Sorry, we couldn't find any article matching ''
Bahasa Cinta Bayi
Orang tua mencintai bayi? Wah, pastinya! Orang tua (yang normal) pasti mencintai bayinya dan akan melakukan apa saja untuk mengekspresikan cintanya kepada si bayi. Tidak akan dibahas panjang lebar tentang apa saja yang sudah/akan/mungkin dilakukan orang tua untuk menunjukkan kasih sayang pada bayi, jadi yukk kita cerita tentang cara bayi mengekspresikan cinta pada orang tua. Menurut pengalaman pribadi, ada beberapa perilaku bayi yang saya asosiasikan dengan ekspresi kasih sayang bayi, diantaranya: (terbuka untuk ditambahin, yuk mari...)
Hal yang selalu saya nantikan tiap pagi (selain secangkir teh, tentunya) adalah senyuman bayiku Neo waktu bangun pagi! Ada perasaan hangat tiap kali melihat bayi membuka mata, saya menyapa, "Selamat pagi Neo! " atau "Good Morning Eugeneo!" dan ditengah kedipan-kedipan mata kecil yang sedang menyesuaikan dengan cahaya ruangan, dia tersenyum manis! Seakan berkata, "leganya bangun tidur langsung liat mama!" ;)
Tiap kali kita menggelitik bayi atau membuat muka lucu, biasanya bayi akan tertawa. Kalau beruntung, kita bisa mendengar tawa yang paling renyah dan menggemaskan. Tapi nggak ada yang lebih seru daripada bayi yang saking seru dan asyiknya dengan situasi sampai memekik kesenangan! Kira-kira artinya, "Makasih ya ma udah mau segitu niatnya pasang muka jelek itu buat aku!" ;p
Kebiasaan saya misalnya Neo makan lancar-lancar, saya pasti bilang, "Yay! Neo pinter sekali makannya ya! Anak mama pinter nih!" sambil tepuk-tepuk tangan. Begitu juga pada tiap pencapaian lainnya. Waktu umur 7bulan dan dia bisa tepuk tangan, dengan muka berbinar-binar, mata berkedip-kedip, dia akan ikutan bertepuk tangan tiap kali kami bertepuk tangan untuknya. Sekarang tepuk tangannya sudah lebih volunter, jadi terserah dia apa penyebabnya. Seringkali saat mama mendekat membawa buku, mangkuk makanan atau sesederhana membuka nursing bra dan menggeser breast pad, hehe Neo langsung tepuk tangan! Bagi saya ini pujian dan penghargaannya, "Yay, mama hebat! Bener-bener tau yang aku mau!". I'm one happy mama.
Sejak usia kurang lebih lima bulan, Neo mulai bisa menjulurkan tangan, ciri khas bayi yang minta digendong. Wah, mama semangat banget dong pastinya, karena berarti salah satu kendala bahasa diantara kami telah terjembatani! Nggak perlu menebak-nebak kapan dia mau berbaring atau gendong. Walaupun seiring berjalannya waktu, frekuensi menjulurkan tangan ini semakin meningkat alias minta gendong terus, hehehe, pasti maksud dia, "Ma, di sini nggak asyik, udah bosen ama mainan-mainan ini, aku mau pelukan aja dong sama mama!". Yay!
Pernah nggak mama dapat tepukan pundak (sebetulnya bisa dimana aja sih..) dari bayi? Saya rasa sebagian besar pasti pernah ya. Sama kayak waktu bayi nangis dan kita berusaha menenangkannya sambil tepuk-tepuk pundak, punggung atau pahanya. Saya paling syeneng kalau Neo merayap ke saya (sampe hari ini belum menunjukkan tanda-tanda mau merangkak, red.) terus nepuk-nepuk di paha atau pundak mama. Begitu juga kalo baru digendong, mungkin dia mau bilang, "Iya ma, makasih ya udah gendong. Emang betul Neo maunya digendong gini.. Good job, mama!". Hehehe.
Sambil melatih motorik halusnya, bayi suka sekali menggenggam, meremas dan 'mencubit' barang-barang. Bahkan tiap kali sukses mendapatkan kertas atau buku, Neo dengan semangat merobek-robek kertas yang kurang beruntung itu. Seringkali hal ini terjadi pada muka, tangan pokoknya kulit mama! Jari-jari mama, rambut dan hidung juga bagian yang paling asyik buat diremas dan ditarik. Neo senang sekali menatap lekat-lekat lalu meremas pipi saya sampe rasanya 'panas'. Tapi saya yakin, maksud hatinya melakukan itu adalah, "ihh..gemes deh!" sama kayak mama yang suka gemes dan 'menggigit' pipiku! ;D
Kita pasti sering sekali mencium bayi, sudah tak terhitung sejak dia lahir di dunia ini. Tapi makna ciuman jadi berlipat kali ganda saat bayi yang memberikannya pada kita. Saat saya bilang, "Kiss-kiss!" dan mencium Neo dengan cepat, biasanya dia tersenyum geli. Belakangan dia sudah bisa membalas, nyosor ke pipi atau bibir dengan ending bonus gigitan kecil plus ekstra liur buat mama! Artinya, "See.. I love you too, mama!".
Apa sih yang paling melelehkan hati selain waktu bayi kita sudah bisa bilang "mama" dan memang bermaksud memanggil kita, bukan cuma gumaman. Saat kita lagi sibuk dengan hal lain,atau cuma lewat, bayi kita memanggil "Mama!", di telinga mama terdengar seperti, "Hei! Orang yang aku sayangi, percayai, selalu membantu aku, memandikan aku, memberi makan tiap lapar dsb dsb.. Kok cuma lewat sih? Perhatikan aku dong!". Now, that's priceless.
Sebelum otot leher bayi kuat untuk menahan kepalanya tegak, kita bisa memposisikan kepala bayi sesuka kita dalam gendongan. Bisa dibaringkan di pundak, disandarkan di dada dsb. Tapi sejak otot lehernya kuat, biasanya dia 'anti' diatur-atur dan maunya kepalanya tegak dan liat sana-sini, memastikan dia punya pemandangan 360 derajat! Nah, di usia-usia segini, saya paling kelepek-kelepek tiap kali menggendong Neo, terus dengan sukarela dia menyandarkan kepalanya di bahu atau dada saya. Bagi saya artinya, "Ini lho tempat favorit saya.. Paling nyaman dan hangat sedunia!". Aww... (ambil tissue).
Sejak mulai masuk usia 8 bulan, Neo mulai 'diserang' yang namanya 'Separation Anxiety' (SP) alias kecemasan tiap kali berpisah dari orang tua. Ini fase yang normal sih, semua bayi pasti mengalami. Tapi bagi saya hal ini meskipun seringkali merepotkan atau membuat orang tua putus asa, ada sisi membahagiakannya. Saya melihat ini sebagai tahap dimana bayi benar-benar sudah TAHU siapa kita dan YAKIN bahwa tidak ada orang lain yang bisa menyayangi, memperhatikan dan merawatnya seperti kita. Makanya dia resah kalo harus ditinggal bersama orang lain. Itu juga berarti, "Huhu.. Aku nggak suka mama ada di ruangan lain, kan maunya sama-sama ama mama terus...".
Syukurilah, ada manusia di dunia ini ini yang sangat, sangat menghargai kehadiran anda! Hmm.. Memang ekspresi cintanya bayi kadang tidak selalu yang konvensional, kadang malah agak 'menyakitkan' hehe, tapi yakinlah mama... Bayi kita mencintai kita kok, sama seperti kita mencintai mereka ❤.
*Dikirim oleh Elga Benedicta (@ElgaBenedicta), ibu dari Arvin (5 tahun) dan Eugeneo (9 bulan)
Share Article
COMMENTS