Boleh Nggak Sih, Mandi Bareng Anak?

Parenting & Kids

adiesty・06 Nov 2013

detail-thumb

Banyak cara untuk mengajarkan pendidikan seks pada anak. Kalau saya memulainya dengan cara yang paling mudah. Mengajak Bumi mandi bersama.

“Paling nggak, dengan mandi bareng, saya bisa mulai mengenalkan bagian anggota tubuh, termasuk area yang sensitif sekalipun,” pikir saya. Lagipula, saya nggak mau membiasakan Bumi untuk mandi di area yang terbuka dan mempertontonkan auratnya di muka umum. Kalau kebiasaan ini terus berlanjut sampai ia besar, ujung-ujungnya kan repot juga :D

Mungkin ada sebagian Mommies yang berpandangan kalau mandi bareng itu salah satu hal yang tabu untuk melakukan kegiatan ini. Contoh yang paling dekat dialami sahabat saya, Intan. Meskipun usia anaknya, Galang, sama dengan Bumi, 3 tahun, tapi sahabat saya ini merasa was-was kalau mandi bareng anaknya. “Bukannya malu, sih, Dis. Tapi rasanya gimana gitu, deh, kalau Galang lihat kemaluan gue. Lagian, memang nggak apa-apa, ya?” katanya.

Sebenarnya, wajar, sih, yah, kalau timbul rasa malu, was-was, jengah, atau apa pun istilahnya. Hal ini pun  akhirnya menjadi ada yang pro dan kontra soal mandi bareng dengan anak.

*gambar dari sini

Kalau saya sendiri, mungkin karena pada dasarnya perempuan yang sedikit cuek, jadi punya pandangan kalau melakukan mandi bareng dengan anak nggak apa-apa. Apalagi, sekarang Bumi juga masih balita, baru 3 tahun. Kalau Bumi sudah besar, mungkin ceritanya akan beda lagi.

Nah, beberapa waktu lalu, saya pernah berbincang dengan psikolog anak Kancil, Duren 3. Kebetulan nama kami serupa :D Waktu itu, Adisti M.Psi, mengatakan kalau faktor budaya ataupun agama, memang seringkali membuat beberapa Mommies  merasa nggak nyaman jika harus mandi bersama, meskipun dengan anaknya sekalipun.

"Tapi  kegiatan mandi bareng seperti ini sebenarnya penting, lho. Karena merupakan bagian dari pendidikan seks untuk  anak di mana orangtua bisa untuk mengenali anggota tubuh dan perbedaan gender. Salah satu penyampaian yang paling tepat bisa diajarkan lewat mengajak anak mandi bersama. Pengenalan mengenai anatomi tubuh yang bisa meningkat pada alat reproduksi,” ungkapnya.

Menurutnya, anak-anak sudah bisa ikut mandi bareng dengan orang tua sejak usia dini. Misalnya sejak 10 bulan, pada saat si anak sudah bisa berdiri sendiri. Dari sana, Mommies bisa melakukan komunikasi, ibu sudah mulai mengenalkan anggota tubuh. Kalau memang, cross gender, ya jelaskan saja secara detail. Namun, kegiatan mandi bareng ini, tentu saja nggak bisa berlangsung terus menerus. Ada baiknya kegiatan ini dilakukan saat anak masih balita.

Menurut Adisti, lewat aktivitas ini,  anak dapat mengetahui perbedaan antara perempuan dan laki-laki, "Oh, ya, ada hal yang perlu diketahui orangtua saat melakukan mandi bareng dengan anaknya,  karena sama-sama tidak menggenakan pakaian, jangan berpikir kalau si anak akan terangsang, ya.” Pasalnya, timbulnya rangsangan pada anak baru akan ada mereka memasuki usia remaja atau puber.

Lalu Adisti juga mengatakan bahwa saat mandi bersama anak ini merupakan saat yang tepat untuk mengenalkan bagian anggota tubuh yang mana saja yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh. Misalnya, tangan, punggung, kaki yang boleh, sedangkan area sensitif tidak boleh disentuh sembarang orang. Jangan lupa untuk memberi tahu pada anak, bahwa kegiatan mandi bersama ini juga hanya boleh dilakukan dengan orang tertentu saja, seperti Mommies.

“Pengenalan anatomi tubuh dengan cara mandi bareng ini jsutru lebih mudah diterima anak, dibandingkan jika orangtua menjelaskannya dengan bahasa istilah yang justru membuat anak jadi bingung."

Saya pun semakin yakin saat mengikuti seminar Supermoms dengan tema, "Pede Bicara Seksualitas Pada Anak." Waktu itu, Ibu Elly Risman sebagai nara sumber mengatakan sebenarnya tidak ada yang salah jika ingin memandikan anak dengan cara cross gender. Misalnya, ibu memandikan anak laki-laki atau bapak yang memandikan anak perempuannya. Tapi kebiasaan ini memang jangan berlanjut.

"Yah, kalau memang ayah mau memandikan puterinya,  paling nggak sampai usia 7 tahunlah. Jadi, kalau sudah besar seperti itu anak juga akan malu sendiri kalau dimandikan. Baiknya, sih, kalau anak perempuan memang dimandikan sama Ibunya saja," begitu kata Ibu Elly Risman. Lagi pula, Ibu Elly juga mengingatkan kalau sebenarnya anak umur 3,5 seharusnya sudah bisa mandi sendiri, sudah mandiri.

Ada banyak manfaat dari sex education untuk anak, mulai dari mengetahui bagian anggota tubuh dan organ-organ kelamin. Dengan cara seperti ini, anak akan mendapat konsep citra positif sehingga merasa dihargai, dicintai dan anugerah. Selain itu, dengan sendirinya anak pun dapat membentengi diri dari hal-hal negatif.

Meskipun pendidikan seks merupakan salah satu hal PR yang paling sulit buat saya dan suami, tapi kami selalu berusaha memberikan pendidikan seks pada Bumi sesuai dengan kapasitasnya.

Kalau memang ada pertanyaan Bumi yang aneh-aneh, meskipun susah dan bikin bingung, kami selalu berusaha menjelaskan dengan kata-kata yang mudah dimengerti. Kami berusaha untuk menjelaskan dengan jujur dan menggunakan kata yang benar, ini yang terpenting.

Seperti yang dikatakan Ibu Elly Risman ataupun Adisti, untuk urusan mandi bersama Bumi, saya pribadi juga akan membatasinya. Secuek-cueknya saya, sekarang saja sudah ada perasaan malu kalau sedang mandi dengannya. Kalau pengalaman Mommies yang lain, bagaimana?