banner-detik
BREASTFEEDING

ASI Eksklusif Dengan Exclusive Pumping

author

WinnieJanuar2619 Nov 2012

ASI Eksklusif Dengan Exclusive Pumping

Sabtu lalu, tepatnya 17 November 2012, anak saya, Alzeina Agatha Putri Januar genap berusia 1 tahun. Perjuangan panjang mengantarkan Zetha, begitu kami memanggilnya, lulus ASI S2. Alhamdulillah.

Sekedar informasi, Zetha dari pertama lahir sampai sekarang hanya mengenal botol susu alias dot saja karena saya hanya memompa ASI alias saya melakukan E-ping (exclusive pumping) untuk Zetha. Dan inilah penggalan cerita panjang yang saya lalui, ada bahagia, sedih, ada kalanya stres, semua bercampur aduk menjadi satu ….

*gambar dari sini

Ketika saya dinyatakan positif hamil, saya benar-benar bahagia. Apalagi ini memang kehamilan saya yang kedua, setelah tiga bulan sebelumnya saya harus merelakan janin saya dikeluarkan karena blighted ovum. Kami sendiri tidak menyangka akan diberi rezeki lagi dengan cepat oleh Allah SWT. Tapi dibalik itu, jujur saya kurang mempersiapkan diri untuk menyambut kelahiran anak kami tersebut. Dalam artian, saya masih di zaman kegelapan, yang tidak pernah mau tahu apa itu IMD, apa itu ASI. Anak saya nanti lahir mau ASI or sufor, saya tidak terlalu perduli. Saya hanya excited menyambut kelahiran si jabang bayi dengan segala pernak pernik lucunya saja :D

Alhasil, ketika Zetha lahir melalui operasi sesar (saya ada miom, dan dokter menyarankan untuk sesar karena menghalangi jalan lahir) dan ASI saya belum keluar, suster di RS sudah memberikan Zetha sufor melalui botol susu dan saya anteng-anteng saja. Maklum, karena saya melahirkan di RS daerah yang tidak pro ASI,maka pemberian sufor adalah sah-sah saja.

Dua hari kemudian ASI saya baru keluar. Itupun hanya setetes demi setetes. Ketika pulang ke rumah, teman saya datang berkunjung. Ketika dia tahu saya memberikan sufor untuk Zetha, dia protes keras. Dia menyarankan untuk memberikan ASI eksklusif untuk Zetha. Dengan semangat 45, dia menjelaskan manfaat ASI dari A-Z. Dan tak lupa memberikan macam-macam tautan dan artikel-artikel tentang ASI. Tadinya saya cuek bebek dan biasa-biasa saja menanggapinya. Tapi saya tetap membaca artikel-artikel dan tautan tsb. Setelah tahu banyak sekali manfaat dari si ASI ini, saya mulai aware. Dari situ, saya terpacu dan bertekad untuk memberikan Zetha ASI.

Another problem arise … ketika ASI saya keluar pun, Zetha tidak mau nenen langsung ke payudara saya. Mungkin karena sudah kenal yang namanya botol susu, Zetha menjadi bingung puting. Zetha berontak, nangis sekencang-kencangnya ketika dia hanya minum setetes, dua tetes dari payudara saya. Sedih, kecewa, marah ....

Just wondering, kenapa ASI saya belum keluar banyak. Saya bertekad tetep menyusui anak saya, dan ingin menyingkirkan botol-botol susu itu. Tapi, tetap saja, semakin dipaksakan menyusui langsung, semakin kencang Zetha menangis, sampai kejer! Alhasil, orang-orang sekitar saya, termasuk suami, ibu dan yang lainnya merasa kasihan dan panik dengan tangisan Zetha. Dan mereka ketakutan kalau-kalau Zetha kelaparan. Dengan hati sedih, saya akhirnya merelakan ASI perahan saya masuk kembali ke botol-botol susu itu :(

Berhari-hari sampai berbulan-bulan saya selalu mencoba menyusui Zetha secara langsung. Tapi karena kurangnya support dan ilmu yang masih dangkal, alhasil saya tidak bisa menyusui Zetha secara langsung :(.

Saya merasa sedih, kecewa, dan marah pada diri saya sendiri … Why? Why? Kenapa saya tidak bisa menyusui Zetha secara langsung seperti ibu-ibu lainnya? Kenapa saya tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk anak saya? Setiap hari, saya dirundung sedih, kecewa, marah. Untunglah suami selalu membesarkan hati saya. Dia selalu mengingatkan saya, kalau saya tidak bisa menyusui secara langsung, bukan berarti saya telah gagal menjadi seorang ibu. Toh, saya masih bisa memberikan ASI walaupun melalui botol susu.

Akhirnya, saya menyerah. Tetapi saya bertekad akan memberikan anak saya ASI walaupun dengan jalan memerah ASI dan memasukkanya ke dalam botol susu. Sempat khawatir, karena teman saya ada yang cerita kalau hanya dengan E-ping, ASI saya tidak akan bertahan lama. Paling hanya beberapa bulan saja. Is it true? Lalu saya mencari tahu, apakah bisa seorang ibu memberikan ASI secara eksklusif walaupun dengan E-ping. Dan setelah saya cari-cari informasi lewat Google dan tanya teman-teman yg lain, ternyata banyak ibu-ibu di luar sana melakukan E-ping. Dan Alhamdulillah, mereka bisa memberikan ASIP untuk anaknya sampai 1 tahun, bahkan ada yg memberikan ASIP sampai 2 tahun! Subhanallah …. So, I am not alone! :)

Dari situ saya bertekad untuk memberikan ASIP sampai tetes ASI terakhir! Tapi ternyata tidak mudah berjuang untuk memberikan ASIP. Setiap 2 jam sekali, saya harus memerah ASI saya. Pagi, siang, malam bahkan tengah malam saya harus bangun untuk mengejar stok ASIP untuk Zetha! Kendala terbesar adalah ketika saya sudah harus masuk kerja. Saya harus selalu memaksakan diri untuk memompa ASI saya per dua jam sekali, maksimum tiga jam saya sudah menabung ASIP saya untuk stok. Intinya saya memompa dengan keras kepala! Anytime, anywhere… :)

Alhamdulillah, 6 bulan akhirnya terlewati. Zetha lulus S1! Hooreeee :). Tidak mudah memang memberikan ASI dengan E-ping. Banyak hambatan dan kendala. Dari soal waktu, tempat, situasi dan kondisi sampai dengan mood. Lengkap bin komplet ... #lebay :D. Dari bahagia melihat stok ASI menumpuk di freezer, sedih ketika stock ASI menipis karena ASI yang ngedrop. Pokoknya semua bercampur aduk menjadi satu.

Sempat terlintas untuk ganti sufor setelah 6 bulan. Tetapi ketika melihat perkembangan Zetha yang aktif, sehat-sehat saja, akhirnya niat itu saya urungkan. Dan saya kembali memasang target supaya Zetha lulus S2! Dan artinya, saya harus kembali bertekad memompa ASI untuk 6 bulan lagi, dan tentunya dengan semakin keras kepala!

Alhamdulillah, tekad saya untuk memberikan ASI sampai Zetha 1th tercapai! Zetha lulus S2.Wuih, saya sempat tidak percaya kalau saya ternyata mampu dan bisa melawati ini semua. Ada rasa haru, bangga, dan yang pasti lega rasanya. Bebannya berkurang banyak. Walapun ditengah-tengah pemberian E-ping ini saya juga pernah meminta donor ASI untuk Zetha, karena stok ASIP saya benar-benar menipis. Banyak sekali suka duka memberikan ASI dengan E-ping. Above all, thank you Allah SWT yang telah memberikan rezeki untuk Zetha, dan telah menggerakan hati saya untuk memberikan ASI dengan memompa sampai setahun ini!

Sekarang, setelah 1 tahun terlewati saya akan tetap berusaha memberikan ASIP untuk Zetha. Saya bertekad selama ASI saya ada, sampai kapan pun saya akan tetap memompa ASI saya untuk Zetha. Sampai tetes ASI terakhir! I promise you, this is for you Zetha, ‘coz I love you :)

Share Article

author

WinnieJanuar26

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan