banner-detik
NEWS

Belajar Sains Dengan Cara Yang Menyenangkan

author

adiesty22 May 2014

Belajar Sains Dengan Cara Yang Menyenangkan

Saya yakin, sampai sekarang banyak sekali anak-anak yang menganggap pekerjaan sebagai peneliti itu sebuah pekerjaan yang kurang keren. Kesannya terlalu serius dan jauh dari kata menyenangkan. Tapi nyatanya nggak seperti itu, kok. Kondisi inilah yang terus ingin dibuktikan L'Oreal. Sebagai sebuah perusahaan yang berakar pda sains, L'Oreal terus melangsungkan kegiatan L’Oreal Girls Science Camp yang bekerja sama dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO-Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (KNIU Kemdikbud) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Kebetulan tahun ini, saya sempat mengikuti rangkaian acaranya yang berlangsung di Putri Duyung, Taman Impian Jaya Ancol. Kegiatannya benar-benar seru!

Oh, ya, L’Oreal Girls Science Camp ini sendiri merupakan sebuah kompetisi sains yang diadakan untuk pelajar SMU yang bertujuannya memupuk minat dan kecintaan mereka terhadap ilmu sains. Di tahun yang ke-10, LGSC difokuskan pada oseanografi. Tema ini dipilih karena tidak terlepas dengan kondisi ketersediaan air bersih semakin hari semakin sulit untuk didapatkan. Jangankan untuk di daerah terpencil, di kota besar seperti Jakarta ini masih banyak kok yang kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Seperti yang dikatakan Vismay Sharma, President Director, Pt. L’Oreal Indonesia, L’Oreal Girls Science Camp ini merupakan salah satu program jangka panjang L’Oreal Indonesia untuk mendukung regenerasi sauns di antara pelajar Indonesia. “Program ini secara konsisten telah mendorong generasi muda, terutama wanita untuk mencintai dan menjadikan sains sebagai pendidikan uta,a dan karir mereka di masa depan. Melalui LGSC, para siswi remaja ini diperkenalkan kepada sains dengan cara yang menarik dan menyenangkan”.

Bumi Loreal camp

Saya sendiri sangat setuju dengan apa yang diungkapkan di atas. Kalau ilmu sains dikenalkan sejak dini dengan konsep yang  fun, tentu akan lebih mudah diterima. Jangankan siswa pelajar tingkat SMU, Bumi saja yang waktu itu ikutan ke LIPI tampak begitu tertarik. Sepanjang kunjungan ke beberapa laboratorium di LIPI, anak saya ini nggak capek-capeknya untuk bertanya.

Sampai akhirnya ketika kami diajak ke laboratorium mikroskop, Bumi lantas bilang, “Kalau sudah besar aku mau jadi peneliti, ya, Bu.” Hahahaha.... saya yakin Bumi bisa bilang begini lantaran dia senang melihat berbagai biota laut seperti Cacing Laut atau Bintang Melingkar yang memang mengidentifikasi di laboratorium mikroskop.

Setelah keliling ke beberapa laboratorium yang ada di LIPI, 45 siswi SMA yang terpilih se-Indonesia ini pun di ajak mengikuti permainan "Treasure Hunt". Mereka seakan-akan menjadi bajak laut yang ditantang untuk menemukan harta karun. Caranya, tentu dengan memecahkan teka-teki yang semuanya berkaitan dengan ilmu fisika dan wawasan biota kelautan seperti yang ada di pelajaran biologi atau sience.

Loreal camp*Permainan "Treasure Hunt"

Yang paling menarik, sih, ketika para peserta mempresentasikan ide brilian dalam bidang sains di hadapan para juri. Kerena tahun ini temanya adalah “Oseanografi”, ide yang mereka tampilkan berkaitan dengan solusi pelestarian kualitas perairan di Indonesia. Contohnya, ide yang dituangkan peserta dari SMA Pembangunan Jaya di mana mereka berhasil membuat Teknik Destilasi Air Sebagai Solusi Alternatif Pengubahan Air Laut menjadi Air Bersih dengan mengunakan alat sederhana dan murah meriah seperti menggunakan buah bintaro.

Keren sekali, ya? Dengan ide tersebut, mereka pun akhirnya berhasil menjadi pemenang dan mendapatkan hadiah utama, perjalanan pulang pergi ke Shanghai dengan mengunjungi L'Oreal R&D Center. Asiknya lagi, mereka nantinya juga bisa bertemu dengan Amanda, seorang perempuan muda yang berhasil menjadi ilmuan dan menjabat sebagai Direktur dari L'Oreal China Makeup Laboratory.

Mudah-mudahan saja lewat acara tahunan ini, bisa menginspirasi para pelajar untuk menekuni bidang sains. Toh, kenyataannya sains itu bidang yang menyenangkan.

 

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan