banner-detik
BEHAVIOR & DEVELOPMENT

Apakah Takut Selalu Phobia?

author

cahyu0322 Aug 2014

Apakah Takut Selalu Phobia?

“Duh kok anakku takut banget sama kecoa ya?”, “Duh anakku diajak naik ke lantai 10 aja takut banget, kenapa ya?”, atau “Anakku nggak pernah berani nih kalau dilepas di sekolah. Pasti nggak pernah mau pisah dari pengasuhnya”. Pertanyaan atau pernyataan kayak gitu pasti sering banget dilontarkan oleh para ibu ke ibu-ibu lainnya. Mommies juga sering nanya atau bilang kayak gitu nggak?

Kalau Mommies punya anak yang suka takut sama satu objek tertentu atau takut untuk dilepas ke sekolah, bisa jadi anak Mommies itu mengalami Phobia. Definisi phobia menurut Mash & Wolfe, pengarang buku Abnormal Child Psychology, adalah apabila anak memiliki ketakutan yang muncul pada usia yang tidak pantas, bertahan lama, irasional atau berlebihan, mengarah pada penghindaran diri dari objek atau situasi, dan mengganggu rutinitas sehari-hari. Phobia sendiri dibagi menjadi dua, yaitu spesific phobia dan social phobia.

Mommies mau tahu bedanya kan? Yuk kita bahas satu per satu!

dental-fear-children1Specific Phobia

Kalau specific phobia itu, anak yang mengalaminya menunjukkan rasa takut yang ekstrem terhadap objek atau situasi yang pada kenyataannya tidak berbahaya atau mengancam, dan anak menjaga jarak sejauh mungkin dari objek tersebut. Objek yang dapat menjadi target phobia anak-anak itu sangat beraneka ragam, seperti telefon, air, koran, matematika, potong rambut, BAB, dan masih banyak objek lainnya. Specific phobia ini dapat muncul pada usia berapa saja, tetapi biasanya memuncak antara usia 10 dan 13 tahun.

Anak dapat dikatakan specific phobia itu apabila memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh DSM V. Klasifikasinya lihat di halaman selanjutnya, ya.

fearswide-620x349

  • Ketakutan yang bertahan lama dan berlebihan atau tidak masuk akal, dan ketakutan tersebut muncul akibat hadirnya objek atau situasi spesifik.
  • Menghadapi objek yang ditakuti tersebut akan memunculkan kegelisahan atau rasa panik yang biasanya diekspresikan dengan tangisan, tantrum, menjadi diam, atau terus menempel pada orang lain.
  • Orang lain menganggap ketakutan tersebut berlebihan dan tidak masuk akal.
  • Objek tersebut akan dihindari, kalau tidak akan menimbulkan stres.
  • Objek specific phobia oleh DSM V dibagi menjadi 5 kategori, yaitu:
  • Binatang, takut akan binatang atau serangga.

    Lingkungan alami, takut akan objek yang berada di lingkungan alami, seperti ketinggian, kegelapan, badai, atau air.

    Darah-suntikan-cedera, takut apabila melihat darah atau cedera, atau takut ketika disuntik atau dilakukan prosedur medis lainnya.

    Situasional, takut akan situasi spesifik, seperti naik pesawat, naik lift, lewat terowongan atau jembatan, menyetir, atau berada di ruangan yang sempit

    Lain-lain, takut akan suara keras atau kostum karakter, atau situasi yang dapat menyebabkan tersedak, muntah, atau sakit.

    Penyebab Specific Phobia

    Phobia dapat disebabkan oleh genetis dan lingkungan. Dari aspek genetis, apabila anak memiliki orang tua atau saudara yang memiliki phobia maka anak tersebut memiliki kemungkinan besar untuk mengalami phobia juga. Sedangkan dari aspek lingkungan, pengalaman yang menakutkan atau menekan dapat menyebabkan timbulnya phobia. Contohnya sering dihukum atau ditempatkan di tempat sempit (menjadi phobia ruangan sempit), hampir tenggelam (menjadi phobia air atau berenang), dan digigit binatang atau serangga (menjadi phobia terhadap binatang tersebut).

    Cara Mengatasi Specific Phobia

    - Cognitive Behavioral Therapy

    CBT biasanya diberikan oleh psikolog dengan cara menghadapkan anak dengan objek yang membuatnya takut tetapi di situasi yang terkontrol. Terapi ini fokus pada mengidentifikasi dan mengubah pikiran negatif, keyakinan yang salah, dan reaksi negatif pada objek.

    - Pemberian obat-obatan

    Pada umumnya obat yang diberikan adalah anti-depresan dan anti-anxiety. Pemberian obat-obatan ini sambil dikombinasikan dengan bantuan profesional. Namun, sebaiknya orang tua berkonsultasi dengan psikolog dulu sebelum memberikan obat ya!

    Bagaimana dengan Social Phobia? Lihat di halaman selanjutnya, ya..

    social-phobia-and-anxietySocial Phobia

    Social phobia adalah rasa takut yang bertahan akan aktivitas sosial atau aktivitas yang mengharuskan mereka untuk menampilkan diri di depan umum dan memungkinkan mereka merasa malu. Sebenarnya anak-anak ini ingin disukai oleh orang lain, tetapi ketakutan mereka akan memperoleh malu sangat besar yang akhirnya menyebabkan mereka kesepian dan menderita karena mereka tidak dapat menjalin hubungan yang mereka inginkan. Apabila orang lain berusaha mendorong mereka ke situasi sosial, mereka akan menangis, tantrum, menjadi diam saja, atau semakin menarik diri.

    Anak dikatakan memiliki social phobia apabila memenuhi kriteria dari DSM V sebagai berikut:

  • Rasa takut yang bertahan akan satu atau lebih situasi sosial di mana anak menghadapi orang asing. Untuk anak-anak, rasa gelisah ini harus muncul saat mereka berada di antara teman-teman sebayanya, bukan saat mereka berhadapan dengan orang dewasa saja.
  • Saat berhadapan dengan situasi sosial akan merasa gelisah dan mendapat serangan panik.
  • Orang lain melihat ketakutan tersebut berlebihan dan tidak masuk akal.
  • Anak akan menghindari situasi sosial, apabila tidak akan merasa stress dan gelisah.
  • Penyebab Social Phobia

    -  Penyebab dari aspek fisik:

  • Serotonin yang tidak seimbang. Serotonin ini adalah hormon di otak yang membantu meregulasi emosi
  • Amygdala yang aktif secara berlebihan. Amygdala adalah struktur di otak yang mengontrol respon takut dan pikiran atau perasaan cemas.
  • - Penyebab dari aspek lingkungan

  • Bullying
  • Konflik keluarga
  • Kekerasan seksual
  • -   Sama seperti specific phobia, social phobia juga dapat diturunkan secara genetis.

    Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi social phobia, antara lain:

    -       Terapi

    Terapi dapat diberikan dalam bentuk cognitive-behavioral therapy (mengontrol kecemasan dengan relaksasi), exposure therapy (anak dihadapkan langsung pada situasi sosial secara bertahap), dan group therapy (melatih sosialisasi dengan sesama anggota kelompok)

    -       Menghindari kafein

    Kopi, coklat, dan soda dapat meningkatkan kecemasan

    -       Waktu tidur yang cukup

    Tidur yang kurang dapat meningkatkan keccemasan dan memperparah social phobia

    Perbedaan Specific Phobia dan Social Phobia dengan Rasa Takut Biasa

    Rasa Takut Biasa

    Specific Phobia

    Social Phobia

    Deg-degan naik lift

    Memilih naik tangga sampai lantai 20 dibandingkan naik lift yang sempit

    Takut ketika ingin pergi ke dokter gigi

    Tidak mau ke dokter gigi sama sekali walaupun giginya sudah bolong dan sakit

    Tegang setiap mau presetasi di depan kelas

    Memilih home schooling karena takut harus tampil di depan kelas

    Apabila anak Mommies tidak masuk ke dalam kriteria tersebut maka Mommies tenang saja, berarti rasa takut mereka masih wajar sesuai dengan perkembangan usianya. Namun, apabila anak Mommies memang terkena phobia maka sebaiknya dibawa ke psikolog untuk diterapi atau diberi obat-obatan tertentu. Okay Mommies? :D

     

    PAGES:

    Share Article

    author

    cahyu03

    -


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan