banner-detik
ACTIVITY & DESTINATION

DIY: Memanfaatkan Kardus Bekas

author

sazqueen13 Nov 2014

DIY: Memanfaatkan Kardus Bekas

Saya sudah sering mengaku, kalau saya anaknya sok Go-Green. Anak tidak pakai pospak selama tiga bulan pertama, anak juga terlebih dahulu Potty Training dibanding menyapih. Saya tidak pernah membuang sampah sembarangan, selalu mencari si tong sampah atau mengantungi / menyimpannya sampai bertemu tempat sampah. Air harus dimatikan jika tidak dipakai. Pas SMP dan SMA selalu membuat kertas daur ulang dua minggu sekali dari tumpukan koran bekas di rumah. Dan masih banyak lagi. Sok, ya? Biarin, deh, dibilangin gaya amat sok ini dan itu, yang penting setidaknya ada orang yang peduli kepada bumi, tempat tinggal manusia selama ini. Selalu sedih kalau lihat berita hewan yang mati karena sampah manusia, mau marah kalau lihat banjir, perusahaan yang menebang pohon sesukanya, sampai melihat hewan-hewan bingung nggak punya tempat tinggal lagi, karena manusia terlalu serakah di muka bumi ini. Dan satu lagi, saya nggak mau film Wall-E jadi kenyataan. Beneran, deh!

Nah, dalam rangka mengenalkan konsep hidup ramah lingkungan pada Menik, saya selalu mengajaknya untuk memanfaatkan barang yang ada di rumah untuk dipakai bermain. Saya pernah berbagi soal boneka kertas dan rumah boneka yang memanfaatkan kardus sebagai bahan bakunya. Sekarang saya mau berbagi dua mainan terbaru Menik. Bahannya nggak ada yang beli, loh! :D

Mobil Karnaval

kardussssBahan:

  • Kardus bekas
  • Pom pom kertas sisa hiasan ulang tahun
  • Tali rafia
  • Gunting dan pisau
  • Cara membuat:

  • Potong bagian penutup kardus, atau kalau mau lebih mudah, lipat saja ke dalam. Intinya, buat si kardus menjadi kotak dengan bagian atas dan bawah yang terbuka.
  • Lubangi bagian kanan dan kiri untuk tempat tali rafia. Tali ini akan digantungkan ke pundak anak, silahkan ukur untuk disesuaikan dengan tinggi anaknya masing-masing.
  • Karena postur tubuh Menik kecil, jadi saya mengikat dua tali bagian atas kanan dan kiri, jadi satu di tengah. Mirip seperti pegangan tas, deh.
  • Tempel pom pom sebagai hiasan. Jika tidak ada pompom, bisa ditempel stiker, buat hiasan dari kertas (patau biarkan anak menggambarnya. Pokoknya hias sesuka hati.
  • Selesai!
  • Gampang, kan? Ada satu lagi, rumah-rumahan. Ide ini muncul ketika sedang browsing di Pinterest. Ada banyak sekali tutorial untuk membuat rumah dari kardus. Mulai dari rumah boneka hingga ruman untuk si anak. I am currently eyeing on these:

    kardus1

    Gimana cara membuatnya? Simak di halaman selanjutnya, ya.

    kardus2

    Niatnya, mau buat si rumah boneka kecil seperti yang diatas. Namun, Menik kurang sabar menunggu dan melihat. Terburu-buru sehingga dibuat seadanya saja, tidak bisa sedetail acuan. Yang saya buat sekarang adalah rumah bertingkat untuk boneka. Jadi dua kali lebih besar dari rumah boneka dari kotak sepatu yang pernah saya buat. Mau coba?

    photoBahan:

  • Kardus ukuran sedang
  • Cutter atau pisau
  • Isolasi besar atau lakban kertas
  • Cat poster
  • Cara membuat:

  • Potong salah satu bagian penutup kardus. Jangan dibuang, ya. Bagian kuping kardus ini akan jadi pembatas lantai ceritanya.
  • Tutup bagian belakangnya, rekatkan dengan isolasi atau lakban. Sekarang terlihat seperti kardus biasa, bagian belakang tertutup, bagian depannya terbuka.
  • Buat segaris lubang di dua sisi kanan dan kiri yang sejajar. Masukkan sekat dari bekas potongan kuping kardus tadi. Rumah yag sekarang tiga lantai, jadi ada dua sekat yang dimasukkan. Sisa bagian panjang akan terlihat seperti kanopi.
  • Buat beberapa lubang jendela sesuai selera.
  • Warnai rumah bersama anak. Ini biarkan saja sesuai keinginan anak. Kemarin Menik saya tinggal, setelah ia bilang "Bu, sudah!" baru saya rapihkan sedikit.
  • Keringkan cat sebentar dan selesai!
  • Nggak susah, kok! Beneran, deh :) Dengan mengenalkan konsep memanfaatkan barang bekas, saya berharap Menik bisa mengerti bahwa kegiatan yang mudah ini bisa menyelamatkan bumi. Selamat berkreasi, Mommies!

    PAGES:

    Share Article

    author

    sazqueen

    a mother of one who study Anthropology by choice! Hello motherhood.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan