banner-detik
ACTIVITY & DESTINATION

Kiat Mengisi Libur Panjang di Rumah

author

vanshe06 Jun 2015

Kiat Mengisi Libur Panjang di Rumah

Ini 6 kiat versi saya agar liburan tetap fun dan seru meskipun tidak ada rencana keluar kota atau negeri.

Dalam perjalanan menjadi ibu, selalu ada hal baru untuk dijalani. Mungkin karena anak saya cuma satu, jadi setiap perubahan seolah membuka babak baru dalam hidup. Contohnya sekarang, saat anak saya sudah jadi murid TK. Selama hampir dua tahun ia bersekolah, saya jadi tahu bahwa ada 2 kali libur panjang setiap tahunnya, yaitu saat akhir tahun ajaran dan akhir tahun Masehi. Setidaknya begitulah di sekolahnya sekarang. Kadang juga ada libur yang tidak panjang-panjang amat, tapi cukup lama, seperti saat menjelang sampai awal bulan Ramadhan yang durasinya sekitar 2 minggu.

[caption id="attachment_51666" align="aligncenter" width="614"]Gambar dari sini Gambar dari sini[/caption]

Sebenarnya, sih, libur anak sekolah ini menguntungkan saya, karena saya tidak harus bangun pagi dan rempong menyiapkan keperluan anak. Tapi, ternyata juga menghadirkan tantangan baru. Rutinitas anak berubah total, dari yang tadinya bisa puas beraktivitas dan bersosialisasi di sekolah, kini jadi berpusat di sekitar rumah saja.

Saat libur dengan periode yang cukup panjang, biasannya libur kenaikan kelas yang jatuh di pertengahan tahun saya bisa mengikutkan Bumy dalam berbagai kelas aktivitas (istilah kerennya "summer class/camp" atau "holiday program"). Namun kalau liburan jatuhya saat akhir tahun  atau yang periodenya tidak terlau panjang, mencari holiday program sangat sulit. Tidak hanya pilihan aktivitasnya sedikit, tapi durasi kegiatannya pun tidak seintens kegiatan tengah tahun yang bisa full 1-2 minggu.

Anak saya memang sudah cukup besar, sudah 5 tahun. Tidak sedikit-sedikit butuh asistensi. Meskipun saya saya full-time 'ngepos' di rumah, ada saja yang perlu dikerjakan, dan tidak selalu bisa menemani Bumy beraktivitas. Maunya, sih, energi Bumy bisa tersalurkan lewat aktivitas alih-alih bengong di rumah, jadi saya punya waktu untuk beres-beres, dan by the end of the day, dia nggak senewen karena energi dan hasrat bersosialisasinya sudah tersalurkan. A win-win solution, bukan?

Sekarang, saya baru paham kenapa banyak orangtua yang mengeluh saat anaknya sedang libur panjang. Keluhan itu muncul mungkin akibat anak merasa bosan, kesepian, bahkan mungkin juga stres karena tidak ada kegiatan seru yang bisa dilakukan.

Dari situ, saya jadi sadar bahwa saya perlu 'trik' menghadapi kondisi liburan model ini. Apalagi kalau misalnya libur panjang tapi kami juga lagi tidak berencana keluar kota atau negeri misalnya, sepanjang libur panjang itu, maka tentu tidak ada salahnya menyiapkan diri. Apa saja, sih, yang bisa kita lakukan untuk bisa melalui libur panjang dengan sukses (baca: waras)?

Apa saja 6 kiat versi saya

  • Susun rencana sejak jauh-jauh hari.
  • Untungnya, sekolah anak saya dan juga guru lesnya sudah memberikan kalender kegiatan setiap awal term. Ini bermanfaat sekali, karena saya jadi bisa mengira-ngira agenda apa yang bisa disusun untuk mengisi libur panjang anak.

    Selain itu, susun juga daftar tempat-tempat dan aktivitas menarik di sekitar kawasan tempat tinggal. Dari situ, kita bisa mencari tahu waktu kunjungan terbaik ke suatu destinasi, ada kegiatan apa saja selama liburan, biaya masuknya, dan lain-lain. Sebaiknya sih, ajak anak terlibat dalam menentukan destinasi dan aktivitasnya, untuk mengurani risiko terjadinya 'ketegangan' selama kegiatan dijalani.

  • Pantau informasi aktivitas
  • Ini bisa dilakukan lewat situs atau akun yang memang menyediakan pilihan kegiatan yang seru dan kreatif untuk anak. Melalui akun-akun ini, saya menemukan berbagai aktivitas untuk holiday program yang sangat beragam, mulai dari crafting, kegiatan musikal, belajar science, latihan olahraga secara intensif, sampai camp belajar entrepreneurship! Mommies bisa menilik berbagai pilihan ini untuk lalu menyortir menurut jenis aktivitas yang disukai atau dibutuhkan anak, lokasinya, sampai - yang paling penting - biayanya, hehehe.

    childcraft1

    *Gambar dari sini

  • Atur budget.
  • Nah, ini yang sebaiknya tidak terlewat. Berkat merencanakan sejak jauh-jauh hari, kita jadi bisa menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan untuk mengisi libur panjang ini. Tapi kalau menentukan berapa besarannya secara  keseluruhan dirasa sulit, Mommies bisa setidaknya menetapkan batas pengeluaran harian. Jangan sampai kita tekor atau berhutang hanya gara-gara ingin menyenangkan anak, ya 'kan?

  • Ajak keluarga lain untuk beraktivitas bersama.
  • Bukan hanya untuk playdate, lho, meskipun seru juga kalau kita merencanakan playdate untuk anak-anak selama liburan. Misalkan kita ingin mengajak anak-anak ke destinasi wisata tertentu, dengan pergi bersama-sama satu keluarga lain menggunakan satu mobil, kita bisa menghemat bensin dan anak-anak juga jadi punya teman selama di perjalanan.

  • Lupakan rutinitas sejenak.
  • For me, holiday is the time to let loose. Anak mau tidur lebih malam daripada biasanya? Silakan aja. Atau nggak mandi sampai siang? Nggak apa-apa, toh sedang di rumah saja ;) Kita saja kalau sedang libur maunya 'bebas' dari ikatan rutinitas, bukan? Holiday is also about saying "yes" more. Membiarkan kalau anak ingin bersepeda atau main bola agak lama. Mengizinkannya mengisi kolam plastik dengan berbagai benda yang ditemukannya (meskipun habis itu harus agak repot mengepel). Menggunting-gunting kertas sampai berantakan, atau nonton film kesukaannya sambil makan es krim.

  • Small things that can help.
  • Jangan lupakan hal-hal kecil yang bisa membantu kita menyediakan aktivitas untuk anak, Mommies. Yang terpikirkan atau pernah saya lakukan di antaranya

    - Menyewa mainan yang tidak dimiliki, sebutlah yang harganya mahal, atau kurang long-lasting, seperti playhouse, activity gym, kids furniture, dan lain sebagainya.

    - Mengunduh printables gratisan untuk activity book.

    - Membuat project khusus selama liburan yang melibatkan anggota keluarga, misalnya membuat family tree,  mempelajari tentang outer space, membuat buku cerita, menyusun kliping, dan lain sebagainya.

    - Jika les yang rutin diikuti anak ikut libur, mungkin Mommies bisa menanyakan kemungkinan gurunya memberikan kelas private khusus selama libur, atau mencari guru infal.

    Nah, kalau itu cara saya menyiasati liburan panjang yang harus dihabiskan di rumah saja. Berhubung saya hitungannya masih ibu 'pemula,' saya yakin banyak Mommies yang punya trik lebih jitu. Share di sini, dong, Mommies. :)

     

    PAGES:

    Share Article

    author

    vanshe

    Ibu satu anak. Was an SAHM for 2,5 years but decided that working outside home is one of many factors that keeps her sane. Grew up deciding not to be like her mother, but actually feels relieved she turns out to be more and more like her each day. She's on Twitter & IG at @rsktania.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan