banner-detik
STAGES

101 Pertanyaan Seru(!) Untuk Anak

author

ketupatkartini02 Jul 2014

101 Pertanyaan Seru(!) Untuk Anak

mother&son*Gambar dari sini

“Belajar apa tadi di sekolah?” | “…..”

“Enak gak makanannya?” | “enak”

Grrr!! Pasti ada rasa (agak) kesal kan kalo bertanya sama anak, jawabannya cuma  diam saja, atau respon singkat seperti “gak tahu”. Hmm, buat yang punya anak usia sekolah dasar, biasanya ngalamin nih. Sama sekali nggak sesuai bayangan kita tentang komunikasi intens bersama anak, seperti bicara banyak tentang teman-teman di sekolah, atau mendengarkan bagaimana perasaan mereka. Yang ada, biasanya kita (saya) frustrasi sendiri merasa tidak berhasil ‘mengorek’ pengalaman atau apa yang ada di pikiran anak. Padahal, saya benar-benar ingin tahu, their random thoughts, harapannya, preferensi, perspektif terhadap banyak hal dan kekecewaan mereka. Hal-hal semacam itu.

And guess what? Ternyata, mereka juga melewatkan banyak hal tentang kita. Kita kerap jadi yang memulai percakapan, lalu menanyakan hal-hal yang ‘menurut kita’ penting atau menarik. Lalu biasanya, kalau orangtua yang memulai topik percakapan, itu membosankan untuk mereka. Atau, kalau melontarkan pertanyaan yang ‘mengancam’ menurut mereka –seperti ‘bagaimana di sekolah’, atau ‘gimana tadi tesnya’. (ya ampuun, saya juga baru tahu lho, ternyata buat anak-anak, beberapa pertanyaan rutinitas kita membuat mereka seakan merasa terancam).

Lalu harus gimana? Ada 2 cara yang sedang saya lakukan, lihat di halaman selanjutnya ya!

Ganti pendekatan

Sebenarnya ada ide yang lebih baik daripada nyerocos mencoba mengorek informasi dari anak. Komunikasi orangtua dan anak bisa menjadi hal yang menyenangkan untuk kedua pihak; bila komunikasi tersebut dilakukan dalam suasana bermain, terkadang memasukkan unsur kejutan dan bila kedua pihak, ortu dan anak berada pada ‘level’ yang setara. O ya, saya pernah nih beberapa kali menemukan cara-cara yang sangat efektif untuk mendapatkan jawaban yang jujur dan ekspresif dari anak. Pertama, saya ajak anak saya naik motor, ia membonceng di belakang. Dan di tengah jalan-jalan santai naik motor itu, saya ajak ia bercakap-cakap, dan berhasil membuatnya mengoceh panjaaang ;). Trik lain, waktu iseng nyanyi-nyanyi santai pakai mic (pengeras suara) di rumah, saya seolah membuat sebuah game ‘tanya jawab’, yang bertanya dan yang menjawab harus menggunakan mic. Itupun sukses, karena memang suasananya sangat fun, dan sensasinya beda ;)

Tapi ya artinya kita mesti benar-benar kreatif mencari cara-cara seperti itu, tujuannya agak anak akhirnya merasa benar-benar aman dan nyaman untuk berbicara dan bercerita. Lagi-lagi, jadi ortu itu mesti ‘mikir’ terus kan ;)

101 pertanyaan1

101 pertanyaan seru

Nah saat menemukan –tepatnya disodori (whuaaa beruntung sekali!)- buku ini, saya langsung merasa, ‘this is soo cool’! Buku ini memang berisi pertanyaan thok, dengan space kosong yang bisa diisi oleh anak-anak. Desainnya pun lucu, pas banget untuk menarik minat anak-anak. Penulis buku ini, Intan Pradina,  mendapatkan ide untuk menyusun buku ini juga dari pengalamannya bersama anak laki-lakinya, Akasa Rumi. Sebagai orangtua ia ingin mengetahui lebih banyak tentang Akasa, tetapi lebih banyak hanya jawaban-jawaban singkat, atau senyum yang didapatnya.

Buku ini berawal dari permainan tanya jawab dengan pendekatan berbeda yang ia lakukan bersama Akasa. Ia akan mengajukan pertanyaan, dan Akasa akan menuliskan jawabannya di kertas. Sederhana ya? Simple, but very effective. Dan tentu saja, kreatif.

Buku pertanyaan –dari orang lain- kepada anak, saya hampir tidak pernah menemukan sebelumnya. Berbeda dengan buku pertanyaan dari anak, yang sudah banyak sekali diterbitkan. Karena itu, buku ini memang untuk anak saya, and for the first time, he’s very enthusiastic. Jawaban-jawabannya seringkali lucu, kadang biasa aja, kadang mengejutkan. Dan yang paling menyenangkan, kita bisa mengungkap banyak hal tentang anak kita, dan menemukan banyak hal baru!

Lihat jawaban-jawaban Akhtar di halaman selanjutnya ya! (I hope he didn’t find out about this post, later hehehe)

 

101 pertanyaan4

101 pertanyaan2r

101 pertanyaan3r

Ada beberapa jawaban khas (standar) anak-anak, ada juga jawaban yang lucu, membuat kita selalu tersenyum tiap melihatnya. Dan kita menemukan, bahwa tiap anak adalah pribadi yang unik. Di sini, Akhtar hampir selalu menuliskan jawabannya dalam huruf balok 2 dimensi, dan ia suka sekali membuat coretan-coretan (doodle) gambar untuk jawabannya.

Tetapi, ia hanya semangat di saat awal, beberapa halaman saja yang diisi. Setelah itu, mulai malas dan harus diminta untuk mengisi barang selembar, di sela aktivitasnya. Ternyata, Intan si penulis pun mengalami hal yang sama. Namanya juga anak-anak ya. Maka ia pun mencari cara agar anaknya tetap tertarik dengan permainan ini, dengan memberi reward setiap kali Akasa mau menulis jawaban. Sepertinya saya juga akan menerapkan kiat itu, supaya Akhtar mau terus mengisi, dan berekspresi di buku ini.

Manfaatnya banyak lho. Selain untuk mengekspresikan diri anak, seperti tujuan buku ini,  banyak hal yang bisa kita ketahui mengenai anak, melalui buku ini. Bahkan kita bisa mengetahui potensi bakat anak, dan awal untuk memulai diskusi mengenai sebuah pertanyaan di buku. Masih banyak lagi deh yang bisa kita temukan di dalamnya (setelah diisi ya :)

Oya, buku ini pastiii akan saya simpan dengan baik, sebagai salah satu benda kenangan yang akan sangat menyenangkan untuk dibaca kembali bila anak sudah dewasa nanti ;)

PAGES:

Share Article

author

ketupatkartini

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan