banner-detik
KINDERGARTEN

Satu Bantal, Satu Harapan

author

?author?28 Jan 2015

Satu Bantal, Satu Harapan

shareGambar dari sini

Kata sebuah peribahasa “Belajar di waktu muda bagaikan mengukir di atas batu. Belajar di waktu tua bagai menulis di atas air”, saya dan keluarga mengamini peribahasa tersebut, bahwa sejatinya belajar apapun di waktu muda lebih mudah dibandingkan dengan belajar saat usia sudah lumayan “banyak”. Tapi tetap ya harus diingat juga – tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik. Karenanya kami sekeluarga sepakat mengenalkan indahnya berbagi terhadap sesama kepada Axl, keponakan saya yang berumur lima tahun. Dan pastinya akan saya lakukan hal yang sama kepada Jordy suatu saat nanti :) Ini dia beberapa di antaranya.

Mengingatkannya Untuk Selalu Bersyukur

Dalam suatu kesempatan Axl pernah bertanya kepada saya perihal seorang anak yang sedang menjajakan koran di perempatan lampu merah. Saya bilang kakak tersebut sedang berjualan koran, untuk biaya sekolah dan bantu orangtuanya supaya bisa makan dan sekolah. Setelah pemandangan tersebut berlalu dari kami saya mengajaknya berdoa agar kakak tadi ya bisa menghasilkan rezeki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dari kejadian di atas, kami sekeluarga selalu mengingatkan Axl bahwa masih banyak anak di luar sana yang kurang beruntung. Mereka harus berusaha lebih untuk mendapatkan makanan dan pendidikan yang layak. Karenanya jika ia makan tidak dihabiskan atau malas pergi ke sekolah kami kembali mengingatkan pentingnya bersyukur diberi nikmat sekolah dan makan tanpa harus mengeluarkan usaha seperti anak penjual koran tadi.

Berbagi dengan Teman-teman

Setiap pergi ke sekolahnya Axl diwajibkan membawa bekal dari rumah. Mama Axl, yaitu kakak ipar saya selalu wanti-wanti untuk tidak segan berbagi dengan teman-teman di kelasnya, atau bahkan para guru yang mengajarnya. “Jangan lupa berbagi ya Axl di sekolah” begitu kata Mama-nya Axl. And you know what? Perlahan tradisi tersebut membuahkan hasil, sering kali Axl meminta kepada kami membelikan kue atau penganan dalam jumlah yang lebih banyak saat pergi ke luar kota, katanya begini “ Maah beliin kue itu dong, untuk Ibu Siti” , Ibu Siti adalah Ibu Guru Axl di sekolahnya. So sweet Axl!

Karena kami tak ingin tradisi itu luntur, kami pun sepakat sesekali mengajak Axl pergi ke kegiatan yang memiliki nilai sosial. Dalam waktu dekat ada acara amal “1 Bantal, 1 Harapan” yang memungkinkan Axl mempraktikan indahnya berbagi dengan cara yang lain dari biasanya, yaitu menyumbangkan bantal untuk anak-anak Rumah Harapan yang didirikan oleh Valencia Care Foundation. Rumah singgah ini didirikan oleh Valencia Mieke Rhanda (dikenal dengan panggilan Silly) melalui Valencia Care Foundation untuk anak-anak sakit kronis terutama anak-anak penderita Leukemia, yang datang dari daerah, dan belum dapat ditampung di RS karena kapasitas RS yang terbatas. Baca cerita lengkapnya di sini.

Didukung penuh oleh JYSK program 1 Bantal 1 Harapan, hasil donasinya akan disumbangkan pada Rumah Harapan. Mommies bisa berpartisipasi dengan cara membawa bantal tidur lama ke toko JYSK dan membayar 20.000 untuk mendapatkan bantal baru dari JYSK. Dengan cara ini Mommies telah membantu memberikan anak penderita penyakit kronis tidur yang berkualitas. Kita semua tahu bahwa semua orang berhak dan perlu mendapatkan tidur berkualitas, kan?

Flyer

Bagi Mommies yang berminat datang, silahkan daftar di link berikut ini: http://bit.ly/15NdmY7

Catat tanggal dan tempatnya ya Mommies:

Hari: SABTU, 31 Januari 2015

Waktu: 11.00 WIB - 13.00 WIB

Tempat: JYSK Store Taman Anggrek Level 2 Unit #213B, Jl. Letjen S.Parman Kav.21, Jakarta Barat

Yuk Mommies, ajak si kecil dan keluarga untuk berbagi dengan teman-teman di Rumah Harapan supaya mereka juga bisa mendapatkan tidur berkualitas.

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan