Rumah Baru Si Sabut Cuci

Product Review

vanshe・01 Jul 2013

detail-thumb

Pada event Mommies Daily bertajuk “Food for Toddler: Safe & Nutritious”, saya mendapatkan pemahaman mengenai pentingnya menyajikan makanan yang aman sekaligus bergizi bagi balita. Mas Arief T Nur Gomo STP, Msi selaku narasumber, memaparkan pentingnya faktor keamanan dan higienitas dalam penyajian makanan.

Mengapa demikian? Karena makanan bergizi saja tidak menjamin pertumbuhan dan perkembangan balita dapat optimal. Kontaminasi terhadap makanan, jika tidak dicegah, akan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak-anak kita.

Makanan, selain sangat bermanfaat bagi tubuh, namun mudah terkontaminasi oleh berbagai bahan yang berbahaya.

Kontaminasi makanan dapat disebabkan oleh tiga hal, yaitu

  • Cemaran fisik: Packaging yang buruk, pengolah makanan tidak higienis, perusakan bahan makanan oleh binatang, dsb.
  • Bahan kimia: Penggunaan bahan plastik yang tidak food grade, bahan makanan mengandung pestisida, cemaran logam berat, dsb.
  • Mikroba: Makanan tidak diolah dengan tepat sehingga bakteri berkembang biak.
  • Pencemaran yang tidak kasat mata dan karenanya sering luput dari perhatian kita, adalah cemaran mikroba.

    "Mikroba adalah mahkluk hidup yang sangat kecil yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Mikroba dapat menguntungkan manusia, misalnya dalam proses fermentasi seperti dalam pembuatan tempe, oncom, atau tape. Namun mikroba juga dapat merugikan, seperti mikroba pembusuk dan patogen. Mikroba pembusuk adalah mikroba yang dapat menguraikan bahan sehingga menjadi busuk, misalnya busuknya bahan pangan. Mikroba patogen adalah mikroba yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia seperti bakteri tbc, tifus, disentri, kolera dan sebagainya." (dikutip dari sini)

    Mikroba dapat tumbuh dengan baik pada bahan yang lingkungan lembap dan hangat.

    Di dapur kita, salah satu benda yang berperan besar dalam 'menjangkiti' alat pengolah makanan dengan mikroba adalah sabut cuci piring. Jumlah bakteri, jamur, dan kapang yang ada pada sabut cuci sangat tinggi jika sabut cuci dibiarkan dalam keadaan basah. Sabut cuci adalah tempat pertumbuhan ideal bagi mikroorganisme berbahaya seperti virus dan bakteri patogen. Hasil penelitian bahkan menunjukkan bahwa sabut cuci bahkan lebih kotor daripada dudukan toilet!

    Kebetulan, Command mengeluarkan produk tempat sabut cuci. Alat ini menjaga sabut cuci tetap kering, sehingga dapat mencegah pembiakan bakteri. Saya sendiri telah menggunakannya di dapur. Sebelumnya, saya menaruh sabut cuci dalam wadah berupa mangkuk kecil, dan sabut cuci dibiarkan dalam keadaan basah. Tentunya saya belum tahu kalau hal itu ternyata mendukung pembiakan bakteri yang sangat cepat. Selain itu, sabut cuci menjadi tidak awet, dan wadahnya lama-kelamaan menimbulkan bau yang tidak sedap.

    Setelah event MD tersebut, saya memasang tempat sabut cuci Command di dapur. Dapur saya, sink berada di bawah jendela, maka saya menempelkan tempat sabut cuci di dinding sink. Saya memasangnya sesuai instruksi pada kemasan tempat sabut cuci, dan hasilnya ia terpasang dengan kokoh.

     

    Kini, setelah mencuci piring, sabut cuci saya bilas dan cuci dengan sabun agar sisa makanan hilang dan tidak menempel. Lalu sabut cuci diperas dan diletakkan di dalam tempat sabut cuci Command. Ternyata benar saja, setelah menggunakan tempat sabut cuci Command, sabut cuci terjaga dalam keadaan kering. Selain berperan dalam faktor higienitas, tempat sabut cuci ini juga membuat dapur lebih rapi. Cukup dipasang di dinding dapur, dan tampilannya lebih stylish karena tidak ada lagi wadah basah dan berbau tidak sedap untuk menaruh sabut cuci piring.

    Jadi, tunggu apalagi, Mommies? Mari segera gunakan tempat sabut cuci Command agar sabut cuci dan alat-alat pengolah makanan kita menjadi lebih higienis :)

    Gambar dari Facebook page Command Indonesia https://www.facebook.com/CommandIndonesia