banner-detik
HEALTH & NUTRITION

Infeksi Telinga dan Pencegahannya

author

kirana2110 Jan 2012

Infeksi Telinga dan Pencegahannya

Beberapa waktu lalu ada sharing dari Kenzie tentang infeksi telinga. Apa dan gimana, sih, sebenarnya infeksi telinga ini? Telinga dibagi tiga: luar, tengah, dan dalam. Batas antara bagian luar dan tengah adalah gendang telinga. Di telinga bagian tengah ini, ada yang namanya saluran Eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga hidung belakang dan tenggorokan bagian atas.

Nah, karena masih menyambung dengan rongga hidung dan tenggorokan, memungkinkan bakteri yang menginfeksi ketika sakit pilek atau radang tenggorokan ikut menyebar sampai ke daerah telinga tengah dan menyebabkan Otitis Media Akut (OMA/infeksi telinga). Sel-sel darah putih kemudian akan membunuh bakteri dengan mengorbankan diri mereka sendiri. Sebagai hasilnya terbentuklah nanah dalam telinga tengah. Selain itu pembengkakan jaringan sekitar saluran Eustachius menyebabkan lendir yang dihasilkan sel-sel di telinga tengah terkumpul di belakang gendang telinga.

Jika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu karena gendang telinga dan tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga dengan organ pendengaran di telinga dalam tidak dapat bergerak bebas. Kehilangan pendengaran yang dialami umumnya sekitar 24 desibel (bisikan halus) hingga 45 desibel (kisaran pembicaraan normal). Selain itu telinga juga akan terasa nyeri. Pada kondisi yang parah, tekanan cairan yang terlalu banyak dapat merobek gendang telinga. Anak-anak lebih berisiko terkena OMA karena:

  • Sistem kekebalan tubuh anak masih dalam perkembangan.
  • Saluran Eustachius pada anak lebih lurus secara horizontal dan lebih pendek sehingga ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas; contohnya batuk pilek) lebih mudah menyebar ke telinga tengah.
  • Adenoid (adenoid: salah satu organ di tenggorokan bagian atas yang berperan dalam kekebalan tubuh) pada anak relatif lebih besar dibanding orang dewasa. Posisi adenoid berdekatan dengan muara saluran Eustachius sehingga adenoid yang besar dapat mengganggu terbukanya saluran Eustachius. Selain itu adenoid sendiri dapat terinfeksi di mana infeksi tersebut kemudian menyebar ke telinga tengah lewat saluran Eustachius.
  • Apalagi bila anak tersebut:

  • Sudah sekolah atau ikut daycare. Anak yang sering masuk kumpulan lebih rentan terkena common cold yang berujung OMA ketimbang anak yang tinggal di rumah.
  • Sering minum via botol sambil tiduran. Ini menyebabkan cairan sering mengumpul di rongga mulut belakang yang dekat saluran ke arah telinga dan hidung.
  • Terpapar asap rokok serta polusi udara.
  • Mempunyai anggota keluarga yang pernah terkena OMA.
  • Beberapa gejala infeksi telinga ini agak umum, jadi sering tersamar dengan penyakit umum lain pada anak. Di antaranya:

  • Susah tidur dan rewel
  • Pusing
  • Keseimbangan terganggu, kliyengan kalo jalan
  • Demam 38ºC atau lebih
  • Nafsu makan turun
  • Muntah
  • Diare
  • Sementara gejala yang lebih spesifik:

  • Sakit telinga, terutama saat berbaring.
  • Menarik-narik atau menggosok-gosok telinga.
  • Pendengaran terganggu atau kurang responsif terhadap suara.
  • Keluarnya cairan dari telinga.
  • OMA umumnya adalah penyakit yang akan sembuh dengan sendirinya. Sekitar 80% OMA sembuh dalam 3 hari tanpa antibiotik. Bila lewat dari waktu itu gejala tidak membaik, akan diberikan antibiotik. Penggunaan antibiotik tidak mengurangi komplikasi yang dapat terjadi, termasuk berkurangnya pendengaran.

    American Academy of Pediatrics (AAP) mengkategorikan OMA yang dapat diobservasi dan yang harus segera diterapi dengan antibiotik sebagai berikut:

    Yang dimaksud dengan:

  • Gejala ringan adalah nyeri telinga ringan dan demam <39°C dalam 24 jam terakhir.
  • Gejala berat adalah nyeri telinga sedang-berat atau demam 39°C.
  • Pilihan observasi selama 48-72 jam hanya dapat dilakukan pada anak usia enam bulan-dua tahun dengan gejala ringan, atau diagnosis meragukan/gejala yang kurang jelas pada anak di atas dua tahun. Untuk dapat memilih observasi, follow-up harus dipastikan dapat terlaksana. Pereda nyeri tetap diberikan pada masa observasi.

    O, ya, sampaikan pada dokter, ya, kalau anak alergi antibiotik, biar dicarikan alternatifnya oleh dokter.

    Bila OMA cepat terdeteksi dan diobati, risiko ke depannya hampir tidak ada. Berkurangnya pendengaran akan segera kembali begitu sembuh. Bila gendang telinga sampai retak atau rusak, pada anak kecil akan tumbuh kembali seiring perkembangannya, asal OMA dan penumpukan cairan di telinganya tidak berulang/sering yaa. Pencegahan yang bisa dilakukan supaya terhindar dari OMA antara lain:

  • Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Antibodi pada ASI membantu melindungi anak dari OMA.
  • Hindari memberi minum via botol dengan posisi tiduran.
  • Jauhkan anak dari asap rokok dan polusi udara.
  • Mengurangi paparan dengan anak-anak lain yang terkena common cold. Anak yang terlalu muda sebaiknya belum diikutkan sekolah atau daycare. Bila terpaksa, grup dengan makin sedikit anak makin baik. Pada usia empat tahun, barulah daya tahan anak mulai sedikit lebih kuat.
  • Ajarkan anak rajin mencuci tangan untuk mengurangi kemungkinan tertularnya common cold.
  • sumber:

    - gambar dari sini

    Share Article

    author

    kirana21

    FD/MD resident


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan