banner-detik
PREGNANCY

Membersihkan Payudara Agar Asi Lancar

author

Myra Anastasia03 Apr 2014

Membersihkan Payudara Agar Asi Lancar

Ketika saya sedang hamil anak pertama, beberapa tahun lalu, salah seorang tante saya memberikan kiat agak ASI bisa keluar lancar setelah melahirkan.

Tante : "Selama hamil, suka massage payudara, gak?"

Saya : "Ya, paling sendiri aja pas lagi mandi."

Tante : "Kalau putingnya suka dibersihin? Pake air hangat, cutton bud dan baby oil?"

Saya : "Gak pernah, sih. Tapi, memang harus, ya?"

Tante saya lalu menjelaskan, ketika hamil, puting terlihat berkerak. Menurut tante saya, kalau kerak-keraknya tidak rajin dibersihkan, kerak tersebut akan menebal dan menyulitkan ASI untuk keluar karena menutup pori-pori. Dan, kalau sudah menebal, proses awal menyusui akan menjadi sangat sakit bahkan luka. Saya perhatikan memang terlihat seperti ada kerak putih di puting. Bahkan di beberapa pori-pori, seperti butiran-butiran halus.

Sejak itu, saya mengikuti saran tante. Setiap selesai mandi, saya basuh payudara dengan air hangat. Kemudian, bagian puting dibersihkan menggunakan cutton bud yang telah dioleskan baby oil.

*gambar dari sini

Memasuki trimester ketiga kehamilan, tepatnya di bulan ke-7, payudara saya mulai mengeluarkan air. Bahkan semakin lama semakin deras, hingga baju saya basah dan akhirnya harus memakai breastpad kalau sedang keluar rumah. Kalau di rumah memang saya jarang pakai breastpad. Paling sering ganti baju aja.

Setelah anak saya lahir, ASI saya langsung mengalir dengan sangat deras. Saya pun tidak merasakan kesakitan sama sekali. Mungkin, penyebabnya adalah kiat di atas, ya.

Ketika, hamil ke dua, saya sebenarnya masih menyusui anak pertama. ASI pun masih banyak, tapi saya tetap mempraktikkan kiat tersebut. Hanya saja, karena masih menyusui, saya tidak mengoleskan payudara dengan baby oil. Saya ganti dengan minyak kelapa, buatan mamah mertua saya. Hasilnya pun sama, saya tidak merasakan sakit ketika menyusui anak kedua.

Selamat mencoba!

Share Article

author

Myra Anastasia

-


COMMENTS