banner-detik
KINDERGARTEN

Tentang Belajar Membaca (Lagi)

author

puandinar27 Nov 2012

Tentang Belajar Membaca (Lagi)

Beda dengan Aira, kelas TK A akhir Aidan sudah mulai lancar membaca. Saya yang ngajarin? Antara ya dan tidak. I sure can't take all the credits about this reading thing.

Aidan sekolah di sekolah yang ideal, menurut saya. Dari awal sekolah ini menyatakan bahwa mereka tidak akan memaksa anak untuk belajar membaca, jika masa pekanya belum muncul. Belajar membaca itu tidak apa-apa, asal cara dan waktunya tepat. Pastinya anak tidak boleh dipaksa. Jadi yang pertama dilakukan adalah menstimulasi agar masa peka anak untuk belajar membaca muncul. Dengan apa? Kegiatan bercerita. Setiap hari 1 anak kebagian jadwal cerita, boleh dari buku, foto, gambar. Kebanyakan tentunya dari buku. Mereka biasanya udah dibacain dulu sama ibunya di rumah, untuk latihan. Anak-anak ini awalnya pasti hanya 'baca gambar' karena belum bisa baca, yang penting adalah membuat anak suka buku dan bercerita dulu. Selain itu anak diperkenalkan sama tulisan namanya dulu. Mulai dari absen kelas, kantung perlengkapan mereka, dan barang-barang di kelas, semua diberi label dengan nama mereka. Di rumah saya juga memperkenalkan huruf-huruf nama Aidan. Tapi nggak pernah lebih jauh dari situ.

Sampai suatu hari Aidan keukeuh minta dibelikan buku belajar baca kayak di sekolah. Ternyata sudah mulai dikenalkan untuk belajar membaca di kelas, tapi karena takut terulang tragedi belajar baca sampai nangis macam Aira, saya abaikan saja. Saat ambil rapor semester pun saya ditunjukkan oleh Bu Guru, sampai halaman mana Aidan membaca di kelas. Saya nganga, anak saya sudah mulai bisa baca, dan saya nggak ngeh. Haha. Jadi, rupanya anak yang sudah tertarik dibolehkan mulai belajar, yang belum mau, ya, nggak apa-apa. Di halaman-halaman buku belajar itu ada nama tiap anak, menandakan ia sudah sampai mana. Tentunya beda-beda, karena masa peka tiap anak pasti beda. Bu Guru bilang, kalau Aidan sudah minta, yang diajarkan saja di rumah, pakai buku yang sama. Jadi di rumah tinggal nerusin yang di sekolah, begitu seterusnya. Sebentar saja setiap kali belajar, jangan lama-lama. Kalau lagi gak mau, ya, sudah.

Jadi, saya belilah buku yang sama seperti di sekolah, disebutnya buku abacaga. Ternyata buku itu mudah sekali dipakai belajar membaca, atau memang Aidannya yang sudah berminat jadi proses belajar jadi mudah. Tiap malam saya tanya di sekolah sudah sampai mana, lalu kita lanjutkan halaman berikutnya. Nggak pernah lebih dari 2 halaman. Ini pun seringnya Aidan yang minta, bawa-bawa buku abacaga sebelum tidur, kadang-kadang saya yang suka malas (ibu pemalas, jangan ditiru). Sampai pertengahan semester berikutnya, Bu Guru bilang boleh coba langsung ke buku cerita saja, nggak usah nunggu buku abacaga tamat, karena dasarnya Aidan sudah bisa, belajar 'ng' atau 'ny' sekalian langsung di buku cerita saja. Saya coba baca buku cerita anak-anak, tapi kebanyakan terlalu panjang, Aidan sudah bosan duluan. Akhirnya saya beli buku cerita Gafa. Saya tidak ikut les baca di Gafa, hanya beli buku-buku ceritanya saja, karena memang enak sekali dipakai belajar membaca. Mulai dari yang kosa katanya mudah dan kalimatnya pendek, terus, terus sampai makin sulit. Aidan senang sekali, berasa sudah bisa baca 1 buku sendiri, padahal memang pendek banget. Yang penting si anak bangga, tambah senang belajar baca.

Jadi begitu lah, di awal TK B Aidan sudah tinggal ngelancarin saja dalam membaca, dan dia senang belajar membaca. Kesimpulan saya tetap sama, membaca itu nggak perlu les. Jangan khawatir kalau anak lain sudah lancar baca di TK sementara anak kita belum. Karena masa peka tiap anak berbeda, pada waktunya anak pasti bisa baca. Jangan dipaksa, nanti dia malah nggak suka baca. Saya bisa nangis guling-guling kalau sampai anak saya tidak suka membaca, padahal suka baca itu amat membantu dalam proses mereka belajar nantinya. Buat saya yang penting bukan seberapa dini anak bisa membaca, tapi apakah dia suka membaca atau tidak. :)

Share Article

author

puandinar

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan