Pijat Bayi: Dilakukan Sendiri Atau Ahlinya?

Behavior & Development

Mrs.p・27 Aug 2014

detail-thumb

Saat anak saya lahir, saya dan suami berkomitmen untuk melakukan pijat bayi sendiri. Karena menurut beberapa sumber, pijat bayi bagus dilakukan orangtuanya agar tercipta bonding. Akan tetapi, saya dan suami merasa pijat yang kami lakukan kurang 'jago', karena kami tidak tahu titik-titik mana yang bisa menstimulasi bayi kami. Karena alasan tersebut, bergerilyalah kami ke beberapa tempat untuk pijat bayi.

baby_massageGambar dari sini

Pijat yang pertama adalah pijat tradisional khusus bayi yang bisa dipanggil ke rumah. Kebetulan anak saya lagi rewel banget. Katanya sih kalau rewel itu bisa dari masuk angin atau ada yang bagian tubuh yang nggak enak. Awalnya saya terkesan, karena ibu pijat tersebut membacakan doa dan shalawat untuk anak saya. Sampai di bagian utamanya, WOW! Menurut saya hardcore banget! Anak saya ditenteng kaya megang ayam! Kaki dan tangan kirinya diangkat bersamaan. Aduh, sudah deh gak lagi-lagi sama ibu itu! Tapi memang sih setelah dipijit seperti itu anak saya tertidur pulas.  Menurut keluarga saya yang sudah sepuh, pijat bayi memang seperti itu,di-dadah namanya…

Pijat selanjutnya tetap pijat tradisional bayi, bedanya saya harus telepon dulu untuk booking dan datang ke rumahnya di daerah  Bukit Duri Jakarta. Ibu ini tidak bisa dipanggil karena dia sudah sepuh dan sakit-sakitan. Saya suka dengan caranya memijat, benar-benar seperti memijat orang dewasa, dimulai dari kaki ke betis dan terus naik sampai ke kepala. Ibu ini juga tahu loh kalau anak saya masuk angin, kembung, sembelit, bahkan kalau urat sarafnya ada yang 'kecetit'. Dia cerita bahwa ia mendapatkan ilmu pijat bayi ini turun temurun dan ada puasanya. Dan dia cerita, lebih bagus lagi kalau pijat bayi itu di hari Jumat. Humm.. ada unsur-unsur kleniknya lah,hehe! Anak saya santai banget saat dipijat oleh ibu ini.

Sebenernya sama ibu ini saya puas sekali. Tapi kemudian saya dapat info dari saudara saya, ada pijat bayi modern yang dilakukan oleh terapis yang bersertifikat sekolah fisioterapi di suatu rumah sakit. Sayapun tergoda untuk mencoba hehe…. Oleh bapak terapis ini, anak saya disinar infra merah dulu pada bagian dada, punggung, kaki. Keren lah! Katanya agar sirkulasi darahnya lancar dan sinar infra merah ini seperti sinar matahari. Kemudian dia pun memijat mulai dari kaki sampai ke kepala. Di proses ini, anak saya sampai tertidur loh! Dia juga memberikan kiat-kiat menstimulasi bayi melalui pijatan. Saya pun cocok dengan bapak terapis ini dan bahkan bapak ini dapat dipanggil ke rumah tapi tentunya dengan perjanjian terlebih dahulu karena dia cukup sibuk.

Sampai dengan saat ini, saya selalu menggunakan jasa ibu pijat yang di Bukit Duri dan bapak terapis. Kalau masalah badannya nggak enak, saya datang ke ibu pijat di Bukit Duri lalu untuk menstimulasi anak, saya datang ke bapak terapis tersebut. Tentunya pijat bayi untuk bonding yang saya dan suami lakukan jalan terus dong! Saya tidak tahu apakah ini turunan genetik atau apa, tapi setelah kami lakukan stimulasi pijat, anak kami sangat familiar terhadap orang dan interaksi sosialnya tinggi sekali.

Jadi, kalau berdasarkan pengalaman saya sendiri, entah itu dilakukan sendiri atau minta tolong orang, sudah terbukti, pijat bayi memang perlu. Bagaimana menurut Mommies?