banner-detik
EVENT

Tentang Makanan Pendamping ASI dari AIMI Jawa Timur

author

Mommies Daily01 Jul 2011

Tentang Makanan Pendamping ASI dari AIMI Jawa Timur

Pada 12 Juni 2011 yang lalu, AIMI Jatim menggelar talkshow dan demo masak MPASI Sehat dan alami bersama Wied Harry Apriadji, pakar gizi bayi dan balita, di Teras Angsana, Singgasana Hotel Surabaya.

Makanan Pendamping ASI yang sehat dan alami merupakan bagian dari standar emas makanan bayi menurut WHO yang terdiri atas Inisiasi Menyusu Dini (IMD) selama 1 jam atau lebih dan Rawat Gabung 24 jam, ASI Eksklusif selama 6 bulan, makanan pendamping ASI rumahan mulai usia 6 bulan, dan meneruskan menyusui sampai usia 2 tahun atau lebih.

Selepas usia 6 bulan, orangtua sering kali kebingungan memilih makanan yang tepat untuk buah hatinya. Baik jenis, tekstur, jumlah, frekuensi, dan cara pemberian makanan pendamping ASI.

MPASI yang dianjurkan adalah dimulai sejak usia 6 bulan, menggunakan bahan-bahan alami, mudah didapatkan di lingkungan, tidak memakai gula serta garam sampai anak berusia 1 tahun dan tetap batasi penggunaannya dalam diet harian, tidak memakai bahan tambahan makanan ataupun pengawet. Sehingga tidak memberikan tempat bagi MPASI yang instan ataupun susu formula sebagai MPASI.

MPASI awal, manakah yang lebih didahulukan? Buah? Atau pati?  Ini yang banyak dipertanyakan orang tua saat memulai MPASI untuk buah hatinya. Ini sebuah pilihan. Mengawali MPASI dengan buah yang mengandung karbo sederhana, sarat enzim, sehingga mudah untuk dicerna. Atau MPASI awal dengan pati yang karbokompleks, hipoalergenik, sehingga sulit untuk dicerna.

MPASI diawali dari tektur cair/encer, secara bertahap dinaikkan hingga pekat/padat. Selain itu MPASI dimulai dengan molekul sederhana atau bahan tunggal, perlahan dikombinasikan hingga kompleks.

Tahap pengenalan MPASI :

6-7 bulan

  • buah (karbo sederhana) dengan tekstur cair/puree encer
  • 7-8 bulan

  • pati, bisa berupa beras, kentang, ubi jalar, dll
  • sayuran rendah serat -> yaitu sayuran buah/umbi : labu siam, labu kuning, wortel, paprika merah, mentimun/terong kupas tanpa biji; lumatkan dan saring
  • polong-polongan mudah cerna : tempe/tahu dengan tekstur bertahap, mulai puree lembut hingga bubur lembut
  • 8-9 bulan

  • pati, bisa berupa beras, kentang, ubi jalar, dll
  • sayuran rendah serat -> yaitu sayuran buah/umbi : contoh labu siam, labu kuning, wortel, paprika merah, mentimun/terong kupas tanpa biji; lumatkan dan saring, dan ditambahkan dengan sayuran daun antara lain bayam, brokoli, daun melinjo muda
  • polong-polongan mudah cerna : tempe/tahu
  • PLUS protein mudah cerna, antara lain kuning telur, daging ikan, plain yoghurt, keju rendah garam dengan tekstur bertahap, mulai puree saring hingga bubur saring
  • 9-10 bulan

  • Pati : beras, kentang, ubi jalar, dll
  • Sayuran lebih kaya serat  => yaitu sayuran buah/umbi: contoh labu siam, labu kuning, wortel, paprika merah, mentimun/terong kupas tanpa biji – (lumatkan, saring) + sayuran daun: bayam, brokoli, daun melinjo muda, dll
  • Polong2an mudah cerna: tempe/tahu
  • Protein mudah cerna: kuning telur, daging ikan, plain yoghurt, keju rendah garam
  • Protein sulit cerna: daging, ayam
  • dengan TEKSTUR tim tanpa saring yang perlahan dinaikkan menjadi makanan tim.

    10-12 bln

  • Pati : beras, kentang, ubi jalar, dll
  • Sayuran lebih kaya serat  => sayuran buah/umbi , sayuran daun, sayuran polong muda: baby buncis, kapri, dll
  • Polong2an mudah cerna: tempe/tahu
  • Protein: kuning telur, daging ikan, plain yoghurt, keju rendah garam, daging, ayam
  • dengan TEKSTUR: tim tanpa saring dan perlahan dinaikkan hingga tahap makanan tim

  • PLUS makanan selingan/Finger food sehat alami: puding wortel, pisang kukus, fish stick, chicken nugget, dll
  • Makanan batita sehat dan cerdas adalah makanan yang tidak mengandung food additives, dengan menjauhi makanan-minuman kaleng/botolan/kemasan/instan/sejenis, mengandung cukup nutrisi, dan diserap optimal.

    Jangan menyerah. Keluarkan segala kreativitas Anda untuk anak. Kadang anak hanya ingin sesuatu yang berbeda!

    Thanks to Lala Indiradewi (@indiradewi), Divisi Komunikasi AIMI Jawa Timur

    Share Article

    author

    Mommies Daily

    -


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan