banner-detik
HEALTH & NUTRITION

Puasa Tanpa Gigi Ngilu

author

adiesty10 Jul 2014

Puasa Tanpa Gigi Ngilu

Entah kenapa buat saya, semua makanan jadi terlihat lezat dan menggoda ketika bulan puasa. Apalagi kalau lihat takjil khas bulan Ramadan seperti es blewah, es buah timun suri, kolak, termasuk berbagai goreng-gorengan! Rasanya, tuh, bikin laper mata :D

Saya sendiri, sudah cukup paham kalau makanan di atas tidak terlalu baik dikonsumsi secara berlebihan. Sama seperti yang ditulis Maya dalam artikel 'Bijak Memilih Menu Buka Puasa', saya pun memilih untuk membatasinya. Toh, sebenarnya para pakar kesehatan juga menganjurkan untuk berbuka puasa dengan yang manis untuk mengembalikan gula darah dan tenaga setelah seharian berpuasa. Boleh makan, tapi nggak berlebihan.

Buat saya yang punya gigi sensitif, memilih menu buka puasa memang susah susah gampang. Soalnya makanan takjil yang manis dan dingin berpotensi besar memicu rasa ngilu yang hebat. Akhirnya apa? Kalau gigi ngilu, yang ada buka puasa jadi nggak maksimal.

gigi-ngilu

Dalam sebuah artikel kesehatan yang pernah saya baca, kondisi gigi ngilu memang sering dialami saat bulan puasa seperti ini. Menurut artikel tersebut, saat puasa rongga mulut kita dalam keadaan kering karena nggak ada makanan yang dikunyah. Hal ini menyebabkan air liur yang dikeluarkan berkurang. Padahal, seperti yang kita ketahui kalau air liur punya peran penting untuk menjaga mulut kita dalam keadaan lembap dan nyaman, melawan kuman di mulut, mencegah bau mulut, dan tentunya menjaga gigi yang sensitif.

Ini pun diamini Amanda Parikesit selaku Brand Manager Sensodyne. Ia juga mengungkapkan kalau saat berpuasa rongga mulut dalam keadaan kering karena tidak ada makanan yang dikunyah sehari penuh sehingga aktivitas air liur yang dikeluarkan berkurang. Hal ini menyebabkan berkurangnya fungsi air ludah dalam melindungi gigi yang sensitif, sehingga rasa ngilu pun semakin terasa.

“Saat berpuasa, gangguan gigi sensitif masih tetap mengintai. Gigi sensitif merupakan kondisi berubahnya struktur gigi yang menyebabkan bagian gigi bernama 'dentin' terbuka. Indikasinya adalah rasa ngilu yang tajam dan sesaat terasa ketika terkena rangsangan makan atau minum panas, dingin, manis atau asam,” ungkapnya.

Kalau ngilu gigi ini terus menurus dialami selama bulan puasa, sayang sekali kan? Kenikmatan menyantap hidangan buka puasa bisa terganggu. Bahkan, kondisi seperti ini bisa mengurangi kehangatan momen berbuka puasa bersama teman dan keluarga. makanya, sangat penting bagi kita untuk mencari solusi yang tepat untuk membebaskan diri dari rasa ngilu akibat permasalahan gigi sensitif agar kita dapat menjalani puasa dengan nikmat. Iya, kan?

Untuk itu, Sensodyne memberikan beberapa kiat dalam rangka mencegah rasa ngilu ketika berbuka puasa antara lain:

  • Makan sayur dan buah yang banyak mengandung air sehingga dapat membantu meningkatkan produksi air liur saat berpuasa.
  • Menyikat gigi secara lembut dari arah gusi ke gigi, kombinasi dengan gerakan memutar.
  • Usahakanlah menggosok gigi sehabis makan sahur dan sebelum tidur malam dengan sikat gigi berbulu lembut dan halus dan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif dan mengurangi ngilu. zat-zat yang dibutuhkan oleh penderita gigi sensitif yaitu Potasium Nitrat, karena membantu melindungi gigi sensitif dengan bekerja menenangkan saraf dari rasa ngilu. Stronsium Asetat, bisa membantu mengembalikan kalsium yang hilang dari dentin gigi, dengan cara menyumbat tubula yang rusak akibat pengikisan email gigi, serta Novamin yang membantu pembentukan kembali lapisan mineral gigi sehingga mengembalikan fungsinya untuk melindungi gigi sensitif.
  • Kurangi makanan dan minuman mengandung soda, cuka, atau lemon selama bulan Ramadan.
  • Periksa keadaan gigi dan mulut sebelum Ramadan ke dokter gigi untuk memastikan tidak ada gigi yang berlubang, karang gigi, dan gusi bengkak (terinfeksi) yang dapat menyebabkan halitosis (bau mulut).
  • Jadi gimana Mommies? Mumpung bulan puasa baru berjalan 2 minggu, yuk, ah kita cegah gigi ngilu supaya bisa (lebih) menikmati ibadah puasa.

     

     

    Share Article

    author

    adiesty

    Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan