Begitu hamil dan mulai melirik situs dan majalah parenting, ternyata baru saya sadari kalau banyak sekali lomba-lomba foto dengan hadiah menggiurkan dan tentu saja membanggakan bagi orangtua yang anaknya menang. Memang menyenangkan melihat foto-foto bagus wajah tanpa dosa para bayi dan anak-anak yang berhasil masuk nominasi. Sepertinya bayi-bayi dan anak-anak orang itu pinter banget bergaya.
Sebenarnya sedari hamil, sudah terbersit keinginan untuk mengikutkan anak saya dalam lomba-lomba bayi sehat, bayi ceria, bayi fotogenik dan sebagainya yang notabene penilaian utama adalah dari foto yang dikirimkan. Maka sejak Cinta lahir, aksi potret memotret ini telah dimulai. Dulu masih pake kamera analog Nikon FM10, masih pake film. Acara foto-foto jadi boros menghabiskan banyak film karena ternyata sulit sekali mencari moment yang bagus dan ceria. Tidak seperti anak-anak lain yang asyik kalau disuruh bergaya, Cinta ini bawaannya manyuuuunnn … melulu. Dari satu rol film berisi 36 frame, paling yang bagus hanya 2 atau 3 lembar. Ya … lumayan untuk dikirim ke Kakek, Nenek, Mbah Uti, Uwa, Budhe, dan Pak Dhe.
Ketidak-fotogenic-kan Cinta ini berlanjut hingga sekarang. Berbagai bujukan, iming-iming (bahkan ancaman akan digelitikin) tak mampu membuatnya mau berpose manis. Kalau disuruh bilang “Cheeseee”, dia menuruti permintaan saya sekedarnya, dengan mulut tampak malas, dan mata memandang kemana-mana.
Suatu hari libur, kami pilih lokasi halaman Gedung Rektorat IPB untuk berfoto-foto. Tidak kapok, tekad saya memotret sedapat-dapatnya (toh sekarang sudah digital ini). Yang penting selalu ada dokumentasi dalam momen-momen penting tumbuh kembang anak.
Inilah hasilnya . Yang tertampil di sini adalah yang “lumayan” dari puluhan frame yang hasilnya “parah”. Yah … lumayan … lumayan.
Sekarang saya menyadari bahwa bakat Cinta bukan di dunia foto, nyanyi atau akting (Padahal banyak lomba mencari bintang dan bakat anak berdasar 3 kemampuan itu) . Ternyata, bakat Cinta adalah menggambar. Yess, saya tetap bangga.
Pingback: Arin Murtiyarini
Pingback: Ari Budiawan
Cinta cantik, ga apa2 ga mau difoto, pasti ada bakat lain yang lebih bisa dibanggakan :)
Cinta sekarang seneng, mamanya udah nggak maksa foto lagi, hahahaa…
wah cinta sebaliknya sama azka, seiring bertambahany usia Azka mulai sadar kamera…cukup bisa acting kalau di foto hehe walaupun tetap tergantung mood…kalau lagi gak mau di paksa pun tetap nutup wajah…
Baru nyadar, ternyata fotogenic itu bakat alam ya, pernah terkagum-kagum dengan anak-anak di acara foto dan fashion show yang berani-berani dan pinter gaya.
Pingback: Mommies Daily
Pingback: desi amelia
tipe anak memang berbeda2 ya bunda..:)..senang akhirnya bunda bisa menemukan bakar Cinta yang lain…
ups..maaf..bakar=bakat maksudnya..:p..semangat ya Cinta..:)
Cinta juga suka art and craft lhoo
Ih I feel you Maaakk *hugs*
Nadira sih doyan poto-poto dengan gaya tangan di pipi. Tapi kalo disuruh tertawa lepas, seadanya aja, hahaha.. Ya sutralah ya, biarin deh anak kita gak jadi model. Biar emaknya aja *lho salah fokus* hehehe.. Maksud gue, biarin mereka berbakat di bidang lain :)
Pingback: Arin Murtiyarini
anakku Nesya genit banget tiap liat kamera langsung gaya. nurun dari mamanya hehehehe
Pingback: Mommies Daily
Pingback: annisa rachman
Pingback: Kinsy Muktiwibowo