Survei Sekolah Dasar Di Jakarta Timur -2

School Review

irasistible・19 Feb 2013

detail-thumb

Yap, survei saya tak berhenti di 3 sekolah saja.  Di bawah ini ada 3 SD berbasis Islam lagi yang saya survei:

  • SDIT Segar Amanah
  • http://www.segaramanah.vacau.com/

    Jl. Naga Raya RT. 08 RW. 13 No.20

    Kp. Tegal Amba Duren Sawit

    Jakarta Timur

    Telp. 021-86600410

    Fax. 021-8620295

    E-mail: segaramanah@gmail.com

    Hasil browsing di berbagai forum ibu-ibu, saya menemukan SD ini. Namanya lucu, ya, begitu juga lambang sekolahnya. Jadi gemes, deh #salahfokus

    Setelah saya Googling, saya menemukan prinsip dasar pendidikan mereka, sebagai berikut:

    1.Sekolah adalah rumah kedua bagi anak

    2.Guru adalah sahabat dan teladan bagi anak di sekolah

    3.Setiap anak itu unik dan berbeda

    Dan sekolah ini menerapkan metode inklusi, alias anak-anak berkebutuhan khusus seperti autis bisa belajar bareng, dengan didampingi shadow teacher atau guru pembantu.

    Wah, boleh juga, ya. Akhirnya saya pun menelepon dan berikut hasil perbincangan saya dengan Bu Tuti yang menerima telpon saya:

    1. Jam sekolah: pukul 07.00-13.15 untuk semua kelas. Untuk anak kelas 1 SD semester 1, sekolahnya masih dalam tahap adaptasi jadi cuma belajar sampai pukul 11.30.

    2. Jadwal sekolah: Senin-Jumat. Sabtu diisi dengan kegiatan seperti Pensi dan seminar untuk ortu.

    3. 1 kelas maksimal 15 anak dengan 1 guru.

    4. Kurikulum: diknas ditambah dengan muatan lokal yakni agama, bahasa Inggris, Bahasa Arab, Science, Social Studies.

    5. Sekolah tidak ingin membebani siswa dengan banyak PR. Namun tetap ada tugas yang berguna untuk memotivasi anak untuk belajar dan mengulang pelajaran di sekolah.

    7. Pas ditanya tes masuk, Bu Tuti bilang nggak ada. “Kami menyebutnya penyesuaian.” Bentuknya seperti main-main atau trial. Anak dikumpulkan dalam kelas, lalu diberi mainan/peralatan seperti di TK yang memperlihatkan kemampuannya mengenal huruf dan angka. Kalau anak tidak mood/ngambek, trial akan dilakukan sendirian. Semua tergantung kondisi dan kesiapan anak.

    8. Apakah calistung wajib? Bu Tuti bilang, sebenarnya dia sendiri agak bingung karena pemerintah melarang sementara banyak sekolah yang mewajibkan. Namun berkaca dari anaknya sendiri yang jadi murid SD Segar Amanah, dia bilang, calistung tidak terlalu dipentingkan di sekolah ini. “Anak saya waktu masuk SD ini baru bisa mengenal huruf saja dan belum lancar membaca. Namun lama kelamaan ia bisa fasih membaca, nilai-nilainya juga membaik,” kata Bu Tuti.

    9. Biaya naik 2 tahun sekali, rata-rata naik 5-15%. Biasanya yang naik adalah bulanan dan uang tahunan. O, ya, biaya di bawah ini diambil dari tahun ajaran 2012/2013:

  • formulir: Rp 150.000
  • uang pangkal: Rp 6 juta
  • SPP Rp 350.000/bulan
  • tahunan: Rp 1.850.000 (termasuk field trip, kesehatan, dll)
  • seragam: Rp 300.000
  • buku: nanti akan diberitahu (kelas 1 kemarin sih kena Rp 350.000)
  • tambahan POMG/komite sekolah: Rp 40.000/bulan (untuk kegiatan yang melibatkan orangtua. Kalo ada sisa, uang akan dikembalikan ke anak dalam bentuk barang)
  • Ada jemputan (penting buat working moms, nih)
  • Saya juga sempet tanya-tanya soal seminar dan pelatihan dengan Yayasan Buah Hati. Apakah memang ada kerjasama antara sekolah dengan yayasan? Kata Bu Tuti, ternyata owner Segar Amanah aktif di yayasannya Bu Elly itu. Jadi dia mungkin ingin menularkan ilmu parenting kepada ortu siswa-siswinya.

  • SDIT Ar Ridho Pondok Kelapa
  • Kebetulan rumah seorang saudara terletak tidak jauh dari SD ini. Jadi saya pun tergelitik untuk meneleponnya. Ini hasil perbincangan saya di telepon dengan seorang ibu guru, ya:

    1. Persyaratan: berusia 5 tahun 9 bulan di bulan Juli tahun berjalan

    2. Tes masuk: akademis (calistung) dan psiko test

    3. Setiap kelas terdapat 30 orang dengan 2 guru (kelas 1 SD)

    4. Kurikulum: 100% diknas, namun ditambah dengan muatan lokal yakni Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Al Quran dan Komputer

    5. Jam Sekolah: 06.30 – 13.30 WIB

    6. Biaya:

    Formulir Rp 300.000

    Uang pangkal Rp 10.450.000 (seragam, kegiatan, buku paket)

    Uang gedung minimal Rp 2.750.000 (di atas jumlah itu boleh)

    SPP Rp 650.000

    Ibu guru yang menerima telepon saya enggan berbicara lebih banyak dan meminta saya untuk datang langsung ke SDIT Ar Ridho agar saya mendapatkan gambaran lengkap tentang sekolahnya. Untuk biaya saja, tadinya ia tidak mau memberitahu, lho. Tapi begitu saya menyebutkan nama sekolah anak saya saat ini, baru, deh, ia menjawab.

  • SDIT Ibnu Sina
    • http://sdit.ibnusina.com/

      Jl. Madrasah, Duren Sawit Jakarta Timur

      8630504/94948611

      Kalo dari jarak sih, ini sekolah paling dekat dari rumah. Tapi lokasinya berada di dalam jalan yang cukup sempit. Jadi dari pinggir jalan raya, kita masih harus masuk cukup jauh lagi.

      O, ya, berikut hasil tanya-tanya saya, ya:

      1. Pendaftaran dibuka dari 1 Desember - 31 Maret.

      2. Setiap kelas ada  25 orang anak, dengan dua orang guru plus 1 orang guru bilingual. Setiap tahunnya SD ini hanya menerima 2 kelas saja, atau 50 orang siswa.

      3. Kurikulum: diknas dan pengembangan dengan muatan lokal yakni Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Tahfiz, Qiroati.

      4. Yang dimaksud bilingual adalah untuk pelajaran matematika dan science.

      5. Persyaratan masuk: lulus psikotest (tidak ada tes calistung dan akademis). Sehingga, usia tidak berpengaruh asalkan anak lulus psikotest. SDIT Ibnu Sina juga tidak mewajibkan calon siswanya untuk lulus dari TK/PAUD terlebih dahulu.

      Sesudah lulus psikotest, akan ada interview dengan orang tua.

      6. Biaya:

      Formulir gratis

      Biaya tes Rp 385.000

      Uang pangkal Rp 11.750.000 (termasuk (buku, seragam, asuransi siswa setahun, kegiatan tahunan dan infak gedung)

      SPP Rp 450.000/bulan

      POMG Rp 120.000/tahun

      Bilingual Rp 75rb

      7. Waktu sekolah: pukul 06.30-14.30 WIB (Senin – Jumat)

      Sabtu libur

      8. Ekskul: pramuka, taekwondo, english club, science club, marawis, teater, nasyid, futsal, mewarnai dan menggambar

      Sudah cukupkah? Belum, dong! Saya juga survei ke SD dengan basis umum dan Katolik. Tunggu hasil survei saya di artikel sore nanti, ya.

      *foto dari situs sekolah