banner-detik
ETC

Belajar (Lebih) Sabar Dengan ART

author

donakamal07 May 2014

Belajar (Lebih) Sabar Dengan ART

Jujur saja ,ya, sebenarnya saya bukan orang yang sabar. Sama anak dan terutama suami aja saya kadang suka kelepasan emosi. Apalagi sama orang lain. Kali ini ceritanya saya punya ART (Asisten Rumah Tangga) baru setelah sebelumnya ada ibu saya yang membantu menjaga Gendra (14m) ketika saya bekerja. ART baru ini umurnya 25 tahun. Umur segini seharusnya sudah cukup dewasa dan biasa ya mengerjakan pekerjaan rumah. Apalagi katanya, sebelum menjadi asisten saya, ia pernah bekerja sebagai ART juga di Tangerang. Tapi yang satu ini, ternyata di luar harapan. Karenanya, sekali lagi kesabaran saya dites sama Tuhan *elus dada 100x.

Woman Holding Broom and Dustpan

Pertama kali datang, ia sudah bilang gak bisa masak. Oke lah, berarti saya tetap harus masak. Asumsi saya waktu dia bilang gak bisa masak adalah masak sayur dan lauk. Tapi hari kedua di rumah, ketika saya minta tolong ia untuk masak nasi, saya terkaget-kaget karena mengukur takaran air untuk masak nasi saja ia gak bisa!! *pingsan*. Hal lain yang bikin saya elus dada lagi adalah dia dengan tanpa malu-malu bangun lebih siang daripada seisi rumah.

Saya bangun jam 5 dan langsung bejibaku klontang klonteng di dapur, sedangkan ART saya ini bangun jam 6! Ketika saya tanya baik-baik, “Kamu biasanya di rumah bangun pagi jam berapa?” Dengan tanpa berdosa ia jawab, “Jam 6.”. Satu hal lagi yang bikin elus dada adalah karena ia adalah tipe ART yang harus diberi perintah dengan sangat detail jika saya menyuruhnya melakukan sesuatu. Sepertinya saya over ekspektasi sama ART saya ini. Saya pikir ia bisa “langsung pakai” ternyata harus di-training intensif dulu.

Tapi berhubung cari ART susah, lebih susah dari cari jodoh (mentang-mentang udah laku :p), maka saya yang aslinya gak sabaran ini menyabarkan hati untuk melatih ART baru ini. Pertama-tama yang saya lakukan adalah mengajaknya bicara. Saya bilang pelan-pelan, kalau jadi ART harus cekatan, bangun pagi, minimal di waktu yang sama dengan saya. Harus bisa melihat apa yang harus dikerjakan dan dikerjakan tanpa harus disuruh. Berhubung ART baru saya ini aslinya malas mandi, saya juga menasehatinya harus mandi pagi sebelum “megang” Gendra.

Selebihnya, untuk urusan menyelesaikan pekerjaan, saya yang awalnya berharap dapat ART serba bisa dan “siap pakai”, jadinya harus lebih sabar untuk mengajarkan dengan detail step by step pekerjaan-pekerjaan rumah tangga yang menjadi tugasnya. Memang tidak instan karena setelah diajari pun ia masih sering salah mengerjakan pekerjaan rumah. Tapi sekali lagi, karena mencari ART lebih susah daripada cari jodoh, saya harus leeeebiiiihhh sabaaaaaarr untuk mengulang-ulang mengajarinya. Yaah, semoga saja tidak perlu sering-sering diulang ya..

Mommies pernah mengalami hal yang sama dengan saya?

 

Share Article

author

donakamal

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan