banner-detik
ETC

Batuk Itu Ganggu!

author

adiesty17 Jul 2014

Batuk Itu Ganggu!

Pernah dengar batuk 100 hari? Nah, saya adalah satu satu orang yang langganan mengalami batuk jenis ini. Kalau sudah mulai batuk sedikit saja dan nggak segara diatasi, sudah bisa dipastikan saya akan mengalami batuk berbulan-bulan. Kebayangnya, ya, betapa batuk ini benar-benar bisa ngeganggu aktifitas sehari-hari. Nggak cuma buat diri sendiri, tapi buat orang lain. Iya, kan?

Dalam istilah medis, batuk 100 hari ini dikenal dengan istilah batuk rejan atau penyakit pertussis yang disebabkan bakteri bordetella pertussins. Di mana bakteri ini bisa menular dari orang yang terinfeksi ke orang lain melalui kontak udara atau dahak yang dikeluarkan oleh pasien.

batuk

Makanya, kalau saya sudah mulai batuk bapaknya Bumi paling bawel dan terus mengingatkan saya untuk memakai masker. Biar gimana pun, ketika saya batuk atau bersin, sudah dipastikan ribuan kuman akan tersebar ke lingkungan sekitar dan dengan mudah bisa langsung menularkan Bumi. Duh, kebayang, deh, betapa menderitanya Bumi kalau sudah mulai batuk kering seperti ini.

Mengingat sebenarnya batuk bukan sebuah penyakit, namun sebuah reaksi reaksi dari terjadinya iritasi yang terjadi di dalam tubuh sekaligus cara tubuh dalam mengeluarkan benda asing, atau lender dari paru-paru, sebisa mungkin saya pun tidak menggunakan obat-obatan, terlebih antibiotik. Akhirnya, salah satu upaya yang bisa saya lakukan adalah dengan banyak minum air hangat atau minum teh dengan perasan jeruk nipis yang tambahan madu.

Memang, sih, cara seperti ini nggak bisa menyembuhkan dengan cara kilat. Lalu, kalau memang batuknya benar-benar bandel, apa yang harus dilakukan? Lengkapnya di halaman berikut, ya.

obat batuk alami

Beberapa waktu lalu, saya sempat ngobrol dengan Emilia E Achmadi, MS, Clinical Dietation serta pakar di bidang nutrisi dan pencegahan penyakit. Waktu itu mengingatkan, kalau batuk yang membandel juda sebenarnya tidak boleh dibiarkan begitu saja. Hal ini tentu saja berkaitan dengan dampak ke depannya, di mana batuk yang berlarut-larut bisa memicu terjadinya komplikasi.

Mengingat banyaknya faktor eksternal yang terus menerus bisa memicu terjadinya batuk seperti halnya polusi udara atau tebaran debu, ia pun mengingatkan perlunya kesadaran yang tinggi dari masyarakat untuk mengubah pola hidup yang lebih sehat. Kalaupun memang batuk terus membandel tidak ada salahnya menggunakan obat batuk yang memiliki kandungan alami, seperti obat batuk yang mengandung jahe yang bermanfaat untuk mengatasi radang secara efektif dan menthol untuk menenangkan batuk. Sedangkan penggunaan obat batuk yang mengandung antibiotik disarankan untuk dihindari karena justru berpotensi membunuh bakteri yang bermanfaat dan resisten terhadap bakteri berbahaya.

Terkait dengan penggunaan bahan-bahan alami, Emilia mengatakan, ada bahan alami lainnya yang sangat populer yakni Licorice yang memiliki efek antiseptik, mengencerkan dahak, dan mempunyai efek menenangkan. “Licorice ada di dalam obat batuk hitam, tidak menimbulkan efek samping dan rasanya dapat diterima,” jelas Emilia.

Salah satu contoh bahan alami lain yang terbukti efektif untuk mengurangi intensitas batuk adalah Succus Liquiritiae yang berfungsi sebagai ekspektoran dan antitusif yang bekerja secara perifer. Bahkan secara ilmiah kandungan inu juga sudah diakui oleh WHO, Chinese Pharmakope dan Herbal Pharmakope, British Herbal Compendium, dan German Standard Licence.

Beberapa fakta di atas saya ketahui ketika mengikuti media edukasi yang digelar Combiphar beberapa waktu lalu. Perusahaan healthcare ini memang sedang mencanangkan aksi sosial edukatif  yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penanggulangan batuk.

Lewat aktivitas ini Combiphar membagikan sekitar 100.000 masker pelindung Nexcare kepada masyarakat sembari melakukan edukasi terhadap pentingnya melindungi diri sendiri dan lingkungan sekitar dari gangguan batuk melalui penerapan gaya hidup yang sehat dan aman. Melalui kampanye edukatif ini, Combiphar bersama produk andalannya OBH Combi ingin membangun kembali kesadaran masyarakat terhadap bahayanya jika kita membiarkan batuk berlarut-larut, pentingnya hanya mengonsumsi obat batuk yang aman dan berbahan dasar alami, serta perlunya memiliki budaya baru dalam mencegah serta menanggulangi batuk karena batuk itu benar-benar mengganggu, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.

 

PAGES:

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan