banner-detik
ETC

Bermaafan Banyak Manfaatnya

author

cahyu0327 Jul 2014

Bermaafan Banyak Manfaatnya

Teddy-saying-sorry

Hmmm sudah tercium bau opor, sambal goreng ati, dan rendang nih... Ketupat juga sudah tergantung-gantung tuh di jemuran dan suara takbir mulai berkumandang. Artinya? Besok lebaran! Hore! Akhirnya hari yang fitri dan penuh kemenangan datang juga :D Itu berarti juga waktunya makan-makan banyak (walaupun penuh kolesterol) :p.

Tapi yakin nih yang ditunggu-tunggu dari lebaran cuma makan-makan dan THR-nya saja? Ada yang lebih penting, yaitu saling bermaafan. Bukannya itu inti dari lebaran? Mommies perlu tahu nih, bermaafan itu tidak hanya mendatangkan manfaat dari sisi spiritual saja lho, tetapi juga mendatangkan manfaat dari sisi psikologis. Apa saja sih manfaatnya?

Menurut Enright, pengarang buku The Psychology of Interpersonal Forgiveness, ketika kita memutuskan untuk memaafkan seseorang, kita membuat keputusan untuk meninggalkan dan membuang keinginan kita untuk balas dendam dan perasaan sakit hati. Kita juga berhenti men-judge orang yang menyakiti kita. Dibandingkan denngan membalas dendam, sakit hati, dan melakukan judgement, kita memiih untuk menunjukkan kemurahan hati, kasih sayang, dan kebaikan. Dalam memaafkan, kita tidak melupakan kesalahan yang terjadi dan juga tidak menganggapnya benar, melainkan kita menggantikan perasaan dan pikiran negatif kita dengan pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang positif.

Memaafkan dan minta maaf. Mana yang lebih baik? Simak di halaman selanjutnya!

 bermaafan *Gambar dari sini

Beberapa manfaat positif dari memaafkan menurut American Psychological Association adalah:

  • Memperbaiki atau menyembuhkan keadaan psikologis melalui perubahan posisitif pada perasaan dan emosi
  • Meningkatkan kesehatan fisik dan mental
  • Mengembalikan power korban
  • Membantu memperbaiki hubungan antara korban dan pelaku
  • Membuat umur lebih panjang.
  • Nah gimana kalau dari sisi yang minta maafnya ya?  Ternyata ada juga lho manfaat psikologisnya, yaitu:

  • Efek melelahkan dari perasaan bersalah dan malu yang kita rasakan setelah menyakit orang lain dapat terus menghantui kita hingga kita jatuh sakit, baik secara fisik maupun psikologis. Dengan meminta maaf dan bertanggung jawab atas tindakan kita, kita membantu diri kita untuk terhindar dari rasa malu dan rasa bersalah
  • Ketika kita berani mengakui bahwa kita bersalah dan berhasil mengatasi keengganan kita untuk meminta maaf, kita mengembangkan self-respect yang tinggi
  • Ketika kita melakukan kesalahan, hubungan kita dengan teman-teman dan orang-orang yang kita sayangi akan menjadi berjarak, dengan kita meminta maaf, kita akan kembali bebas untuk mendekatkan diri kembali
  • Biasanya kita suka merasa malu ketika meminta maaf, dengan begitu kita akan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan itu lagi
  • “The first to apologize is the bravest. The first to forgive is the strongest. The first to forget is the happiest.”-Anynomous.

    Jadi jangan segan-segan untuk saling bermaafan ya Mommies, nggak harus di Hari Raya Idul Fitri, dong. Tapi menjadikan momen lebaran sebagai momentum, nggak ada salahnya kok :)

    PAGES:

    Share Article

    author

    cahyu03

    -


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan