Yuk, Ajarkan Anak Mencintai Bumi

Behavior & Development

fiaindriokusumo・22 Apr 2015

detail-thumb

Ternyata cukup dengan 5 cara sederhana untuk mengajarkan anak kita caranya mencintai bumi. Selain membuat pengeluaran lebih IRIT (ini penting buat mommies) juga menjadikan tubuh lebih sehat.

Memang benar ya kalau dibilang anak bisa mengubah pola pikir kita. Karena itu yang saya alami sendiri. Dulu, sebelum punya dua jagoan cilik, saya nggak terlalu peduli dengan gaya hidup yang saya jalani. Selama itu menyenangkan dan memudahkan hidup saya, ya saya lakukan. Tapi, saat status saya berubah menjadi seorang ibu, mulai deh, pola pikir saya jauuuuuuuh ke depan. Salah satunya adalah saya khawatir kalau anak saya tumbuh besar dalam lingkungan yang kotor, tidak sehat dan bahkan tidak memadai untuk dijadikan tempat tinggal. Mulai dari lapisan ozon yang katanya semakin menipis, luas daratan yang semakin sempit untuk ditempati sampai semakin sedikitnya persediaan air bersih. Gimana nggak makin parno sebagai ibu....huhuhu.

Akhirnya, saya mulai mikir, percuma juga kalau cuma khawatir tanpa ada tindakan. Sekecil apapun tindakan yang bisa saya lakukan kenapa nggak saya mulai secepatnya dan ajak anak-anak untuk ikut terlibat. Mumpung mereka belum terlalu ‘teracuni’ hal-hal jelek mama dan ayahnya, hehehe. After all, the planet is our home, and keeping it clean and safe for future generations should be a priority. Dan, ini dia 5 cara saya dan anak-anak untuk mencintai bumi:

Water

*gambar dari sini

Selalu matikan lampu dan alat elektronik

Ini adalah pelajaran pertama yang saya ajarkan ke anak-anak. Soalnya gampang dalam memberi alasan. Saya cukup bilang, “Kalau kalian membiarkan TV, DVD, PS, AC atau lampu terus menyala padahal sudah nggak kalian gunakan lagi, maka tagihan listrik rumah kita akan besar sekali. Yang biasanya, misalkan Rp.100.000,- bisa menjadi Rp.200.000. Kan sayang. Lebih baik kelebihan uangnya kita tabung untuk biaya jalan-jalan pas liburan.” Percaya deh, mendengar kalau mereka bisa jalan-jalan dengan cara ‘hanya’ mematikan alat elektornik yang tidak digunakan, mereka akan cepat mengingat. Hahahaha. Saya juga jadi diingatkan untuk tidak pernah meninggalkan charger smaprtphone kalau sudah tidak dipakai. Setelah dua bulan rutin melakukan ini, tagihan rumah saya benar-benar turun, lho, mommies, nyaris 20%. Lumayan kan!

Hemat air

Ini hal kedua yang cukup mudah untuk diajarkan ke anak-anak. Saya selalu ingatkan mereka untuk mematikan keran air saat mereka sedang menyikat gigi. Dan, jangan mengisi bak mandi sampai airnya tumpah ruah. Awalnya, saya kasih lihat gambar-gambar anak kecil di belahan bumi lain yang untuk mencari sebotol air minum aja harus penuh perjuangan. Saat meliha secara visual, anak-anak jadi lebih gampang untuk mengerti. Siap-siap aja dengan rentetan pertanyaan kenapa bisa begitu, kenapa bisa begini.

Masih ada 3 cara lagi nih Mommies, yang jelas sama mudahya kok seperti dua nomor yang awal. Cek halaman berikut ya.

Kids Plant A Tree

*gambar dari sini 

Jalan kaki kalau jaraknya dekat

Di dekat rumah saya, ada banyak banget tempat buat belanja, seperti Hyper Market dan restoran-restoran, yang jaraknya itu kalau naik mobil cuma 5 menit dan kalau jalan kaki cuma 8-10 menit. Iya SEDEKAT itu. Dan dulu, saya selalu naik kendaraan. Kebayang nggak berapa banyak bensin yang terbuang percuma? Akhirnya saya biasakan untuk jalan kaki kalo memang tujuannya nggak terlalu jauh. Triknya, saya ajak anak-anak untuk pergi sebelum jam 10 biar sinar matahari belum terlalu ‘ganas’. Atau sore sekalian waktu sinar matahari juga sudah lebih bersahabat. Saya juga biasakan anak-anak untuk jangan pernah lupa menggunakan lotion dengan spf. Aseliiik, bukannya sok kecentilan, tapi kan buat ngejaga mereka dari sinar matahari yang jahat.

Bawa botol minum dan tempat makan sendiri

Nah, untuk poin yang satu ini, concern saya lebih ke arah kesehatan sih, Mom. Secara sekarang informasi mengenai dampak buruk plastik dan styrofoam untuk kesehatan semakin banyak, swear, saya parno banget. Saya kasih tahu ke anak-anak, gimana sih dampaknya kalau materi plastik dikasih makanan panas, atau apa sih bahaya-nya styrofoam yang dipakai tukang bubur ayam. Untungnya, anak saya sudah bisa baca, jadi cukup cari di internert, terus minta mereka untuk baca. Jadi sekarang, tukang bakso atau bubur ayam langganan udah hapal, kalau keluarga saya pasti memakai peralatan makan sendiri. Itung-itung mengurangi sampah plastik dan styrofoam di muka bumi kan.

Bermain tanaman

Sebenarnya bermain di sini lebih kepada kegiatan menanam tanaman. Beruntung karena di rumah ada halaman yang cukup luas untuk menanam pohon atau bunga-bunga, jadi agak lebih mudah mengajak mereka. Tapi, selain menanam langsung di halaman rumah, saya juga suka mengajak mereka menanam di pot yang kecil. Biar seru, saya minta mereka untuk menghias pot tanaman dengan cat. Jadi mereka punya pot sendiri-sendiri dan lebih semangat untuk merawatnya. Dasar turunan mamanya, jiwa kompetitif mereka juga besar, jadi mereka nggak mau kalau tanaman mereka terlihat lebih pendek atau lebih sedikit daunnya. Dari sini saya tanamkan deh, pentingnya peran tumbuhan untuk lingkungan hidup. Oh iya, jangan lupa beli peralatan berkebun khusus untuk mereka.

Kids tend to mirror what their parents do when learning how to act, so the best thing you can do to make sure your kid will grow up to be environmentally conscious is to set a good example for him or her. Good luck Mommies.....