banner-detik
FINANCIAL WELLNESS

Kencan Finansial

author

adiesty03 Jun 2014

Kencan Finansial

couple_financialMemang, sih, ngomongin masalah keuangan dengan pasangan rasanya kurang seru. Bawaannya jadi serius banget. Biar bagaimana, masalah keuangan dalam rumah tangga kan bisa dibilang sangat sensitif, ya. Kondisinya akan berbeda jauh kalau ketika sedang curhat soal pekerjaan atau ngomongin hobi.

Biar nggak terlalu serius alias lebih nyantai, saya dan suami pun sekarang punya ritual baru. Kencan finansial. Terdengar aneh ya? Ritual ini pun bisa dibilang berjalan begitu saja,  tanpa sengaja dan perencanaa sama sekali.

Kalau biasanya satu bulan sekali saya dan suami punya agenda nonton bareng, waktu kencan terakhir kami sempat kencan finansial. Waktu itu, sebelum nonton kami sempat ngobrol banyak soal kondisi keuangan keluarga. Hal ini memang nggak terlepas dari mewujudkan salah satu impian di tahun 2014, memperbaiki rumah second dan merencanakan pendidikan sekolah Bumi beberapa tahun ke depan.

Ternyata, ngebahas masalah keuangan sambil nikmatin makanan enak di restoran favorit, jadi lebih menyenangkan! Walaupun ngobrol secara gamblang dan terbuka, sama sekali nggak memancing konflik. Justru dengan kencan financial saya merasa banyak dapat pencerahan baru. Ada beberapa hal yang waktu itu sempat kami bahas. Berikut akan saya share, ya, siapa tahu Mommies yang lain juga mau mencobanya :D

Selanjutnya: Apa saja isi dompet? >>

20140603_131622

Menganalisa ‘Isi’ Dompet

Mungkin di antara Mommies sempat ada yang membaca #FinWisdom –nya Aidil Akbar yang bilang, orang zaman dulu dompet tebal isinya duit, orang zaman sekarang dompet tebal isinya struk, bon belanjaan dan kartu member.

Benar juga, sih. Setiap kali belanja, saya memang terbiasa untuk mengumpukan bon di dompet. Pun dengan Doni, suami saya. Tapi ternyata, ngumpulin bon seperti ini ada manfaatnya, kok. Soalnya lewat bon tersebut kami bisa sama-sama menganalisa ke mana ‘larinya’ uang kami. Lebih banyak untuk hal yang memang diperlukan atau justru hanya untuk sesuatu yang bersifat konsumtif.

Selanjutnya : Konsisten dengan pos pengeluaran sangat perlu >>

IMG_3373-600x312

Merencanakan Pengeluaran Sesuai Pos

Walaupun dari awal menikah kami sudah menyiapkan anggaran pengeluaran, pos untuk belanja perlengkapan rutin bulanan, transportasi, shopping, biaya untuk urusan kecantikan sampai dana untuk akhir pekan . Walaupun masih menggunakan cara tradisional menggunakan amplop putih, tapi kenyataanya tetap saja saya dan suami masih suka 'kecolongan'. Pengeluaran nggak sesuai dengan pos yang seharusnya.

Setelah mengetahui ke mana ‘larinya’ uang tersebut, kami pun akhirnya bisa membuat catatan untuk membatasi pengeluaran. Mana yang sebenarnya perlu dan tidak. Dalam kasus saya, ternyata pengeluaran memang lebih banyak untuk makan di luar. Kemudian, kami pun akhirnya sepakat untuk membenahi jumlah pengeluaran masing-masing dalam kurun waktu satu bulan. Kalau ternyata ada pengeluaran tidak terduga di luar budget, maka wajib konsultasi dulu dengan pasangan.

Selanjutnya : Jangan lupa membuat wish list >>

HouseBenefitsMembuat Wish List

Dalam sebuah keluarga, membuat rencana keuangan itu pasti sudah jadi kewajiban, ya. Termasuk membuat wish list, target ke depan yang ingin dicapai. Kalau saat ini, daftar wish list keluarga adalah memperbaiki rumah sesegera mungkin.

Makanya saya dan suami sedang merencanakan biaya renovasi rumah. Setelah menikah 5 tahun, rasanya memang sudah sepantasnya saya bisa lebih mandiri. Nggak nebeng di rumah orangtua terus. Belum lagi keinginan untuk liburan keluarga setiap tahun, dan punya usaha sendiri!

Dengan membuat rencana berdua dalam kurun waktu jangka panjang, yang tentunya menggunakan skala prioritas, kami berdua pun akhirnya bisa menyusun strategi untuk mencapainya. Dan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah lebih banyak iventasi! Bisa lewat logam mulia, atau yang lebih terjangkau lewat investasi reksadana. Sebagai pemula saya pun memilih jenis reksadana yang tingkat risikonya rendah dengan jumlah yang terjangkau.

Biar gimana kan, zaman sekarang menabung saja nggak akan bisa cukup. O, ya.... satu lagi, sepertinya saya juga harus lebih banyak belajar masak! Karena pengeluaran terbesar kami selama ini lebih banyak dihabiskan untuk urusan memuaskan hawa nafsu makanan makanan enak :D

Menurut Mommies yang lain, ada poin penting yang lain nggak, sih? Kasih masukan, dooong, barang kali di kencan saya berikutnya bisa dibahas juga dengan suami. Ditunggu, ya, saran-sarannya!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PAGES:

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan