banner-detik
FINANCIAL WELLNESS

Money Talks: Pension and Health

author

Reliza Arifiani30 Jan 2013

Money Talks: Pension and Health

Masa pensiun adalah masa yang kadang tidak kita pikirkan karena kita menanggap waktu pensiun itu masih lama lagi. Tidak bosan-bosannya saya mengingatkan bahwa semakin cepat kita memulai maka ‘beban’ investasi kita semakin ringan. Selain itu, dengan mulai menghitung dana untuk kebutuha masa pensiun sekarang, kita bisa tahu angka yang nantinya harus kita siapkan, dan biasanya nominalnya relatif besar. Mengetahui nilai yang sebenarnya ini tentunya akan memacu kita untuk segera mempersiapkannya.

*gambar dari sini

Untuk kali ini, fokus saya adalah membahas kebutuhan dana kesehatan di masa pensiun.  Sebenarnya alternatif untuk memenuhi kebutuhan dana kesehatan adalah dengan  membeli asuransi atau mempersiapkan sendiri. Seperti kita ketahui, ketika masa pensiun (klik di sini untuk menghitung Dana Pensiun), maka proteksi kesehatan yang biasanya kita dapatkan sebagai fasilitas kantor harus kita beli dengan menggunakan uang sendiri.  Saat ini, premi tahunan dari asuransi kesehatan untuk  umur di atas 55 tahun relatif masih mahal. Untuk umur 55 tahun, jika ingin mendapatkan fasilitas rawat inap kamar kelas 1, maka premi yang harus dibayarkan adalah sekitar Rp 8 juta per tahun nilai saat ini.  Diluar rawat inap, kita pun harus mempersiapkan sendiri biaya-biaya yang kita keluarkan untuk rawat jalan.

Alternatif kedua adalah yang menyiapkan dana kesehatan untuk masa pensiun nanti.  Sama dengan tujuan finansial lainnya, yang perlu kita lakukan untuk mempersiapkan dana pensiun ini adalah berapa besar menghitung dana kesehatan pensiun tersebut. Berikut adalah langkah-langkah perhitungannya:

  • Menentukan besar biaya yang disiapkan nilai saat ini.
  • Untuk menentukan besar biaya saat ini adalah, kita mengambil perkiraan biaya yang akan kita habiskan jika kita harus dirawat (inap) di RS cukup lama. Misalnya saja, dalam setahun kita perkirakan biaya yang kita habiskan di kamar yang sesuai dengan keinginan kita. Misalnya saja perkiraan jika kita harus dirawat di RS dalam waktu yang cukup lama dalam setahun untuk kamar kelas satu adalah Rp 250 juta.  Maka itu biaya yang kita siapkan.

    Namun, jika merasa mempersiapkan dana kesehatan pensiun untuk satu tahun saja tidak cukup, maka kita ingin menambah dana yang kita siapkan menjadi 2 tahun. Sehingga dana yang kita siapkan adalah Rp 500 juta.

  • Menghitung biaya yang dibutuhkan nanti dan jumlah investasinya
  • Setelah menentukan biaya yang disiapkan, maka kita ingin tahu nilainya nanti pada saat kita pensiun di umur 55 tahun.  Contoh saja, jika sekarang umur kita 30 tahun, maka dana kesehatan pensiun ini harus sudah siap 25 tahun dari sekarang. Jadi, dengan asumsi inflasi 10%,  dana yang sekarang nilainya Rp 500 juta ini akan menjadi Rp 3,63 milyar pada saat pensiun nanti. Angkanya memang cukup besar.

    Angka Rp 3,63 milyar ini memang angka yang bukan mudah untuk dikejar, sepertinya. Namun karena waktunya masih 20 tahun lagi, maka investasi bulanannya bisa di tempatkan ke produk yang resikonya relatif tinggi, yaitu reksadana saham. Reksadana saham ini bisa memberikan imbal hasil rata-rata 25% per tahun.

    Kalau begitu, berapa investasi bulanan yang harus dilakukan jika kita memulainya dari umur 30 thn?  Nilainya jauh lebih kecil dibandingkan apa yang akan kita dapatkan nanti, yaitu Rp 150 ribu rupiah.

    Jadi, para mommies, walaupun dana yang akan kita perlukan sangat besar, tapi saya rasa Rp 150 ribu per bulan adalah angka yang wajar, yang bisa para Mommies sisihkan setiap bulannya dari pendapatn yang dimiliki.  Selamat mencoba!

    *Penulis, Reliza Arfiani (Icha- @relizakodri) adalah Planer di QM Financial. Icha menyelesaikan S1 di Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Indonesia. Kemudian meneruskan S2 di International University of Japan di Niigata, Jepang.

     

    Share Article

    author

    Reliza Arifiani

    Reliza Arfiani (Icha) adalah Planer di QM Financial. Icha menyelesaikan S1 di Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Indonesia. Kemudian meneruskan S2 di International University of Japan di Niigata, Jepang.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan