banner-detik
ETC

Agar Aman Dan Nyaman Naik Taksi

author

nenglita08 Dec 2014

Agar Aman Dan Nyaman Naik Taksi

Belakangan ini lagi marak berita perampokan di taksi. Sebagai ibu bekerja yang sering menggunakan jasa taksi, saya cukup khawatir lho, mendengar berita ini. Apalagi banyak juga desas desus yang mengatakan bahwa hal seperti ini terjadi tak hanya di armada taksi yang ‘abal-abal’ tapi juga armada taksi yang terpercaya.

Taxi-In-The-Night-Bokeh-Wallpaper*Gambar dari sini

Duh!

Walaupun bikin khawatir, tapi kan ya namanya hidup harus dijalani. Masa saya jadi nggak bisa ke mana-mana gara-gara berita perampokan ini? Apalagi selain menggunakan taksi saat sendiri, saya juga sering naik taksi saat sama Langit karena malas menyetir mobil. Kebayang nggak sih, kalau terjadi apa-apa saat bersama Langit? *knock-knock on the wood*

Fyi, suami saya juga bukan tipe yang protektif mau antar jemput saya ke mana-mana lho. Hal ini ada baik dan buruknya sih, saya jadi mandiri :)

“Kalau niat kita ke luar rumah baik, sama orang lain baik, insyaallah nggak ada apa-apa lah” , katanya waktu saya masih kerja di agency yang membuat saya jadi sering pulang selepas tengah malam. Saya pikir, benar juga ya. Namanya musibah bisa datang kapan saja, kan? Eh tapi bisa juga kan itu alibi dia karena nggak mau repot nganter jemput saya, hahaha.

Anyway, berhubung saya juga setiap hari menggunakan berbagai moda transportasi umum, ini ada beberapa kiat untuk Mommies pengguna transportasi umum ya:

  • Pilih taksi dari armada terpercaya
  • Tentunya Mommies punya beberapa referensi armada taksi yang dipercaya, kan? Ada yang percaya dengan armada taksi A, B, C, tapi ada juga yang hanya percaya pada armada taksi A.

    Saya pernah suatu hari harus naik taksi dari tempat yang jarang dilewati taksi. Sekalinya ada yang lewat, saya tak mengenal armada taksi tersebut. Tapi karena ingin buru-buru sampai rumah, saya naik taksi tersebut. Benar saja, di tengah jalan, si pengemudi mematikan argometer dan ‘nembak’ ongkos yang harus saya bayar kalau mau sampai ke rumah. *sigh*

  • Gunakan taksi lewat pemesanan
  • Sebisa mungkin, gunakan jasa order taksi. Jika order via telepon tak tersedia, belakangan ini banyak tersedia aplikasi pemanggil taksi dari armada tertentu. Setidaknya ini bisa menghindari kita dari kemungkinan naik taksi yang ‘abal-abal’.

    Kalau sedang di tempat umum, masa harus lewat order juga? Coba cek kiat lainnya di halaman berikutnya ya!

    taksi*Gambar dari sini

  • Naik taksi dari pangkalannya
  • Jika Mommies berada di mal atau pusat keramaian, kan suka ada antrean taksi resmi tuh, nah seramai apapun usahakan mengantre saja. Jangan tergoda untuk mencari taksi di pinggir jalan.

  • Beritahukan pada orang terdekat nomor pintu taksi yang Mommies naiki
  • Saya biasanya mengirim nomor pintu taksi ke suami terutama jika naik taksi di atas jam 8 malam. Hal ini saya lakukan untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang mungkin saja terjadi.

  • Bersikap baik pada pengemudi
  • Saya percaya pada “Jika kita berbuat baik pada seseorang, orang itu akan membalas kebaikan kita”. Jadi ketika naik taksi yang pertama saya lakukan adalah menyapanya seramah mungkin, bertanya basa basi tentang lalu lintas, dan seterusnya. Kalaupun saya sedang tidak mood untuk mengobrol, saya pasti akan menyapanya selintas lalu bilang mau tidur.

    Menurut saya, jika di awal kita bersikap baik, walaupun ada niat jahat di diri seseorang pasti sikap baik kita akan menjadi pertimbangan buat seseorang untuk melakukan kejahatan pada kita.  Dengan pertimbangan ini, saya jarang sekali marah atau bersikap judes pada pengemudi taksi. Kalau kesal pun, biasanya saya luapkan ke orang lain di tempat yang berbeda.

  • Perhatikan kesesuaian kartu identitas pengemudi
  • Saya pernah naik taksi yang kartu identitasnya tak nampak padahal ia dari armada taksi terpercaya. Saya mengajak ngobrol si sopir taksi seolah ingin tahu dari pool mana si pengemudi ini berasal. Setelah ngeh maksud saya, dia segera mengambil kartu identitasnya yang ternyata menghadap ke jendela luar bukan ke penumpang :D

  • Percaya insting
  • Ini yang terakhir ya. Kadang-kadang kita harus mendengarkan insting. Saya beberapa kali pindah taksi karena entah kenapa insting saya nggak  bagus saja pada si pengemudi taksi ini. Daripada menyesal di kemudian hari, lebih baik saya menghindari kan?

    Semoga kita terhindar dari marabahaya ya, Mommies! Ada yang mau nambahin kiat-kiat di atas? Silakan langsung tambahkan di comment box ya, siapa tau berguna untuk Mommies lainnya dan saya juga!

    PAGES:

    Share Article

    author

    nenglita

    Rock n Roll Mommy


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan