banner-detik
KINDERGARTEN

Sahabat Baru Ayah dan Anak

author

sanetya31 Jan 2011

Sahabat Baru Ayah dan Anak

“The island of Sodor…”

Rasanya sudah jutaan kali saya mendengar kalimat itu. Yup, Igo (mungkin seperti kebanyakan anak laki-laki lain) suka sekali dengan beragam alat transportasi. Entah kenapa dari semua jenis alat transportasi, yang paling dia suka adalah kereta. Saya jadi ingat masa kecil dulu … ketika pertama kali berkenalan dengan serial Thomas the Tank Engine. Karena sekarang DVD orisinil mudah didapat, saya pun membelikannya untuk Igo. Bisa ditebak dia lantas keranjingan serial tersebut. GTM? Pasang DVD Thomas, Igo jadi mau makan … saktilah pokoknya si Thomas itu. Setelah DVD, saya membelikan Igo buku ceritanya ... sampai lecek buku itu dia baca.

Beberapa waktu lalu, saya dan suami berniat untuk membelikan Igo mainan karakter Thomas. Ternyata oh ternyata … produk Thomas the Tank Engine itu banyak sekali ya. Dari mulai lokomotif berukuran kecil sampai besar … tak hanya Thomas, karakter lain dalam serial itu pun juga ada mainannya. Bisa ditebak reaksi Igo … superhisteris! Reaksi ayahnya? LEBIH HISTERIS! Hahaha.

Pilihan kami akhirnya jatuh pada mainan keluaran Tomy. Starter pack yang terdiri dari satu rangkaian rel, satu lokomotif, dua gerbong, satu pohon, dan satu lampu lintasan rel. Memang sih mainan itu ditujukan untuk anak berusia di atas 3 tahun. Tapi kami memutuskan untuk mengenalkannya lebih awal, toh Igo pasti main di bawah pengawasan orang dewasa. Kenapa kami memilih paket yang itu? Simpel saja, saya melihat antusiasme suami ketika pramuniaga toko menjelaskan produknya. Saya pikir mainan itu cocok untuk dijadikan hobi ayah-anak. Rel bisa ditambah sesuka hati (dijual terpisah), karakter juga bisa dipadupadan. Harganya juga cukup terjangkau, sekitar Rp 149.000. Harga rel tambahan bervariasi tergantung jenisnya. Bahan pembuatnya juga cukup kokoh … bisa lah dikoleksi sampai beberapa tahun (jika dirawat dengan baik tentunya, LOL).

Benar saja … begitu sampai di rumah, ayah dan anak langsung sibuk mengeluarkan rel dan kereta dari kardusnya. Berkasak kusuk berdua sembari cekikikan. Ah, mainan yang “bagus” memang yang tidak sekedar mainan tapi bisa mendekatkan diri si empunya dengan orang lain. Don’t you agree? Supaya awet, tiap kali selesai main … kami mengajarkan Igo untuk mengembalikan semua bagian ke dalam kardusnya. Repot? Pasti, tapi Igo harus tahu bahwa ada jenis-jenis mainan yang tidak setahan banting mainan lainnya alias ayah-ibu pasti mewek juga kalau rusak. Hahaha. Tertarik? Silakan meluncur ke toko mainan terdekat … siap-siap dijutekin suami dan anak ya kalau permintaan beli tidak dituruti. 

Share Article

author

sanetya

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan