Sarapan Sehat Dengan Green Smoothies

Health & Nutrition

mrs doyi・18 Sep 2014

detail-thumb

winter_green_smoothie2*Gambar dari sini

Hampir sebulan terakhir saya mengonsumsi green smoothies. Awalnya nggak sengaja. Saya mencari diet yang aman dan nyaman untuk ibu menyusui yang notabene doyan makan seperti saya. Lalu, saya menemukan thread ini. Sebelum rajin mengonsumsi green smoothies, saya menganut paham "Breakfast like a king, lunch like a prince, and dinner like a pauper". Yang menurut saya artinya, sarapan pagi ya harus banyak dan sepuasnya, makin siang makin sedikit dan terus berkurang sat makan malam.

Sayangnya, setelah sarapan, saya tetap makan apapun dan kapanpun saya mau. Menyusui seolah menjadi 'pembenaran' untuk bisa melahap apapun kapanpun tanpa rem. Akhirnya, kegemaran makan banyak mengantarkan saya ke tingginya nilai gula dan kolesterol dalam darah. Huhuhuhu...

Memang sih, busui butuh nutrisi lebih. Nutrisi lho ya. Bukan porsi. Anggapan saya dulu, makan apa saja, deh. Nggak perlu diet. Nggak perlu gegayaan pilah pilih makanan. Toh, apa yang kita makan akan dikonversi jadi ASI. Padahal, nggak lho, Mommies. Makanan yang dikonversi jadi ASI, ya yang bagus-bagusnya aja. Yang jelek-jelek dari makanan, tetap mengendap dalam tubuh kita.

Makanya, mengatur pola makan sekaligus pilah pilih makanan itu perlu banget. Karena makanan sehat dengan porsi tepat dan frekuensi pas, memberi efek baik bagi tubuh kita sekaligus ASI berkualitas bagi bayi kita.

Jadi, saya mulai hijrah dari makan sembarangan dan seenaknya ke diet pola makan lebih sehat. Dimulai dari breakfast. Breakfast bisa sarapan pagi, bisa buka puasa. Intinya makanan yang masuk duluan saat perut kosong. Alasan saya pilih green smoothies karena cepat dan mudah. Baik dari segi bahan yang dibutuhkan, maupun dari cara pembuatan.

Bagaimana cara pembuatannya? Simak di halaman selanjutnya ya!

Rumus resepnya juga sederhana:

Sayur Daun + Buah + Cairan + Penambah rasa (pilihan)

IMG_20140914_093234

Yup, sayurnya boleh apa aja, asal berdaun. Jadi golongan wortel (sayur akar) dan brokoli (sayur bunga), duduk manis dulu ya.

O, iya, tidak semua buah aman dijadikan campuran green smothies. Apalagi bagi pemilik gen keturunan diabetes seperti saya. Ada beberapa buah yang sebaiknya dihindari karena memiliki indeks glikemik dan/atau kadar kolesterol tinggi, yakni :

  • Durian
  • Nangka
  • Alpukat
  • Mangga
  • Semangka
  • Nanas
  • Melon
  • Untuk cairan, bisa pakai air, perasan jeruk atau air kelapa. Asal bukan sirup atau soda ya.

    Agar green smoothies tercerna optimal, konsumsinya saat perut kosong dan sambil dikunyah untuk memancing air ludah keluar sehingga enzim amilase ikut bekerja. Kalau mau makan makanan lain, tunggu minimal setengah jam sebelum mulai.

    Saya merasakan beberapa manfaat selama mengkonsumsi green smoothies, nih:

  • Buang air besar lancar.
  • Kulit lebih cerah bersinar.
  • Badan lebih terasa ringan, segar, berenergi dan tidak mudah ngantuk.
  • Lebih tenang dan lebih sabar. Tidak gampang marah.
  • Manfaat mengkonsumsi green smoothies akan semakin optimal jika dilanjutkan dengan konsumsi menu makan gizi seimbang, pada waktu makan setelahnya dan disertai olahraga. Jangan mentang-mentang sudah mengonsumsi green smoothies lalu bebas makan ‘nyampah’ ya. BIG NO NO…!!! Kuncinya tetap adalah kontrol diri.

    Nah, sudah siap sarapan green smoothies?