banner-detik
ETC

Mommy Recovery: Menghadapi Hari Yang Buruk

author

nenglita14 Oct 2014

Mommy Recovery: Menghadapi Hari Yang Buruk

mom-had-a-bad-day*Gambar dari sini

Pernah mengalami hari yang buruk nggak Mommies?

Bangun kesiangan hingga anak telat ke sekolah, pas mau diajak mandi susahnya minta ampun, terburu-buru bikin sarapan, pas mau mengantar anak mobil atau motor nggak bisa distarter, begitu mau jalan, eh jalur yang biasa dilewati macetnya minta ampun, sampai sekolah ada tugas anak yang ketinggalan, di kantor deadline menanti, suami ribut cari barangnya yang hilang, si mbak di rumah minta pulang, arghh... pasti kepala rasanya mau pecah ya?

Saya pernah.

Yang terbaru adalah beberapa waktu lalu gadget yang baru saya beli 2 minggu terendam air (dont ask why and how, haha). Nggak lama kemudian 2 tv yang kami miliki di rumah mati kompakan. Lalu terakhir, ubin di lantai atas pecah karena kepanasan (diduga juga waktu pembangunan lantai atas adonan semennya nggak bagus).

Secara keuangan di keluarga yang kehidupannya biasa-biasa saja seperti keluarga kami, bagaimana bisa mengakomodir semuanya sekaligus?

Padahal saya harus segera membeli handphone baru, karena pekerjaan dan semua aktivitas kebanyakan didukung oleh smartphone. Lalu baru saja menyetorkan uang untuk ikut hari raya kurban. Ih, KZL BGT!

Menggunakan uang yang dimiliki saat itu, mungkin saja. Tapi semua kejadian tersebut berurutan di awal bulan. Sebulan ke depan, masih jauh perjalanannya. Apalagi saya nggak punya kartu kredit yang seharusnya mungkin bisa  saya gunakan untuk membeli gadget atau tv. (bukan berarti nggak bisa hidup tanpa TV, cuma saya mikir mbak di rumah, kalau saya dan suami kerja, terus Langit sekolah, pasti dia bakal bosan banget kan seharian? Nanti kalau dia minta pulang, siapa lagi yang repot?)

Mau marah,  marah sama siapa coba? Semuanya adalah hal yang tidak bisa diprediksi, kan?

Semua orang, menurut saya pasti pernah mengalami hari yang terasa buruk. Kalau nggak tahan banting, mungkin bisa stres, marah-marah melulu, atau nangis :D

Bagaimana dengan saya?

Ya kesel sudah pasti lah. Rasanya semua salah! Awalnya saya nggak mau kelihatan kesal di depan Langit. Tapi bagaimana mungkin? Saya juga baca di 24hourparenting, di mana salah satu poinnya adalah hal yang wajar jika orangtua menunjukkan emosinya di hadapan anak. Hal ini membuat anak paham bahwa orangtua mereka adalah manusia biasa yang bisa marah, sedih, kecewa, dan seterusnya.

Walau demikian, saya nggak mau berlarut-larut. Masa iya galau berkepanjangan gara-gara hal itu? Yang ada masalah nggak selesai, timbul masalah baru!

Ada beberapa hal yang bisa saya share untuk Mommies jika menghadapi hari yang buruk. Simak di halaman selanjutnya, ya!

2014-08-15 06.05.04

  •  Tuangkan emosi Mommies
  • Bagaimana meluapkannya? Harus yang positif ya. Kalau saya, karena suka menulis, ya menulislah semua kegelisahan atau uneg-uneg di blog pribadi (bukan di sini, tentunya, haha). Kalau Mommies punya sahabat atau orang terpercaya yang bisa dan mau mendengarkan uneg-uneg, go ahead, call them!

  • Tenangkan diri
  • Setelah emosi terluapkan, saatnya menenangkan diri. Ambil nafas panjang, dan mulai membereskan masalah yang ada. Seharian anak tantrum? Selama dia dalam kondisi yang aman dan tidak membahayakan, berikan time out untuk diri sendiri. Harus disadari, sebagai manusia, kadang kita suka nggak bisa mengontrol emosi, kan? Kalau memang tak bisa mengontrolnya, lebih baik hindari dulu sumber masalah. Jangan sampai kita mengucapkan hal-hal yang semestinya tidak kita ucapkan atau kita sesali di kemudian hari.

  • Bereskan masalah
  • Setelah sudah cukup tenang, mulai list down kira-kira bagaimana penyelesaian masalahnya. Ibu sering dianggap sebagai manusia super, dan kita kemudian memosisikan diri kita sebagai manusia super. Realistis saja lah, nggak semua hal bisa kita bereskan sendiri.

  • Cari bantuan
  • Berkaitan dengan poin di atas, cari bantuan dari orang terdekat. Masalahnya berkaitan dengan rumah tangga seperti kasus saya? Ya bicarakan dengan suami. Masalah anak nggak mau makan? Coba tanya support group atau di forum mengenai hal ini. Masalah kerjaan di kantor? Coba bicarakan dengan rekan satu tim, minta bantuan jika memang masalahnya cukup pelik.

  • Move on!
  • Kaya anak-anak remaja yang habis putus cinta, move on! Jika terlalu lama berlarut-larut dalam masalah yang sama, kita nggak akan bisa maju. Jika sudah tenang, mencoba membereskan masalah dan mencari bantuan, saatnya untuk move on. Hidup kan harus dijalani bukan hanya untuk direnungi :)

  • Bersyukur
  • Rasanya di tiap artikel yang saya tulis selalu ada poin ini. Bukan, bukannya sok bijak, tapi ini sebenarnya juga catatan pengingat buat diri saya sendiri untuk terus bersyukur atas apa yang terjadi dalam hidup ini.

    Di saat mendapat ‘cobaan’ berturut-turut, eh Langit menunjukkan dengan bangga hasil ulangannya di sekolah. Di saat lagi galau-galaunya sama urusan yang tadi saya sebutkan, eh banyak yang kirim artikel buat Mommies Daily. Di saat lagi mau nangis, eh nemu buku zaman kecil di toko buku bekas. Duh, hidup itu memang seperti roller coaster ya!

    Mommies lagi sedih atau mengalami hari yang buruk? Jangan salahkan diri sendiri, ya. Sini-sini, berpelukan :)

    Don't le a bad day make you feel like you have a bad life

     

     

    PAGES:

    Share Article

    author

    nenglita

    Rock n Roll Mommy


    COMMENTS