunya, keriaan pun dilanjutkan dengan games mengenakan popok kain pada alat peraga. Beberapa peserta sangat antusias maju untuk menjadi perserta lomba. Siapa yang tercepat mendapatkan bingkisan menarik dari Transpulmin dan Kamillosan. Dan semua perserta pulang membawa goodie bag menarik.

    Yeay, selain bersenang-senang, para peserta yang juga mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat ya pastinya. Terima kasih untuk Transpulmin dan Kamillosan atas kerja samanya dan kepada para Mommies yang datang karena sudah meluangkan waktu dan berbagi kebahagiaan bersama kami :)

    PAGES:

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan