Balita Perlu Tidur Siang Nggak, Sih?

Behavior & Development

adiesty・09 Dec 2014

detail-thumb

Kalau pertayaan di atas diajukan ke saya, saya sih bakal jawab, tergantung. Iya, saya memang termasuk orangtua yang nggak mewajibkan anaknya untuk tidur siang. Kalau sekiranya memang aktivitas Bumi padat, ya, mau nggak mau anak lanang saya ini nggak bakal tidur siang. Biasanya sih hal ini terjadi kalau akhir pekan. Sementara kalau weekdays, kemungkinan besar Bumi selalu tidur siang. Maklum, deh, saya kan masih tinggal di rumah orangtua, dan Mama saya ini tipe orangtua yang membiasakan anaknya tidur siang.

Mama saya selalu bilang, “Anak-anak itu harus tidur siang. Paling nggak sampai mereka SD.”

Sebenarnya prinsip yang Mama saya anut ini nggak bisa dibilang salah, sih, ya. Buktinya, berbagai litelatur ataupun penelitian memang mengungkapkan kalau tidur siang itu baik untuk anak-anak. Tidur siang nggak cuma bermanfaat untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran, tetapi lebih dari itu.

toddler-sleeping*Gambar dari sini

Beberapa manfaat tidur siang bagi anak usia 5-12 tahun, diantaranya: membantu proses metabolisme, menjaga kesehatan dan daya tahan tubuhnya, mencerdaskan otak, membantu tumbuh kembang anak menjadi lebih optimal, meningkatkan konsentrasi anak, dan lain-lain.

Saya jadi ingat pendapat Dr Handrawan Nadesul, dalam bukunya Membesarkan bayi Jadi Anak Pintar yang mengungkapkan kalau t tidur siang benar-benar bermanfaat setelah ada studi nasional di Amerika. Studi yang membahas tentang manfaaat tidur siang ini membuktikan kalau tiga per lima orang Amerika tidak tidur siang, dan ternyata produktivitas kerjanya tidak sebagus orang yang tidur siang.

Dokter Nadesul juga menuliskan bahwa kondisi anak yang sudah mulai aktif, akan lebih sukar untuk mengajaknya tidur siang sehingga waktu tidurnya mulai menurun. Padahal, nih, anak-anak masih membuhkan waktu tidur yang cukup. Jika tidak, pertumbuhannya jadi kurang optimal dibanding anak yang tidak tidur siang.

Hal ini dikarenakan selama tidur siang selama tidur siang hormon pertumbuhan atau yang disebut human-Growth Hormone (h-Gh) lebih membanjir dalam darah. Dengan begitu, hormon tersebut mampu merangsang pertumbuhan tubuh anak. Bahkan katanya, nih, anak yang terbiasa tidur siang pertumbuhannya lebih pesat atau lebih tinggi.

Nggak beda jauh dengan pendapat Dr Handrawan Nadesul, psikolog anak, Vera Itabiliana Hadiwidjojo Psi, juga mengungkapkan hal yang serupa. Waktu saya temui di acara launching pada acara peluncuran Fisher Price Soothe & Glow Seahorse di Grand Indonesia, ia menuturkan kalau tumbuh kembang optimal pada anak dipengaruhi oleh waktu tidur mereka.

“Ideal bagi anak usia satu hingga 18 bulan adalah sekitar 15 hingga 18 jam. Namun, seiring bertambahnya usia, maka aktivitas anak akan bertambah dan waktu tidur pun berkurang. Ini terutama terjadi saat anak memasuki usia sekolah. Pada fase ini, waktu tidur ideal untuk anak adalah sekitar delapan jam,” begitu katanya.

Namun untuk tidur siang, Mbak Vera punya pendapat sendiri. "Anak harus tidur siang atau tidak, tergantung kondisi si anak, karena bisa berbeda-beda. Ada anak yang aktif di siang hari, jadi dia tidak butuh tidur siang tapi tidur malamnya cepat. Ada yang tidur siangnya lama, jadi di malam hari tidurnya jadi kemalaman."

Memang, sih, ketika anak sudah masuk usia sekolah seperti Bumi, urusan tidur siang ini sering bikin dilema. Misalnya, nih, ketika Bumi tidur siang, tidak jarang malamnya anak saya ini jadi susah tidur. Padahal kalau tidur terlalu malam, ujung-ujung-ujungnya bisa kesulitan bangun di pagi hari.

Untuk itulah Mbak Vera menyarankan agar waktu tidur siang dibuat lebih teratur. Toh, tidur siang itu sebenarnya nggak perlu lama-lama. Asalkan tidurnya lelap, satu dua jam juga cukup. Intinya sih, tidur harus berkualitas, bercuma juga kan kalau tidur lebih dari satu jam namun tidak lelap. :D