Sorry, we couldn't find any article matching ''
3 Skinny Minnies, Susut 3 Kilo dalam Seminggu Tanpa 'Tersiksa'
Ingin berat badan turun tapi tetap makan yang enak-enak? Dengan katering 3 Skinny Minnies, itu adalah hal yang sangat memungkinkan.
Sudah lihat video Easy Recipe: Tuna Salad Roll ini?
Waktu pembuatan video tersebut saya datang, dan pastinya mencicipi masakan tersebut. Jadi tahu benar kalau rasanya enak banget. Patut dapat empat jempol, deh. Sebenarnya yang bikin saya takjub, resep tersebut ternyata salah satu menu sehat yang bisa menurunkan berat badan secara efektif yang ditawarkan 3 Skinny Minnies, katering sehat milik Dian Sastro bersama 3 sahabatnya: Tana Suwardhono, Reina Wardhana, Jessica Halim.
*dari kiri ke kanan : Dian, Reina, Jessica dan Tana
Selama ini saya selalu menganggap kalau menu sehat yang ditawarkan beberapa katering itu nggak ada rasanya. Hambar. Sementara saya sendiri termasuk orang yang senang dengan makanan berbumbu. Mungkin hal ini nggak terlepas dari kebiasaan di rumah. Mama saya jago masak, dan makanan buatannya selalu ‘berani bumbu’. Jadi kalau makan makanan yang nggak ada rasanya, seperti tersiksa. Sebenarnya saya sempat tergoda untuk mencoba diet mayo. Apalagi setelah mengetahui beberapa teman di FDHQ ada yang sukses menurunkan berat badan lewat diet mayo. Kenyataannya niat saya belum terlalu besar sehingga sulit untuk menerima makanan tanpa garam. Tapi, anggapan saya langsung dipatahkan saat mencoba menu dari 3 Skinny Minnies. Makanan diet ternyata bisa lezat.
Ternyata, hal inilah yang jadi salah satu kekuatan 3 Skinny Minnies. Di mana semua menu sehatnya sangat mementingkan rasa. “Kita ingin makanan 3 Skinny Minnies bisa menurunkan berat badan, tapi tetap enak untuk dimakan. Banyak orang yang bingung dengan program ini, kok, dengan makanan yang porsinya segini dan rasa seenak ini berat badan bisa turun. Kita mau membuka pikiran orang-orang yang berasumsi bahwa diet itu berarti harus kelaparan. Diet memang harus memilih-milih makanan, tapi bukan berarti tidak boleh makan sampai kenyang. Kita nggak mau masak makanan yang hambar dan ujung-ujungnya malah membuat orang jadi nggak makan sama sekali karena rasanya tidak enak,” papar Dian Sastro.
Selanjutnya, program diet yang ditawarkan bisa mengurangi berat badan 3 kg dalam seminggu.
Menurut Tana, program diet yang ditawarkan 3 Skinny Minnies punya jangka waktu, yaitu 5 hari, dari Senin sampai Jumat. Mulai dari paket lunch, dinner dengan tambahan buah atau snack. Kalau pun tidak ada menu sarapan pagi, bukan berarti 3 Skinny Minnies melarang pelanggannya untuk sarapan. Biar gimanapun, sarapan pagi itu sangat penting untuk menjaga stamina. Memang, sih, sarapan yang disarankan bukanlan menu berat, tapi bisa berupa buah, oatmeal, atau roti gandum. Supaya hasil lebih maksimal, hindari pemakaian gula yang berlebihan. Oh, ya, menurut Dian Sastro dan teman-temannya, menu sehat sebenarnaya bukan berarti menghilangkan gula dan garam sama sekali. 3 Skinny Minnies masih menggunakan gula dan garam (sea salt), namun memang porsinya sangat dibatasi.
“Kami membatasi jumlah kalori dalam satu paket sebanyak 800-900 kalori. Di akhir program, berat badan bisa turun 1 hingga 3 kg. Yang pasti, untuk dinner kalorinya pasti selalu lebih kecil daripada yang lunch. Ada juga paket lainnya untuk laki-laki, ibu hamil, dan menyusui”.
Menurut Tana, yang membedakan porsi untuk ibu hamil, menyusui, dan menu untuk laki-laki adalah jumlah kalorinya saja. "Bedanya sebenarnya di porsi aja, sih, kalau buat ibu hamil kalorinya dua kali lipat. Sedangkan untuk cowok dan ibu menyusui ¾ nya deh. Rena kan juga hamil, nih, dia juga sudah tanya ke dokternya, kalau nggak mau berat badannya jadi tambah banyak. Dokter lalu bilang kalau sebenarnya kebutuhan kalorinya ibu hamil itu cukup 1800 kalori. Jadi kita based on that, sih, kita menghitungnya. Tapi kalau memang untuk ibu hamil dan menyusui kita sih menyarankan jangan fokusnya untuk diet, tapi yang buat makanan sehatnya," ungkap Tana.
Percaya nggak kalau dulu semasa duduk di bangku SMA, badannya Dian Sastro dan 3 sahabatnya ini jauh lebih berisi, malah Dian Sastro sendiri mengistilahkannya dengan ‘tubuh yang gemah ripah’. “Dulu kan di Tarakanita makanannya banyak banget. Apa aja kita makan. Jadi dulunya kita jumbo. Bentuk badannya gemah ripah banget, deh,” ungkap Dian sambil tertawa.
Hebatnya, ternyata mereka nggak hanya suka makan saja, tapi juga senang masak dan bereksperimen di dapur. Plus menganalisa menu yang sudah mereka makan, termasuk beragam menu yang ditawarkan katering sehat yang sudah pernah mereka cicipi. “Sebelum kita memutuskan untuk membuat katering, sebenarnya sudah langganan dengan diet katering yang ada. Tapi kita malah ngerasa frustasi, ya. Memang beratnya turun, tapi kok rasanya nggak enak. Berasanya seperti nggak makan karena memang nggak ada rasanya. Ya, gimana nggak kurus kalau makanannya nggak ada rasa begitu? Kalau 3 Skinny Minnies aku bisa jamin, rasa makanannya enak banget. Bahannya semua kita pikirin. Kualitas semua bahan yang kita gunakan juga import. Soalnya ada lho, yang nawarin menunya steak, tapi pas dimakan rasanya seperti empal,” papar Dian Sastro.
Selain pemilihan bahan yang berkualitas, Dian juga menambahkan salah satu faktor yang membuat harga 3 Skinny Minnies lebih mahal dikarenakan sampai sekarang para ownerlah yang masih memasak semua menu. Mereka rela bangun jauh lebih pagi untuk turun ke dapur. Kerenlah, pokoknya!
Selanjutnya, cerita soal keluarga yang sempat protes, hingga kiat berbisnis dari Dian Sasro dan teman-teman.
Saya pun sempat bertanya bagaimana reaksi para suami setelah mengetahui rencana membuka katering sehat ini. Ternyata, awalnya para suami memang sempat khawatir, takut kalau para istri jadi nggak punya banyak waktu mengurus kelaurga. Kenyataannya, Tana, Reina, Jessica, dan Dian membuktikan kalau dengan manajemen waktu yang tepat mereka bisa mengerjakan semua tugas dengan baik, tanpa ada yang terbengkalai. Tapi mereka menandaskan bahwa waktu untuk diri sendirilah yang menjadi berkurang.
“Ya awalnya sih dikomplen, tapi sekarang kan bisa bantu bayarin anak sekolah, hahaha. Jadi sekarang suami memang sudah mendukung banget. Soalnya suami aku paling takut kalau aku jadi nggak punya waktu lagi buat anak-anak,” jelas Rheina.
Setelah masak buat menu katering, masih sempat masak menu lain untuk orang rumah nggak?
Tana : Nggak, jadinya lebih sering makanannya sama dengan menu katering. Anak-anak sekarang juga akhirnya jadi terbiasa makan makanan yang less salt, dan jadi lebih gampang makan. Kalau dulu kan anak-anak maunya diikutin terus mau makan apa. Kalau sekarang, harus ngikutin menu katering. Kalau mau makanan yang lain, aku bilang berarti harus makan di luar, jangan suruh masak lagi.
Menu favoritnya apa, sih?
Tana : Banyak! Yang paling banyak disuka lasagna, sih. Tapi makanan lain seperti soba miso, bibimbap juga banyak yang suka.
Lalu, ke depannya rencana saja rencana 3 Skinny Minnies?
Tana: Yang pasti kita ingin punya centralized kitchen. Sekarang kan masaknya masih pisah-pisah, di 3 rumah yang berbeda. Cuma mungkin agak repot karena sekarang kita masih punya anak-anak kecil. Dengan adanya centralized kitchen pastinya akan jauh memudahkan tapi kan mau nggak mau subuh-subuh harus sudah ada disana untuk masak.
Reina: Kita juga mau melihat apakah pola diet yang seperti ini hanya sekedar trend saja atau sudah menjadi lifestyle. Perkembangan bisnis kita ini cepat sekali, jadi kalau dalam setahun bisnis kita stabil atau justru meningkat, mungkin kita baru bisa consider untuk bikin centralized kitchen. Tapi untuk jangka pendeknya mungkin kita ingin menambah jumlah chef dulu untuk bantu-bantu.
Boleh, dong, share beberapa kiat buat pembaca Mommies Daily yang mungkin berencana untuk berbisnis?
Dian : Berteman dengan artis, hahahaha. Mungkin yang paling penting, banyak bergaul, ya. Kalau dari pengalaman kita, customer kita awalnya adalah saudara, teman, dan kerabat yang memang sudah kenal dari dulu. Selain itu, harus rela mengorbankan sesuatu dari diri sendiri, contohnya jam tidur. Waktu tidur bisa banyak berkurang kalau kita tidak pintar membagi waktu untuk anak dan suami.
Tana : Pastinya mulai dari hal yang disukai dulu. Capek itu pasti, kita juga dalam menjalani 3 Skinny Minnies ini benar-benar terkuras tenaganya. Tapi karena kita semua memang hobi masak dan gila resep jadi ya terasa senang aja.
Reina : Manfaatkan social media dengan baik. Promosi kita sangat terbantu dari postingan Instagram. Start small aja di awal, kalau sudah terurus dengan baik nanti hal-hal lainnya pasti bisa menyusul.
-----
Mendengar cerita penjalanan berdirinya 3 Skinny Minnies, kok, saya jadi langsung kepikran mau buka usaha bersama sahabat saya, ya? Tapi sebelum terwujud, saya tentu perlu membaca peluang yang disesuikan dengan minat terlebih dahulu. Umh, ada ide?
PAGES:
Share Article
COMMENTS