banner-detik
PARENTING & KIDS

Motherhood Monday: Indah Juli, "Nggak Salah Kenalkan Internet Sejak Dini"

author

adiesty21 Oct 2013

Motherhood Monday: Indah Juli, "Nggak Salah Kenalkan Internet Sejak Dini"

Buat para blogger, khususnya yang tergabung dengan KEB (Komunitas Emak Blogger) tentu sudah mengenal dengan sosok perempuan bernama Indah Juli ini, yah. Maklum ibu dari tiga orang anak ini memang aktif nge-blog dari zaman 'baheula', ia juga salah satu penggagas lahirnya KEB.

Yuk, simak obrolan saya bersama Mbak Indah, siapa tahu banyak insight yang bisa Mommies dapatkan seperti yang saya rasakan...

Ceritain dong, awal mula berdirinya KEB?

Hmmm, awalnya emak2blogger ini merupakan grup emak blogger di Blackberry Messanger (BBM). Lalu, salah seorang member emak blogger yaitu Mira Sahid (www.mirasahid.com), yang merasa kalau member di BBM hanya terbatas 30 orang, dan sering BB sering hang akibat aktivitas yang super aktif di grup, berinisiatif membuat grup emak2blogger di Facebook. Lalu, Mira menawarkan saya, Sary Melati dan Nike Rasjid, untuk bergabung di grup tersebut kemudian kami berempat yang pertama kali menjadi admin atau pengurus di grup tersebut. Resminya Kumpulan Emak Blogger (KEB) berdiri pada tanggal 18 Januari 2012. Setahun setelah berdiri, dengan mundurnya Nike Rasjid dari kepengurusan KEB, maka kami berinisiatif menambah pengurus atau admin yang di KEB disebut dengan Makmin, yaitu sebanyak 5 orang. Kepengurusan KEB pun terbentuk yaitu terdiri dari Board yaitu Founder: Mira Sahid. Saya dan Sary Melati merupakan co-founder KEB. Kemudian ada Bendahara yang disebut Makjurbay, ada Maklin yang mengurusi event dan PR Offline KEB, ada Makmin Cuap-cuap yang menangani Sosial Media KEB, ada Makmin Gambar yang menangani design dan Creator, serta Maksekdes atau Sekretaris.

Hal apa, sih, yang menggerakan Mbak dan teman-teman menggagas KEB ini?

Saya dan Mira sebelum aktif di emak2blogger, lebih dulu terlibat di komunitas blogger yang lain yaitu Komunitas Blogger Bekasi. Sary tidak terlibat di komunitas blogger mana pun, sedangkan Nike Rasjid aktif di komunitas Wongkito, Palembang. Di komunitas yang kami ikuti itu, membernya campur. Blogger laki-laki dan perempuan.

Yang namanya perempuan, kadang butuh komunikasi antar sesama perempuan terutama masalah-masalah perempuan seperti pekerjaan, rumah tangga, anak bahkan kesukaan atau hobi. Blogger perempuan itu ternyata banyak dan lebih aktif menulis. Nyaris hampir setiap hari, perempuan-perempuan ini suka menulis di blog. Dan, dengan niat mengobarkan semangat menulis di blog untuk para perempuan, maka terbentuklah Kumpulan Emak Blogger ini.  Kami ingin, melalui tulisannya di blog, para perempuan yang menjadi member KEB rutin berbagi, baik informasi, pengetahuan yang dimiliki, motivasi, inspirasi, atau pun karya. Ibaratnya, KEB itu dari perempuan dan untuk perempuan. Tagline KEB: Inspirasi Perempuan. Kami ada untuk berbagi.

Sekarang KEB sudah tersebar keberapa kota atau daerah mana saja, Mbak?

Alhamdulillah, sekarang member KEB sudah mencapai 1250 orang perempuan, yang ngeblog aktif dan tersebar di daerah-daerah di Indonesia seperti Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Madura, Bojonegoro, Sidoarjo, Medan, Pontianak, Makassar, Samarinda, bahkan ada yang tinggal di Papua, dan luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Korea, Irlandia, Ruwais, Jeddah, Jepang, Amerika Serikat, Kanada dan negara Eropa lainnya.

Ada kegiatan reguler nggak bersama KEB?

Ada beberapa kegiatan yang rutin dilakukan KEB, yang pertama Emak of The Month (EoTM) yaitu seorang member emak2blogger yang dipilih oleh Board dan Makmin setiap bulannya, karena aktivitasnya di grup KEB baik offline dan online. Lalu ada kelas belajar Online seperti Kelas Belajar Online Blogging, Kelas Belajar Online Editing, dan Kelas Belajar Online Menulis Fiksi. Event paling besar adalah Srikandi Blogger. Alhamdulillah, tahun 2013 KEB sukses menyelenggarakan Srikandi Blogger 2013, dan tahun 2014 nanti Insya Allah akan berlangsung pemilihan Srikandi Blogger 2014. Siapa pun bisa menjadi Srikandi Blogger, tidak hanya member emak2blogger yang sudah menikah, bahkan yang belum menikah atau single parents pun selama layak dan pantas, aktif di KEB, bisa menjadi Srikandi Blogger dari Kumpulan Emak Blogger.

Apa saja, sih, keuntungan bagi ibu-ibu yang gabung dengan KEB ini?

Keuntungannya apa ya, susah juga kalau ditanyakan ke saya secara pribadi, karena yang merasakan adalah para member KEB. Tapi kalau boleh bicara jujur, banyak keuntungan yang didapat setelah bergabung dengan emak2blogger. Pertama, menambah teman, networking, yang bahkan dari pertemanan dunia maya itu bisa menjadi pertemanan di kehidupan nyata. Mendapat banyak ilmu seperti membuat blog yang cantik, mengedit tulisan sendiri agar enak dibaca, belajar memasak, dan lain-lain. Karena seperti yang saya bilang tadi, mayoritas member emak blogger senang berbagi. Yang penting juga, member emak2blogger itu bukan hanya emak-emak atau ibu atau perempuan yang sudah menikah. Selama dia berjenis kelamin perempuan dan suka nge-blog, boleh menjadi member emak2blogger.

Ke depannya KEB  ini mau di bawa ke mana? Ada visi tertentu nggak, sih, Mbak?

Hahahaha, visi tertentu apa ya. Visi KEB adalah ingin setiap perempuan di Indonesia ini menulis, berbagi cerita, berbagi motivasi, atau menjadi inspirasi bagi perempuan lainnya. Karena dengan menulis, kita akan meninggalkan rekam jejak kehidupan, yang pasti akan berguna untuk siapa saja, khususnya buat keluarga, anak dan sanak saudara.

Sebagai salah satu ibu yang dunianya bisa dibilang nggak bisa jauh-jauh dari dunia maya dan gadget, kebiasaan ini tentu bisa “tertular” sama anak-anak, dong, ya?

Hehehe, iya nih, bisa dibilang hidup saya tiada hari tanpa gadget dan online internet. Kebetulan juga, saya bekerja freelancer yang berhubungan dengan internet. Anak-anak sekarang ini sudah pintar-pintar, orangtuanya tidak mengenalkan kepada dunia maya dan gadget, mereka bisa dapatkan dari teman. Orangtua jaman sekarang harus lebih pintar dari anaknya. Kebetulan saya dan suami sepaham dalam masalah teknologi digital, dan sepakat tidak ada salahnya mengenalkan anak-anak pada dunia maya dan gadget sedari mereka kecil.

Hal ini saya dapat dari pola pendidikan orangtua saya dahulu. Buat orangtua saya, yang penting kami tahu dan setelah tahu bisa memutuskan sendiri baik atau tidaknya. Misalnya, dulu saya penasaran dengan apa sih itu diskotik, lalu Mama dan Bapak almarhum mengajak saya ke diskotik untuk tahu seperti apa itu. Dari pada saya sembunyi-sembunyi pergi ke diskotik dan bisa jadi membahayakan. Begitu juga saya terhadap anak-anak. Karena saya sering “internetan” dan memiliki gadget, ketiga anak perempuan saya sudah kenal dengan internet dan gadget  sejak mereka kecil. Seperti sekarang ini, si bungsu kami, Tiominar,  4 tahun sudah bisa main tablet :D

Meskipun bisa dibililang Mbak Indah dan suami memberikan kebebasan untuk anak-anak, tapi tetap ada peraturan tertentu yang disepakati nggak? Apalagi kalau ingat banyak juga hal minus kalau anak-anak terlalu bebas dengan gadget ataupun internet?

Nah, ini yang penting. Meski membebaskan anak-anak mengenal internet dan gadget sedari kecil, namun saya dan suami sepakat untuk tidak memberikan atau membelikan gadget untuk anak-anak. Walau untuk anak saya yang paling besar pun, yang berumur 13 tahun, saya belum membelikan gadget untuk dimilikinya sendiri. Kebetulan juga Taruli, si sulung, yang bersekolah di Pondok Pesantren Assalaam, dan Kayla si tengah, bersekolah di sekolah yang melarang membawa gadget ke sekolah.

Saya dan suami menekankan bahwa gadget adalah barang mewah yang baru bisa mereka miliki setelah mereka mempunyai penghasilan sendiri. Atau, ketika mereka sudah lebih besar (SMA atau kuliah), yang sudah lebih mengerti arti tanggungjawab dalam memiliki sesuatu.

Begitu pun dengan online di internet. Di rumah, kami berlangganan internet unlimited, sehingga bisa online kapanpun. Tetapi, anak-anak kami berikan batasan waktu untuk berlama-lama di depan PC atau laptop. Kebetulan pula, anak-anak bersekolah sampai sore hari, dan mengikuti satu kursus di luar sekolah. Waktu mereka yang luang untuk bermain internet sepuasnya adalah hari Sabtu atau Minggu.

Risikonya? Gadget yang kami miliki dipergunakan juga oleh anak-anak, dan jangan heran kalau isi gadget saya dan suami penuh dengan games dan segala hal berbau Korea, karena ketiga anak perempuan saya adalah penggemar Korea, terutama Kpop-nya.

Kami pun harus mengalah ketika anak-anak ingin bermain dengan gadget atau online internet di PC atau laptop milik orangtuanya. Hehehe, kadang sebel sih, tapi itulah risiko menjadi orangtua. Jika ingin yang terbaik buat anak-anak ya harus rela berkorban, termasuk untuk urusan internet dan gadget.

------

Saya setuju banget, nih, dengan apa yang dibilang Mbak Indah di atas. Meskipun kita sebagai orangtua memberikan kebebasan untuk anak, tapi tetap saja harus ada peraturan yang harus disepakati bersama. TFS, ya, Mbak Indah...

 

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS