Sorry, we couldn't find any article matching ''
Melihat Proses Pengolahan Keju Kraft
Saya yakin semua Mommies sudah paham dengan banyaknya manfaat keju, khususnya untuk tumbuh kembang anak-anak. Di mana produk olahan susu ini memang kaya akan aneka zat gizi. Salah satunya sebagai sumber protein.
Buat saya pribadi, ketika sedang membicarakan soal keju, yang ada dibayangan pasti Keju Kraft. Umh, mungkin karena memang merek ini sudah lama ada di pasar Indonesia, ya? Bahkan bisa dibilang sebagai pelopornya. Ternyata memang benar, lho, Keju Kraft sudah ada di pasar Indonesia selama 30 tahun! Belum lama ini saya mewakili Mommies Daily sempat diajak mengunjungi pabriknya di daerah Padalarang. Wiiih... seru banget. Apalagi kalau mengingat Bumi, anak saya, salah satu penggemar keju. Pasti pulang kunjungan ke pabrik, saya jadi punya cerita seru untuknya. Kalau selama ini saya hanya tinggal beli dan menikmatinya, sekarang jadi bisa tau dan melihat bagaimana proses pengolahan keju Kraft.
O, ya, ini adalah kali pertama ada orang luar selain karyawan yang bisa masuk mengunjungi pabrik, lho! Yang jelas, ada beberapa peraturan yang harus kami taati sebelum masuk ke pabrik. Mulai dari larangan membawa kamera ataupun smartphone, sampai larangan untuk memakai wangi- wangian yang mencolok. Wajar saja, sih, hal ini nggak terlepas untuk menjaga kebersihan dan quality control keju tetap terjaga dengan baik. Keju ini bisa dibilang produk makanan yang sensitif dan mudah menyerap wangi-wangian. Duh, kebayang dong, ya, kalau keharuman keju yang lezat itu tercemar lantaran aneka ragam wangi-wangian dari kami :D
Peraturan lainnya adalah kami wajib mengenakan safety shoes dan coat putih, lengkap dengan penutup rambut, dan masker. Selanjutnya, kami pun diharuskan mencuci tangan dan memakai hand sanitizer. Hal ini membuktikan kalau semua orang yang masuk ke dalam pabrik memang harus dalam keadaam bersih dan higienis. Soalnya, peraturan ini juga diberlakukan untuk seluruh karyawan.
Setelah itu perjalanan menjelajahi pabrik pun dimulai. Fakta pertama yang saya dapatkan ketika berada di dalam pabrik adalah kondisi produksi susu di Indonesia masih sangat rendah. Oleh karenanya, bahan baku Keju Kraft bukan susu cair seperti yang selama ini saya bayangkan. Tapi, keju mentah atau natural cheese yang memiliki kadar air yang cukup rendah yaitu 35%.
Sebenarnya keju mentah yang digunakan Keju Kraft ini terbuat dari susu sapi alami yang dipadatkan dan diimpor dari Amerika Serikat dan Australia. Susu segar ini sudah yang dipanaskan dan melalui proses pendinginan untuk menghentikan proses pertumbuhan bakteri dan kuman yang ada dalam susu. Setelah itu, keju mentah ini pun dimasak menjadi keju olahan yang selama ini kita nikmati.
Dalam proses pengolahan, keju mentah dimasak dengan penambahan air, garam dan beberapa mineral, serta vitamin seperti kalsium dan vitamin D. O, ya, proses pengolahan ini dipisahkan menjadi beberapa line atau jenis produk keju kraft. Seperti yang kita ketahui, keju Kraft yang ada di pasaran saat ini kan sudah cukup banyak jenisnya, misalnya kraft single, kraft bakery, ataupun kraft cheddar.
Setelah proses pemasakan, pengolahan keju dilanjutkan dengan proses cooling atau pendinginan. Waktunya pun nggak sama antara jenis keju yang satu dengan yang lainnya, semakin besar ukuran keju, semakin lama juga membutuhkan proses pendinginan. Setelah itu, keju pun mulai dikemas sesuai dengan ukuran atau jenisnya.
Khusus untuk keju kraft jenis slice, ternyata setelah keju dikemas dengan feeling atau lapisan plastik, keju slice ini diberikan gas Co2 dan nitrogen yang berfungsi untuk mengusir oksigen sebagai sumber mikroba di dalam plastik. Dengan begitu, bisa dipastikan kalau dalam kemasan keju kraft single akan terbebas dari jamur.
Setelah keju dikemas dalam berbagai ukuran, hasil produksi akan melalui proses sensory evaluation. Tahapan ini sample keju akan dites lebih dulu untuk mengetahui apakah keju yang telah diproduksi sudah layak dan memenuhi standar untuk dipasarkan. Dalam tahapan proses quality system ini yang dilakukan setiap hari ini, petugas nggak cuma melakukan uji coba flavor keju saja, lho. Pengecekan grating, appearence, color, saltiness, consisitency juga sangat diperhatikan. Kalau tidak sesuai dengan standarnya, keju ini pun tidak akan dipasarkan dan akan diolah kembali.
Ternyata tahapan pengolahan keju Kraft benar-benar panjang. Kalau begini saya jadi tambah yakin kalau memilih makanan ataupun keju olahan memang nggak boleh sembarangan. Selain memperhatikan rasa dan kandungnnya, proses pengolahan wajib diperhatikan. Mungkin kalau boleh diibaratkan jangan sampai kita membeli kucing dalam karung. Setuju nggak, Mommies?
Share Article
COMMENTS