Liburan Dengan Itinerary

Travel

Baby_ZK・16 May 2012

detail-thumb

Liburan memang selalu ditunggu-tunggu untuk kami sekeluarga. Bagaimana tidak, karena sehari-hari saya dan suami bekerja, Zahra kami tinggal bersama pengasuhnya minimial 12 jam, 5 hari seminggu. Jadi liburan selain untuk refreshing dari pekerjaan juga jadi kesempatan bonding kami dengan Zahra.

Seperti emak-emak irit lain saya pun hobi hunting tiket pesawat promo. Karena promo jadi memang tanggal keberangkatannya juga masih lama dari tanggal pembelian tiket :D Tapi ini juga jadi salah satu keuntungan karena saya bisa survei dulu dengan matang liburan seperti apa yang kami inginkan.

Saya sendiri mengategorikan liburan menjadi dua: Liburan Rodi dan Liburan Santai, walau pada dasarnya liburan itu selalu santai dan menyenangkan, ya. Saya membedakan liburan berdasarkan frekuensi kegiatannya.

Liburan Rodi adalah liburan dengan itinerary padat dan ketat di mana 1 hari kita bisa mengunjungi 3-5 tempat. Setelah seharian pergi, kaki seperti mau copot dan betis cekot-cekot.  Tapi hati tetap senang, dong, tentunya! Liburan Rodi ini sepertinya harus kita lakukan apabila berniat ke banyak tempat dalam satu waktu, misalnya saat kami pergi ke Bangkok. Karena baru pertama kali ke sana kita pengen ke Grand Palace, Chatuchak, Dinner Cruise di Chao Phraya River, MBK mall, Madame Tussauds, Siam Ocean World, dan masih banyak lagi yang ingin dikunjungi padahal waktunya hanya 4 hari. Kalau begini itinerary sudah pasti harus dibuat demi efisiensi waktu dan efektivitas kegiatan berdasar lokasi.

Liburan Santai adalah liburan tanpa itinerary (ya, mungkin ada 1-2 kegiatan yang sebenarnya sudah terpikir) di mana kita bebas dari segala jadwal yang dibuat. Contohnya sewaktu kita pergi ke Bali, suami bertanya, “Habis ini kita kemana, Ma?” dan saya menjawab, “Wah, kemana, ya? Maunya ngapain?” lalu tiba-tiba Zahra menginterupsi, “Katanya mau belenang (berenang, red)?" Jadi yang awalnya kita mau ajak ke Taman Safari tiba-tiba berubah jadi berenang dan tidur siang dulu, baru ke Taman Safari. Atau sewaktu ke Phuket kami pergi benar-benar tanpa rencana padahal baru pertama kali ke sana. Kami hanya mampir ke tur lokal lalu sewa one day tour. Sisanya hanya belanja bermodal nanya ke supir tuk-tuk atau supir taksi.

Dari pengalaman-pengalaman tersebut saya bisa menyimpulkan beberapa hal:

Liburan dengan itinerary

Positif :

  • Dapat mengunjungi beberapa lokasi dalam satu hari dengan pengaturan waktu dan lokasi yang baik.
  • Waktu lebih efisien
  • Karena bikin itinerary harus survei, jadi kita tahu detail bagaimana cara untuk mencapai lokasi tersebut, apakah dengan bus/kereta/taksi.
  • Alokasi biaya lebih bisa direncanakan.
  • Terhindar dari salah kostum. Karena kita sudah survei sebelumnya bahwa misal untuk ke tempat tertentu (terutama tempat ibadah) tidak diperbolehkan memakai pakaian agak terbuka (no tank top or short pants).
  • Negatif :

  • Semua terasa begitu kaku karena kita harus ikuti kegiatan sesuai jadwal. Walau mungkin kita bisa bersikap fleksibel tapi pasti ada pengaruh pada jadwal selanjutnya yang pada akhirnya sedikit banyak akan meleset dari rencana.
  • Liburan tanpa itinerary

    Positif:

  • Santai tanpa jadwal. Bisa menikmati liburan yang sebenar-benarnya (versi saya, lho, ya. Hehe).
  • Lebih fleksibel. Kita bisa sepenuhnya mengikuti jadwal anak.
  • Negatif :

  • Jadi terlewat tempat yang bagus untuk dikunjungi. Waktu ke Phuket kemarin itu saya baru tahu ternyata Phi Phi Island ternyata bagus sekali. Saya pikir cukup ke James Bond Island saja dan beberapa pulau sekitar jadi saya skip, sampai Jakarta saya cukup menyesal. Kesempatan kadang tidak datang dua kali.
  • Dengan atau tanpa itinerary liburan kami tetap terasa menyenangkan, tapi mungkin jika harus memilih sepertinya saya lebih memilih untuk membuat itinerary detail. Bagaimana dengan Mommies?

     

    semua foto adalah milik keluarga Kamil