banner-detik
YUMMY MOMMIES

Family Friday: Imelda Fransisca, Pentingnya Investasikan Diri Untuk Keluarga

author

adiesty15 May 2015

Family Friday: Imelda Fransisca, Pentingnya Investasikan Diri Untuk Keluarga

"Ukuran bahwa kau dihormati oleh anak-anak bukanlah seberapa sukses kau berkarir, tapi seberapa banyak kau menginvestasikan dirimu untuk mereka."

Ketika membaca kalimat tersebut di lembaran pertama yang tertulis dalam buku ‘Modern Mama’  yang ditulis Imelda Fransisca, rasanya kok, sangat menohok, ya?  Saya lantas berpikir, sudah berapa banyak waktu yang saya habiskan untuk anak saya, Bumi?

Sebagai ibu yang masih bekerja kantoran, saya mengakui kalau waktu saya bersama Bumi memang terbatas. Walaupun begitu, saya selalu berusaha untuk ada di rumah sebelum larut malam sehingga ritual membacakan buku cerita atau mendongeng menjelang tidur tetap bisa saya lakukan. Di pagi hari, paling tidak saya juga berusaha untuk punya waktu berkualitas bersama Bumi sebelum kami berdua menjalani rutinitas masing-masing. Saya ke kantor, Bumi ke sekolah. Meskipun masih jauh dari kata sempurna, namun saya selalu berusaha menginvestasikan waktu bersama keluarga.

Hal ini rupanya juga sangat disadari oleh mantan Puteri Indonesia tahun 2005 silam. Setelah menikah dan memiliki dua orang anak, ia mengaku banyak mengalami perubahan. Jika dulu dirinya sangat career minded, kini prioritas utamanya adalah keluarga. Ia sangat percaya, sehebat-hebatnya ia di luar, yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana ia bisa dipandang dan apa yang sudah dirinya lakukan di rumah. "Yang paling penting, apa yang sudah bisa saya lakukan untuk keluarga."

imelda

Mengemban tugas sebagai ibu  memang tidak mudah. Kita dituntut untuk terus belajar mengikut fase pertumbuhan anak, namun tetap bisa membagi waktu untuk karir, kehidupan sosial termasuk mengikuti kemajuan teknologi. Seperti yang pernah saya tulis di artikel ini, jadi ibu juga nggak boleh gaptek. Harus modern mengikuti perkembangan zaman.

Bicara soal jadi mama modern, sudah ada yang baca buku 'Modern Mama' yang ditulis Imelda Fransisca belum? Kebetulan, waktu peluncuran buku ini saya sempat datang mewakili Mommies Daily. Setelah membaca buku yang diterbitkan Gramedia ini, saya merasa mendapat insight yang menarik dan bisa saya aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Di akhir acara saya pun sempat berbincang dengan isteri dari pengusaha yang bernama Norman Edward Sebastian. Obrolannya benar-benar seru. Nggak percaya? Simak, deh, kutipan wawancara saya di bawah ini.

Ada alasan tertentu nggak, kenapa Imelda mau membuat buku tentang kehidupan sebagai ibu?

Karena sekarang ini kan banyak sekali orang yang menulis mengenai karir, kesuksesan, tapi kita juga harus tahu bahwa semua perempuan memiliki kesempatan yang sama. Jangan sampai ibu-ibu yang bekerja di rumah, yang memilih untuk menjaga anak-anaknya merasa tersisihkan atau merasa tidak berharga, sementara untuk ibu-ibu yang memilih untuk tetap bekerja jangan juga merasa bersalah. Intinya sebenarnya sama, kita sedang dalam perjuangan yang sama, bagaimana kita bisa membentuk generasi yang lebih baik. Karena dari sebuah keluarga yang kuat akan membentuk negara yang kuat. I think, peran seorang ibu jangan dijadikan sesuatu hal yang sekunder. Karena saya juga seorang ibu, saya ingin speak up, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa mengetahui bagaimana caranya memprioritaskan waktu yang kita miliki.

Bagaimana cara Imelda membagi waktu antara keluarga, kegiatan sosial ataupun yang lainnya?

Memang kesannya kegiatannya banyak, tapi kegiatan saya tidak sepadat itu, tidak seperti yang orang bayangkan. Tidak setiap hari kegiatannya padat. Biasanya ketika ada job, langsung  saya jadwalkan. Kalau memang saat itu saya tidak bisa, misalnya karena ada acara anak sekolah, akan saya reschedule. Karena saya sangat percaya, sehebat-hebatnya kita di luar,  yang dilihat bagaimana kita di rumah. Apa yang sudah bisa kita lakukan untuk keluarga.

Imelda sempat bilang kalau ayah memiliki peran penting  yang membentuk Anda menjadi perempuan yang seperti ini. Bagaimana peran ayah Anda?

Ayah mengajarkan kepada kami bagaimana memiliki mental sebagai profesional yang bekerja dan menjadi perempuan tangguh. Kalau Ibu adalah teman curhat. Karena ayah adalah business man, beliau banyak menghadapi tantangan dalam bisnis dan kehidupannya. Hidup beliau juga sangat keras, merantau dari Riau ke Jakarta. Dari beliau saya banyak belajar bagaimana bisa mengatur waktu dengan baik, bagaimana bisa bermental baja, tidak mengenal kata kalah, belajar mengatur waktu dan strategi. Satu hal lagi yang  saya pelajari dari ayah bahwa hidup harus berani take a risk dan bertanggung jawab.

Dalam dunia parenting sendiri, siapa ‘kiblat’ Imelda?

Tidak ada, sih. Saya lebih senang mencari dari buku. Apalagi saya juga kuliah di jurusan Psikologi, jadi memang harus banyak membaca. Waktu itu saya juga banyak bikin paper soal parenting sehingga saya perlu banyak tahu dari sisi ilmiahnya.

imelda1*foto dari Instagram Imelda Fransisca

Menjadi orangtua di zaman ini terbilang tidak mudah, ada kiat nggak bagaimana kaum perempuan bisa menjadi modern mama?

To make a good mom, I think you have to be a confidence mom and you have to know what is your priority. Anak-anak kita tentu akan mencontoh kita. Kalau kita ngomong A, tapi kita melakukan B, tentu anak kita anak mencontoh apa yang kita lakukan. Yang paling berat menurut saya ketika menjadi perempuan adalah ketika kita harus memberikan contoh yang baik untuk anak-anak kita.

Dan, untuk menjadi modern mama seperti saat ini, di tengah-tengah arus informasi yang bisa didapat kapan saja, sudah pasti menuntut kita untuk lebih smart. Tapi jangan hanya omdo saja. Sebenarnya pesan ini buat saya sendiri. Anak saya memang masih kecil-kecil, tapi ketika anak saya besar nanti, apa yang akan mereka bicarakan tentang saya?

Di masa kecil, Imelda pernah mengalami kasus kekerasaan ataupun bullying. Kondisi seperti ini apakah memengaruhi pola asuh terhadap anak-anak?

Sudah pasti berpengaruh, ya. Tapi dari situ kita bisa belajar dari pengalaman terdahulu. Apapun bisa terjadi dalam kehidupan kita ini, tapi bagaimana cara kita meresponnya, itu yang menjadi pilihan kita sendiri. Tapi dari sini saya sadar bahwa tanggung jawab orangtua membesarkan dan mendidik anak sangat besar. Makanya sebisa mungkin saya ingin mengurus anak- anak sendiri. Prioritas utama saya keluarga dan anak.

Sampai saat ini Imelda sangat aktif di kegitan sosial khususnya di bidang sosial, sebenarnya apa yang menggerakan Imelda untuk melakukannya?

Saya sadar kalau pendidikan itu bisa mengubah cara pandang seseorang dan membentuk pemikiran. Bukan saja pendidikan secara formal, tapi pendidikan secara umum dan lebih luas. The more you know, the better will you think. Jadi, waktu saya lulus kuliah dan pulang ke Indonesia, saya langsung berpikir kalau I have to do something for my country. Apalagi waktu itu saya masih sangat idealis. Di mana saya berpikir, apa sih yang bisa saya kerjakan? Untuk itu saya bekerja melalui NGO yang memiliki visi dan misi yang sama. Kita tidak hanya mengerjakan dengan membangun sekoloh secara fisik, tapi juga membantu lewat sistem yang ada. Saya maunya untuk ke depan bisa ada undang-undang pemerintah yang berpihak pada anak-anak.

Sudah punya dua anak, penampilan Imelda masih keren. Sebenarnya seberapa penting menjaga penampilan menurut Anda?

Penampilan, buat saya sangat penting. Saya juga bekerja di dunia hiburan, jadi mau tidak mau penampilan harus dijaga, dan ini sudah menjadi kesadaran saya. Tapi meskipun tidak bekerja di dunia hiburan, buat saya pribadi, kita tetap harus peduli pada penampilan. Ini bisa menambah rasa percaya diri.  If we feel great about our self, I think that is the best thing. The best confidence that we can get. Intinya adalah bagaimana kita bisa merasa percaya diri. Tubuh sehat itu kan otomatis indah. Tubuh sehat karena kita menjaga pola makan.

Berbincang dengan Imelda membuat saya mendapatkan banyak ilmu dan wacana baru. Mudah-mudahan ilmu yang sudah saya dapatkan juga bermanfaat untuk mommies yang lain, ya.

 

 

 

 

 

PAGES:

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan