banner-detik
PARENTING & KIDS

What I've Learned From My Parents

author

amiecumi14 Jan 2013

What I've Learned From My Parents

Orangtua saya bisa dibilang cukup otoriter. Dari kecil saya diajarkan untuk harus nurut pada segala nasihat dan perkataan mereka tanpa adanya alasan kenapa. Kalau saya mencoba bertanya kenapa, mereka hanya bilang, "Kalau kata mama/papa nggak boleh, ya, gak boleh."  Alhasil komunikasi saya dengan orang tua jadi tidak bagus karena cenderung berjalan satu arah. Hal ini memang sempat sedikit "membaik" ketika saya beranjak dewasa dan menikah. Namun akhir-akhir ini kelihatannya "kambuh" lagi karena saya meminta mereka mengasuh Sachiko saat saya kerja.

gambar dari sini

Saya, sih, tidak sepenuhnya menyalahkan mereka, toh, mereka pasti bertindak seperti itu karena memang mereka lebih punya pengalaman dari saya. Hanya saja, ada beberapa hal yang coba saya komunikasikan kepada mereka  (terutama mengenai pola asuh) namun selalu ditolak mentah-mentah. Yang lebih "jleb" lagi ketika mereka bertindak "diam-diam" di belakang saya. Berkat ilmu yang saya dapat dari milis, forum dan berbagai website serta artikel parenting, saya dan suami memutuskan untuk memberikan ASI kepada Sachi. Saya tentu langsung mengomunikasikan hal ini sejak saya masih hamil. Saya kira mereka akan mendukung penuh dan mendengarkan berbagai "ilmu" yang telah saya dapatkan.

Ternyata kenyataannya ... Sachi pernah diam-diam diberikan sufor oleh orangtua saya. Jangan ditanya gimana perasaaan saya pas tahu hal itu.  Sakit hati, sih, pasti. Marah apalagi. Tapi di sisi lain mereka mungkin memberikan sufor karena kurangnya edukasi tentang ASI. Saya coba bicarakan baik-baik dengan mama, eh, beliau malah defensif dan berkata nggak pernah dikasih sufor. Padahal semalam saya baru menemukan botol Sachi di bak cuci piring dengan sedikit sisa sufor di dalamnya. Saya juga sudah coba mengomunikasikan hal tersebut kepada orangtua saya, tapi saya merasa mereka masih menganggap saya anak bau kencur yang gak tahu apa-apa.

Dari kejadian tersebut saya akhirnya belajar untuk mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain, terutama untuk Sachi nanti! Sudah bukan zamannya lagi orangtua hanya melarang sesuatu karena mama atau papa tidak memperbolehkannya. Apalagi jaman sekarang anak-anak cenderung lebih kritis, jadi sebagai orangtua mau nggak mau memang kita harus siap alasan mengapa mereka tidak diperbolehkan main game lama-lama atau mengapa mereka tidak boleh sering makan junkfood. Repot? Repot yang menyenangkan pastinya! Namun paling tidak saya sudah berusaha mengajarkan Sachi cara berkomunikasi yang baik sejak dini. Ya, kan?

Share Article

author

amiecumi

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan